Masa remaja merupakan tahapan kritis kehidupan, sehingga periode tersebut dikategorikan sebagai kelompok rawan dan mempunyai resiko kesehatan tinggi. Masalah gizi yang biasa dialami pada masa remaja salah satunya anemia. Anemia adalah kondisi di mana tubuh mengalami jumlah sel darah merah yang sangat sedikit sehingga akan mempengaruhi fungsi jaringan tubuh. Penyebab paling banyak dari anemia defisiensi besi adalah kurangnya asupan salah satu mikronutrien penting yaitu zat besi. Tujuan program pengabdian PKM ini adalah edukasi gizi berupa penjelasan tentang pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan gizi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, menemukan bahwa adanya kenaikan kasus anemia di remaja putri. Pada Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, sebanyak 37,1% remaja putri mengalami anemia, angka tersebut naik menjadi 48,9% pada tahun 2018. Proporsi anemia terjadi paling besar di kelompok umur 15-24 tahun yakni 84,6%. Angka kejadian anemia di Jawa Tengah pada tahun 2013 mencapai 57,1% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Dengan edukasi gizi diharapkan dapat menurunkan angka anemia pada remaja putri. Solusi yang ditawarkan meliputi pengukuran status gizi dapat mengetahui status gizi remaja putri serta edukasi gizi tentang definisi anemia dan KEK, pencegahan anemia dan KEK, serta pengobatan anemia dan KEK. Pemberian edukasi gizi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan gizi sehingga akan dapat mengubah pola makan remaja putri. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya peningkatan skor pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan anemia dan KEK pada remaja putri.