Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Instrumen Perilaku Berhenti Merokok: Model Theory of Planned Behavior Narmawan; Narmi
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 3 (2021): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.428 KB)

Abstract

Tembakau dalam rokok termasuk obat legal yang dapat menyebabkan kematian bagi yang mengonsumsinya.Sampai saat ini merokok dapat menyebapkan berbagai komplikasi yang berdampak pada kesehatan sepertikanker dan penyakit jantung. Teori perilaku seperti halnya TPB (Theory of Planned Behavior) merupakan salahsatu teori keperawatan berbasis perilaku yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku untukmeminimalkan dampak dari merokok. Dan sampai saat ini belum ada instrumen terstandar yang mengukurperilaku merokok seseorang aplikasi dari TPB. Oleh krena itu, studi ini akan mengembangkan instrumenperilaku merokok model TPB. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen secara cross sectionalmelalui uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan dalam 4 tahap : review literature, pengembangan instrumen,Content Validity Indeks dan Internal consistency reliability. Uji reliabilitas dilakukan pada 93 resonden yangdiambil secara accidental sampling dengan kriteria pria perokok usia 15 s.d 60 tahun, tidak ada riwayatpenyakit kerena rokok, bersedia menjadi partisipan serta mampu membaca dan menulis. Analisis Internalconsistency reliability melalui nilai Cronbach’s Alpha. Hasil penelitian bahwa sebanyak 40 item instrumenyang telah dikembangkan, dengan rata-rata nilai I-CVI dari 4 orang pakar adalah 0.75-1.0. Sedangkan nilaiCronbach’s Alpha rata-rata mencapai 0.870. Instrumen perilaku merokok yang mengukur komponen TPB yangtelah dikembangkan adalah valid dan reliabel.
Health Education Regarding Community Flood Disaster Mitigation in Lepo-Lepo Village Hasrima; Romantika, I Wayan; Narmawan; Ananda, Siti Hadrayanti; Narmi; Abadi, Eliyani
Community Development Journal Vol 8 No 2 (2024): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v8i2.6364

