Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Sipil

Implementasi Last Planner System Pada Proyek di Palembang (Studi Kasus Proyek Rusunami Jakabaring) Khoirunnisa, Evriza; Toyfur, Mona Foralisa; Susanti, Betty
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.43-56.2019

Abstract

Saat ini sektor konstruksi mulai melakukan upaya untuk mengurangi waste sekaligus meningkatkan value dengan mengadopsi teori produksi pada industri manufaktur kepada industri konstruksi yang disebut lean construction (konstruksi ramping). Sistem pengendalian produksi (production control) dengan konsep konstruksi ramping merupakan salah satu sistem dalam perencanaan dan pengendalian jadwal pekerjaan. Komponen yang terdapat konsep konstruksi ramping tersebut adalah sistem the Last Planner (LPS). Last Planner System belum banyak digunakan dan mempunyai potensi yang baik karena merupakan bagian dari komponen lean construction dimana dalam perencanaannya semua pihak dapat terlibat secara langsung dan terkoordinasi sehingga pekerjaan yang direncanakan dapat terkontrol dengan baik dalam pelaksanaannya. Setelah melakukan analisis progress kerja harian, LPS mempunyai indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aliran pekerjaan dapat tercapai dengan baik, adapun kontrol aliran kerja Last Planner System yaitu Master Plan, Phase Planning dan Pull Planning, Lookahead Planning, Constraints Analysis, Shielding Production, Weekly Work Plan dan Percent Plan Complete (PPC) sebagai standar untuk mengontrol unit-unit produksi, menentukan jadwal proyek, strategi pelaksanaan, dan lain-lain. Pada penelitian ini, hasil rata-rata PPC adalah 73%. Tujuan dilakukannya penelitian dengan metode LPS ini yaitu untuk menganalisis implementasi konsep Last Planner System yang dibandingkan dengan progress aktual dalam meningkatkan reliabilitas pekerjaan harian dan Melakukan evaluasi kinerja pekerjaan kontraktor menggunakan LPS. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kurva S, data progress rencana dan aktual mingguan proyek juga dilakukan pengolahan data dengan konsep aliran kerja LPS. Untuk membuktikan bahwa perhitungan PPC yang dilakukan sesuai dengan kondisi di lokasi proyek, maka dilakukan perbandingan data dari hasil perhitungan PPC menggunakan LPS dengan progress data mingguan di lokasi proyek yang didapat dari pihak kontraktor. Dari hasil perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa hasil PPC mingguan tidak jauh berbeda dengan hasil data progress mingguan yang didapat dari pihak kontraktor. Hal ini membuktikan bahwa LPS dapat meningkatkan reabilitas perencanaan di atas 70% sehingga tingkat resiko terjadinya keterlambatan proyek akan semakin kecil.
Penerapan Konsep Earned Value Pada Proyek Konstruksi Jalan Tol (Studi Kasus Ruas Jalan Tol Kayuagung - Palembang -Betung) Susanti, Betty; Melisah, Melisah; Juliantina, Ika
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.12-20.2019

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan tol merupakan salah satu jenis proyek konstruksi yang memiliki lingkup pekerjaan yang kompleks, durasi pelaksanaan pekerjaan yang lama, dan membutuhkan biaya yang signifikan. Dibutuhkan teknik pengendalian kinerja proyek yang bersifat konsisten dan terintegrasi agar kinerja proyek tidak berada di bawah kinerja yang direncanakan. Konsep earned value merupakan salah satu metode yang tepat digunakan untuk kepentingan pengendalian kinerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep earned value pada proyek pembangunan ruas jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) yang merupakan bagian dari rencana pembangunan jaringan jalan tol Trans Sumatera. Pengendalian kinerja proyek menggunakan earned value dilakukan pada awal proyek hingga akhir bulan ke-15 pelaksanaan proyek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hingga akhir bulan ke-15, pelaksanaan proyek menghasilkan kinerja biaya yang baik, ditandai dengan nilai CPI sebesar 1,10, namun kinerja jadwal proyek kurang baik sebagaimana ditandai dengan nilai SPI sebesar 0.97. Jika proyek terus dilaksanakan sesuai dengan kinerja yang ada, maka biaya akhir proyek dapat mencapai efisiensi sebesar 8.9% dari biaya yang direncanakan namun proyek mengalami keterlambatan sebesar 5.8% dari jadwal rencana. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan konsep earned value pada proyek studi kasus dapat memberikan gambaran mengenai status kinerja proyek secara komprehensif.