p-Index From 2020 - 2025
1.295
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PHARMACON
Jainer Pasca Siampa
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FORMULASI DAN PENENTUAN NILAI SPF KRIM TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BUAH LEMON SUANGGI (Citrus limon (L.) Burm. f.) SECARA IN VITRO Valencia Lumantow; Hosea Jaya Edy; Jainer Pasca Siampa
PHARMACON Vol. 12 No. 3 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.49023

Abstract

Kulit buah Lemon Suanggi (Citrus limon (L.) Burm. f.) mengandung senyawa metabolit sekunder salah satunya flavonoid, yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat berperan menangkal radikal bebas seperti sinar ultraviolet(UV). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas tabir surya dan mengevaluasi sifat fisik sediaan krim ekstrak kulit buah Lemon Suanggi. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak kental diformulasikan kedalam sediaan krim kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan dan penentuan nilai Sun Protection Factor (SPF) secara in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan krim tabir surya ekstrak kulit buah Lemon Suanggi memenuhi syarat pengujian homogenitas, organoleptik, daya sebar, daya lekat, pH dan uji stabilitas mekanik. Hasil penentuan nilai SPF sediaan krim pada formula 3 memiliki nilai SPF tertinggi yaitu 39,79 ± 0,10 dengan tipe proteksi ultra. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa krim ekstrak kulit buah Lemon Suanggi memiliki aktivitas tabir surya serta memenuhi persyaratan parameter sifat fisik sediaan.
EFEKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SAYAT GEL EKSTRAK ALGA TURBINARIA ORNATA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Ravael Kurnia Kolibu; Paulina V. Y. Yamlean; Jainer Pasca Siampa
PHARMACON Vol. 11 No. 2 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.41734

Abstract

ABSTRACT Turbinaria ornata algae is a type of algae that has known activity as antibacterial, anti-inflammatory, antioxidant activity which is in line with the mechanism of wound healing. Alga Turbinaria ornata is also one of the brown algae that contains alginate and neophytadiene compounds and has been shown to have wound healing activity. This study aimed to test the effectiveness of the ethanolic extract gel of Turbinaria ornata on wound healing in white rats. Algae extract gel of Turbinaria ornata was tested on 5 groups of rats, consisting of 3 rats in each treatment group, namely negative control, positive control, ethanolic extract gel of Algae Turbinaria ornata 5%, 10% and 15%. Observations were made until day 14. Data were tested using ANOVA (Analysis of Variant). The results of statistical tests showed that there was no significant difference in the duration of wound healing in male white rats. However, the preparation with a concentration of 15% showed faster healing data among the Turbinaria ornata algae extract gel preparations at a concentration of 5% and 10% with brand x gel and gel base. Keywords: Gel, Turbinaria ornata, White Rat, Cuts  ABSTRAK Alga Turbinaria ornate merupakan jenis alga yang meliki aktivitas yang telah diketahui sebagai antibakteri, antiinflamasi, antioksidan merupakan aktivitas yang sejalan dengan mekanisme penyembuhan suatu luka. Alga Turbinaria ornata juga merupakan salah satu alga coklat yang mengandung alginat dan senyawa neophytadiene dan telah terbukti memiliki aktivitas penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas gel ekstrak etanol Turbinaria ornata terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih. Gel ekstrak Alga Turbinaria ornata diujikan pada hewan uji tikus sebanyak 5 kelompok yang terdiri dari 3 ekor tikus disetiap kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, gel ekstrak etanol Alga Turbinaria ornata 5%, 10% dan 15%. Pengamatan dilakukan sampai hari ke 14. Data diuji dengan menggunakan ANOVA (Analisis Of Variant). Hasil uji statistik menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap lamanya penyembuhan luka pada tikus putih jantan. Meskipun, pada sedian dengan konsentrasi 15% menunjukan data penyembuhan yang lebih cepat di antara sediaan gel ekstrak alga Turbinaria ornata pada konentrasi 5% dan 10% dengan gel merek x dan basis gel. Kata Kunci: Gel, Turbinaria ornata, Tikus Putih, Luka sayat
ANALISIS MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING DAN DISPENSING DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT RATATOTOK BUYAT KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Nurjana Usman; Gayatri Citraningtyas; Jainer Pasca Siampa
PHARMACON Vol. 12 No. 1 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.42150