Abstract

Introduction: Natural disasters that often occur in the community are events that always make people feel threatened and disrupt life. One of the natural disasters that always threatens the community is flooding. Communities located in the downstream area of the river will feel threatened at any time. Therefore, it is necessary to provide knowledge about flood disaster mitigation. The purpose of community service is to increase community knowledge about disaster mitigation in the community in lepo-lepo village. Method: Community service activities are carried out through providing education. Results: after being given health education, participants were able to understand the material presented and the level of knowledge of the participants was in the good category. hope that this health education can provide benefits to all communities in Lepo-lepo village, especially vulnerable groups of the elderly. Conclusion: Community service activities by providing health education can increase the knowledge of the elderly about flood disaster mitigation.
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Pasien Stroke Dengan Gangguankomunikasi Verbal di RSUD Kota Kendari Muliyati; Rosjidi, Cholik Harun; Narmi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 4 No 03 (2023): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 04 NOMOR 03
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak.Stroke merupakan suatu kelainan fungsi otak yang dapat timbul secara mendadak dan terjadi pada siapa saja dan kapan saja.Penyakit ini menyebabkan kecacatan berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan berbicara, gangguan berfikir, emosional.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pemenuhan kebutuhan dasar pad pasien stroke dengan gangguan komunikasi verbal. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi sebanyak 33 orang yang mengalami dan pernah mengalami stroke di RSUD Kota Kendari.Besar sampel yang ditentukan sampai terpenuhi saturasi data.Triangulasi data menggunakan triangulasi sumber.Yang dikumpulkan dengan wawancara mendalam (indepth interview).Wawancara peneliti melakukan analisis data dalam bentuk interpretasi hasil wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan dasar yang dibutuhkan pasien stroke dengan gangguan komunikasi verbal yaitu Pemenuhan kebutuhan dasar yaitu latih bicara, interaksi, makan dibantu dan menggunakan isyarat, kebutuhan yang sering dibutuhkan adalah jalan, dan semua kebutuhan terpenuhi. Partisipan menyatakan dengan jelas kebutuhannya dan kode yang paling banyak digunakan yaitu menunjuk serta semua partisipan mencontohkan cara komunikasinya respon perawat terhadap komunikasi partisipan dapat dipahami perawat, dapat memenuhi harapan partisipan, dan ramah kepada partisipan dan hambatan yang dialami partisipan ketika komunikasi dengan perawat yaitu diam, gerakan tangan yang sulit, perawat tidak tahu, dan hanya menyapa. Absctract. Stroke is a brain function disorder may come suddenly to anyone and anytime. The disease causes disabilities such as movements paralyzing, speech disorder, thought disorder, and emotional disorder. This study aimed to know how the basic needs of stroke patients with verbal communication disorderwere obtained. This study used a quantitative method with phenomenology approach. Number of the populations was 33 people who suffered stroke at local public hospital of KotaKendari. Samples determined until data saturation was completed. Data triangulation was derived from triangulation of samples which collected from an in depth interview. The researcher analyzed the data by interpreting the results of interview. Result of the study showed that basic needs needed by stroke patients with verbal communication disorder were filling their basic needs such as speaking practice, interaction, help them to eat, using signs, a need for walking, and other needs. Most of the participants obviously said that code and need they used mostly were pointed, their communication was understandable for the nurses, the nurses were friendly to them, and these met their needs. Some obstacles were also showed by the participants such as silent, hard to move their hands, the nurses didn’t understand their codes or signs, and some of themjust greeted.
Hubungan Sikap Perawat Terhadap Penerapan Patient Safety Pada Masa Pandemi Covid-19 Di RSUD Salabangkpaku Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Putri; Narmi; Aluddin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 4 No 03 (2023): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 04 NOMOR 03
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Keamanan pasien menjadi perhatian yang paling mendesak dalam pelayanan kesehatan karena kurangnya budaya pelaporan untuk kejadian keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan bagaimana sikap perawat terkait penerapan keselamatan pasien selama epidemi COVID-19 di rumah sakit berhubungan satu sama lain.Kecamatan Bungku Selatan, Salangkapaku. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner sebagai bagian dari metodologi pengambilan sampel untuk penelitian kuantitatif 50 responden, semua perawat di Rumah Sakit Salabangkapaku, menjadi populasi penelitian. Responden yang mempunyai sifat Baik sejumlah 35 (67,3%), Sedangkan responden yang mempunyai sikap kurang baik sejumlah 15 (28,8%). Responden yang mempunyai penerpan Patient Safety baik sejumlah 22 (42,3%), Responden paling sedikit (28; 53,8%) memiliki penerapan keselamatan pasien yang buruk. Uji chi square digunakan untuk uji studi, dan hasilnya adalah 0,04 (0,05. Ada hubungannsikappperawattterhadapppenerapannpatientt safetyypada.masa.pandemi.covid.19.diiRSUDdSlabangkapakuuKecamatan.Bungku Selatan. Saran : Diharapkan peneliti untuk semua waktu menggunakan Standar pelayanan untuk keselamatan pasien. Abstract.Patient safety is one of the most pressing issues in health care because of the lack of a reporting culture for patient safety incidents. The purpose of this study was to determine how nurses' attitudes regarding the implementation of patient safety during the COVID-19 epidemic in hospitals were related to each other. Bungku Selatan District, Salangkapaku. This study used a questionnaire sheet as part of the sampling methodology for quantitative research. 50 respondents, all nurses at Salabangkapaku Hospital, became the study population. Respondents who have a good attitude are 35 (67.3%), while respondents who have a bad attitude are 15 (28.8%). Respondents who have good patient safety implementation are 22 (42.3%), the least respondents (28; 53.8%) have poor patient safety implementation. The chi square test was used for the study test, and the result was 0.04 (0.05. There is a relationship between nurses' attitudes towards the application of patient safety during the COVID-19 pandemic at the Salabangkapaku Hospital, South Bungku District. Researchers are expected to always use patient safety standards in service.