Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN FASILITASI KERJASAMA PEMASARAN SAYUR HIDROPONIK Nina Maksimiliana Ginting; Riza Fachrizal; Paulus Peka Hayon; Nurhaya Panga
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para Mama Papua umumnya mengumpulkan hasil bumi seperti pinang dan buah-buahan musiman yang mereka kumpulkan dari sekitar tempat tinggal mereka. Upaya untuk membantu meningkatkan pendapatan para Perempuan Papua ini telah dilakukan oleh Tim Dosen Universitas Musamus melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didanai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Skim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun 2021. Dampak dari pelatihan dan pendampingan budidaya secara berkelanjutan telah terlihat saat ini. Kelompok Mama Papua ini bahkan mulai kewalahan memenuhi permintaan pasar, sehingga kadang kala menjual sayur produksi mereka, utamanya selada, sebelum memasuki waktu panen Berdasarkan analisis situasi di atas, masalah yang muncul pada mitra adalah kapasitas produksi kebun hidroponik yang relative masih rendah, sedangkan jumlah anggota kelompok Ibu Rumah Tangga Mama-Mama Papua yang aktif mengelola kebun semakin banyak. Rendahnya kapasitas produksi kebun tersebut berakibat pada rendahnya hasil panen dan keuntungan yang dapat dibagikan ke seluruh anggota kelompok. Peningkatan produksi nantinya perlu dibarengi dengan upaya perluasan pasar, untuk memastikan hasil produksi sayur hidroponik tersebut dapat terserap oleh pasar. Masalah lain adalah setelah berjalan selama kurang lebih tujuh bulan, beberapa fasilitas yang disediakan perlu ditingkatkan, misalnya di sekeliling rumah hidroponik tersebut perlu ditutup dengan insect net untuk mencegah masuknya ayam ataupun serangga berpotensi hama ke pertanaman. Berbagai permasalahan inilah yang akan diatasi melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi Usaha dan Fasilitasi Kerjasama Pemasaran Sayur Hidroponik Bagi Perempuan Papua di Kelurahan Kamundu, Merauke.
PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN ORGANIK DENGAN SISTEM IRIGASI TETES UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT Ling Irba Djaja; Nurhaya Panga; Jefri Sembiring; Caecilia Henny Setya Wati; Nina Maksimiliana Ginting
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Wasur terletak di dalam wilayah Taman Nasional Wasur yang merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia. Penduduk asli di wilayah Kampung Wasur merupakan komponen penting dalam upaya pelestarian taman nasional tersebut karena merekalah yang sehari-hari hidup dan memanfaatkan sumber daya di dalam kawasan tersebut. Ironinya, sebagian besar masyarakat asli di Kampung Wasur masih memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah. Rendahnya tingkat kesejahteraan mereka, merupakan dampak dari mata pencaharian penduduk asli yang masih berkutat pada upaya berburu dan meramu. Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat asli Papua membuat mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan lain dengan upah yang layak Masyarakat ini adalah bagaimana meningkatkan keterampilan masyarakat asli Papua di Kampung Wasur untuk melakukan pertanian organik dan bagaimana mengoptimalkan sumber daya alam di Kampung Wasur yang sangat terbatas tanpa menggangu keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut. Untuk mengatasi kedua masalah tersebut, solusi yang kami tawarkan adalah dengan melakukan pelatihan budidaya tanaman organik dengan sistem irigasi tetes untuk meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan masyarakat di Kampung Wasur. Luaran yang telah dihasilkan adalah tersedianya demplot mini pertanian organik di Kampung Wasur, meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai budidaya tanaman secara organik, publikasi pada media massa Kompas TV Merauke (https://www.youtube.com/watch?v=_HjMUijmSxg), serta Lensa Merauke. com (https://lensamerauke.com/2022/11/12/tim-dosen-unmus-latih-warga-kampung-wasur-kembangkan-pertanian-organik/), sementara draft artikel pengabdian akan disubmit pada akhir Desember 2022.
PELATIHAN HIDROPONIK CABAI METODE DUTCH BUCKET SYSTEM BAGI MASYARAKAT ASLI PAPUA Nurhaya Panga; Adrianus Aprilius; Nina Maksimiliana Ginting; Nurhening Yuni Ekowati; Rosmala Widijastuti; Abdullah Sarijan; Mani Yusuf
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Kamundu, merupakan wilayah administratif yang terletak di pusat Kabupaten Merauke, Papua. Penduduk di kelurahan ini didominasi oleh orang asli Papua yang sebagian besar termasuk dalam kelompok masyarakat pra sejahterah. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, namun hal ini menghadapi sejumlah kendala. Kendala tersebut antara lain kondisi lahan yang sebagian besar termasuk lahan marginal miskin hara dengan iklim yang cenderung kering, serta masih rendahnya pengetahuan masyarakat asli Papua terkait praktik budidaya tanaman. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kendala lahan dan iklim tersebut adalah budidaya tanaman secara hidroponik. Dibutuhkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai budidaya tanaman secara hidroponik. Mitra dalam kegiatan ini adalah kelompok masyarakat asli Papua di Kelurahan Kamundu Merauke. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat asli Papua di Kelurahan Kamundu mengenai budidaya tanaman khususnya cabai secara hidroponik dengan metode Dutch Bucket System (DBS), dan menyediakan satu unit instalasi hidroponik DBS dengan kapasitas 20 tanaman sebagai wadah pembelajaran masyarakat. Hasil pelaksanaan menunjukkan meningkatnya animo masyarakat asli Papua terhadap kegiatan bercocok tanam secara umum dan hidroponik secara khusus, dan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai hidroponil metode DBS.