Abstract

Medication error is an incident causing drawbacks to patients which, in fact, can be prevented, hence, analysis of medication error in the phases of prescribing (prescription errors) and dispensing (preparing and combining drugs error) was conducted. This study aimed to discover the factors instigating medication error and its percentage in prescribing and dispensing phases. This research employed descriptive analysis in which data was gathered prospectively. Sample was collected through purposive sampling method. 218 pages prescription of outpatients of Internal Poly were recorded at pharmacy installation of Ratatotok Buyat Central General Hospital in Southeast Minahasa Regency. Study finding in prescribing phase included no doctor signature 4.58%, no concentration/dosage 2.75%, no issue date 10.55%, no age/date of birth of patients 30.27%. Meanwhile, dispensing phase only included error in eticket/label 0.91%. Based on the data above, it could be concluded that medication error in prescribing and dispensing phases at Ratatotok Buyat Central General Hospital in Southeast Minahasa Regency occurred. Keywords: medication error, prescribing, dispensing, Pharmacy Installation of RSUP Ratatotok Buyat.
Formulasi dan Penentuan Nilai SPF Krim Tabir Surya Dari Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) Hana Katili; Hosea Jaya Edy; Jainer Pasca Siampa
PHARMACON Vol. 12 No. 3 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.49022

Abstract

Tabir surya merupakan sediaan kosmetik yang secara fisik atau kimiawi dapat menghambat penetrasi sinar UV. Efektivitas sediaan krim tabir surya berdasarkan nilai nilai Sun Protectting Factor (SPF). Tujuan dari penelitian ini untuk memformulasikan dan menentukan nilai SPF krim tabir surya ekstrak daun gedi ( Abelmoschus manihot L.) dengan konsentrasi 2,5, 5 dan 7,5%. Penelitian dimulai dengan ekstraksi sampel menggunakan metode maserasi. Ekstrak yang diperoleh kemudian diformulasikan dalam sediaan krim dengan cara pencampuran basis dengan ekstrak daun gedi. Krim ekstrak daun gedi selanjutnya dilakukan evaluasi dan uji nilai SPF secara in vitromenggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka nilai sediaan SPF semakin tinggi dengan nilai yang diperoleh : 2,5% (11.922), 5% (23.172), 7,5% (33.384). Hasil evaluasi sediaan krim untuk organoleptis, homogenitas, pH, uji daya sebar memenuhi syarat sedangkan untuk uji daya lekat tidak memenuhi syarat.
FORMULASI SEDIAAN KRIM DENGAN EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI HIJAU (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP Propionibacterium acnes Missyeling Fransisca Saerang; Hosea Jaya Edy; Jainer Pasca Siampa
PHARMACON Vol. 12 No. 3 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.49075

Abstract

Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) memiliki potensi sebagai senyawa aktif dalam sediaan. Daun gedi hijau mengandung flavonoid, saponin, kuinon, dan tanin yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan krim dengan kandungan ekstrak etanol daun gedi dengan konsentrasi 15% serta menguji efektivitasnya terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimental laboratorium. Uji mutu sediaan krim dilakukan dengan Uji Organoleptis, Homogenitas, Daya Sebar, Daya Lekat, pH, dan Uji Sentrifugasi. Hasil penelitian yang dilakukan Uji mutu sediaan krim menunjukkan sediaan krim yang dibuat memenuhi persyaratan sediaan krim yang baik yakni memiliki penampilan visual yang baik, homogen, pH (6,3 ± 0,115) yang tidak menyebabkan iritasi maupun kulit bersisik, daya sebar 5,233 ± 0,153 cm, daya lekat 6,160 ± 0,447, dan tidak terjadi pemisahan fase pada uji sentrifugasi. Uji efektivitas terhadap Propionibacterium acnes menunjukkan hasil daya hambat sedang dengan diameter hambat 8,33 ± 1,527.
FORMULASI DAN EVALUASI KRIM EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI TABIR SURYA Amanda Putri Pratikto; Paulina Veronika Yolanda Yamlean; Jainer Pasca Siampa
PHARMACON Vol. 13 No. 1 (2024): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.13.2024.49582

Abstract

Krim merupakan salah satu sediaan yang baik sebagai tabir surya. Kandungan flavonoid pada kulit jeruk nipis memiliki potensi sebagai zat aktif dalam krim tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengevaluasi krim ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantiofolia) sebagai tabir surya. Ekstrak kulit jeruk nipis diformulasi dalam bentuk krim dengan konsentrasi ekstrak 2%, 4% dan 6%. Evaluasi sediaan krim terdiri dari uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji pH, uji daya lekat, dan uji stabilitas mekanik. Hasil dari evaluasi sifat fisik krim menunjukkan bahwa semua krim memenuhi persyaratan fisik yang baik kecuali pada evaluasi uji daya lekat. Pada penentuan nilai SPF secara in vitro menunjukkan bahwa krim ekstrak kulit jeruk nipis 2%, 4% dan 6% memiliki rerata nilai SPF berturut-turut yaitu 20,28 ± 1,03; 32,86 ± 1,80; 38,03 ± 0,88 dengan kategori proteksi ultra. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak kulit jeruk nipis dapat berpotensi sebagai produk tabir surya.