Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

CAMPUR KODE KOSA KATA BAHASA BANGGAI TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KERUKUNAN MONTOLUTUSAN MAHASISWA DAN PELAJAR PAU BANGGAI KEPULAUAN YANG ADA DI TONDANO Meriyawati Lania; Oldie S. Meruntyu; Thelma I. M. Wengkang
KOMPETENSI Vol. 2 No. 12 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian campur kode secara umum merupakan bagian keilmuan oleh sosiolinguistik dan membuka peluang untuk peneliti mempelajari segala yang terjadi dalam percakapan pada umumnya dalam situasi yang cenderung mencampurkan kedua bahasa yakni bahasa Ibu bahasa Banggai. Campur kode dapat dikaji dari berbagai sudut pandang seperti bentuk, tempat terjadi, pola fungsi dan tujuan campur kode itu sendiri. Campur kode yang terjadi dalam percakapan anggota rukun misalnya, begitu sering terjadi dengan jenis campur kode yang bermacam-macam dalam suatu tindak komunikasi. Campur kode sering kali terjadi disuatu tempat yang di dalamnya terdapat berbagai etnis, suku, budaya, bahasa, dan ragam budaya, salah satu fenomena yang terjadi adalah di banggai kepulauan misalnya, dalam skala wilayah banyak mahasiswa dari luar yang menuntut ilmu di universitas yang ada di tondano yang berasal dari banggai dalam posisi ini mereka membawa ciri khas masing-masing daerah baik suku, bahasa, agama maupun sosial dan budaya. Kondisi ini mengharuskan mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan dimana ia tinggal sementara ia harus menuntut ilmu. Hal ini karena mahasiswa tersebut akan bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain yang beraneka ragam. Misalnya, pau lipu banggai Kepulauan yang berkuliah di Unima Tondano, yang berasal dari Banggai Kepulauan harus tetap beradaptasi karena masing-masing individu mempunyai ciri khas yang berbeda. Salah satu bentuk interaksi dan komunikasi pau pelajar Banggai tidak hanya menggunakan bahasa nasional saja yaitu bahasa Indonesia, tetapi juga menggunakan bahasa daerah (bahasa ibu) masing-masing.Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan campur kode kosa kata bahasa Banggai dalam penggunaan Bahasa Indonesia di kerukunan Montolutusan Mahasiswa dan Pelajar Pau Banggai Kepulauan. (2) Mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode kosa kata bahasa Banggai dalam penggunaan Bahasa Indonesia di kerukunan Montolutusan Mahasiswa dan Pelajar Pau Banggai Kepulauan.
KEMAMPUAN MENYIMAK TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUALSISWA KELAS VIII SMP SATAP NEGERI 1 NANUSA Susan Binambuni; Thelma I. M. Wengkang; Theresye Wantania
KOMPETENSI Vol. 3 No. 1 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan. Tujuan studi tindakan kelas ini adalah untuk mengatasi masalah keterampilan mendengarkan. Karena masih banyak guru yang takut menggunakan media tersebut, maka situasi sebenarnya yang ada di kalangan siswa kelas VIII di SMP Satap Negeri 1 Nanusa masih kurang. Media audio visual serta taktik kerja kelompok digunakan. Penelitian ini diawali dengan hasil fundamental dan dua siklus. Efektivitas setiap siklus diukur dengan mengamati dan mengukur aktivitas dengan dua cara: evaluasi produk dan evaluasi proses. Sedangkan data hasil kapasitas mendengarkan metode kerja kelompok melalui media audio visual dianalisis dengan mendeskripsikan nilai rata-rata siklus untuk mencapai taraster pembelajaran sebesar 75%. Pada pengamatan pertama, rata-rata hasil kelas sebesar 69,44 persen, dan rata-rata kemampuan menyimak pada siklus I sebesar 75,125 persen, namun sebesar 87,50 persen pada siklus II. Berdasarkan hasil 1 dan 2, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Kemampuan mendengarkan menggunakan proses kerja kelompok media audio visual di kelas VIII SMP Satap Negeri 1 Nanusa cukup baik; dan (2) Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan kapasitas mendengarkan sangat berhasil.
SIKAP PEMERAN UTAMA DALAM FILM THE GREATEST SHOWMAN KARYA MICHAEL GRACEY DAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN KARAKTER Irana Dewi Supomo; Thelma I. M. Wengkang; Viktory N. J. Rotty
KOMPETENSI Vol. 3 No. 03 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan sikap pemeran utama dalam film The Greatest Showman karya Michael Gracey serta implikasinya terhadap pendidikan karakter di tingkat SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan film The Greatest Showman karya Michael Gracey sebagai sumber data utamanya. Data yang diperoleh dengan teknik simak dan catat (note-taking) kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek perubahan sikap pemeran utama: kognitif, afektif, dan konatif. Film ini memiliki beberapa pesan yang penting bagi pendidikan karakter: keteguhan dalam menggapai mimpi, semangat kekeluargaan, tidak memandang rendah orang lain, berpikir kreatif adalah hal penting untuk mewujudkan cita-cita, dan tidak menjadi serakah karena sukses. Film ini mencerminkan 3 nilai pendidikan karakter: integritas, mandiri, dan bertanggungjawab. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa film ini sangat bermanfaat bagi siswa tingkat SMP sebagai sarana pendidikan karakter. Pesan yang tercermin dalam perubahan sikap pemeran utama film tersebut dapat memberikan motivasi dan semangat dalam menggapi dan memujudkan cita-cita seseorang.
INVESTIGATING STUDENTS’ ABILITY IN ANALYZING COMPLEX PROCEDURAL TEXT USING THE PROBING PROMPTING LEARNING MODEL Feronika Patroli; Elvie A. Sepang; Thelma I. M. Wengkang
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 3 No. 4 (2023): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/soculijrccsscli.v3i4.8283

Abstract

This study aims at exploring the ability of the 7th grade students in analyzing structure of complex procedure text using probing prompting learning model approach. This descriptive study was carried out at SMP Negeri 12 Manado located in Bunaken, Manado city. 20 7th grade students were the object of this study. The research was conducted from October to November in 2021 academic year. Data collection techniques involved observation and tests, while data analysis used the percentage formula. The results showed that students' ability to analyze the structure of complex procedural texts, especially on the topic "How to plant flowers," was categorized as proficient with a class average score of 82.5%, exceeding the 80% limit. In detail, the average score of students in the title section is 82.5%, which is also classified as proficient. While in the objective section, the average score was 73.33%, which can be classified as moderately capable. The tools and materials section received an average score of 98.33%, which is included in the excelent category. Then, in the steps section, the average score was 78.75%, which falls into the moderately capable category. Finally, in the closing section, students achieved an average score of 85%, which is also classified as proficient.