Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perancangan Dan Implementasi Tuner Gitar Berbasis Fast Fourier Transform Pada Platform Ios Daivalana Mahadika Priatama; Inung Wijayanto; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu alat musik yang paling populer di dunia adalah gitar. Gitar merupakan salah satu alat musik yang relatif mudah dimainkan.  Namun terdapat permasalahan  bagi para pemula yang ingin memainkan  gitar, yaitu tiap senar pada gitar memiliki nada dasar tertentu dan jika tidak sesuai maka akan terdengar fals. Tentunya hal seperti ini akan  menyulitkan  bagi  para  pemula  untuk  menyesuaikan   tiap  senar  pada  gitar  karena  hanya  mengandalkan kemampuan pendengaran. Salah satu solusinya  adalah menggunakan  tuner gitar elektronik,  namun alat ini relatif cukup mahal dan kurang fleksibel untuk dibawa kemana-mana.  Dalam tugas akhir ini merancang dan mengimplementasikan  sebuah tuner gitar berupa aplikasi berbasis iOS dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform. Hasil  performansi  pada  aplikasi  ini  didapat  dengan  melakukan  pengujian  akurasi  terhadap  frekuensi referensi, tuner gitar elektrik, dan aplikasi sejenis pada perangkat iOS. Hasil terbaik mendapatkan akurasi diatas 99 %  pada  seluruh  senar  jika  dibandingkan  dengan  frekuensi  referensi.  Hal  ini  menunjukkan  aplikasi  ini  dapat membantu para pemain gitar pemula dan sistem ini dapat bersaing baik dengan tuner elektrik sesungguhnya ataupun aplikasi sejenis Kata kunci : Guitar Tuner, FFT, Nada, iOS
Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Light Meter Pada Smartphone Berbasis Android Prasetio Nugroho; Inung Wijayanto; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Cahaya sangat dibutuhkan manusia untuk malakukan aktivitas sehari-hari. Tanpa cahaya kita tidak dapat melihat objek di sekitar kita. Terang gelap cahaya juga perlu diperhatikan, terlalu gelapnya ruangan dapat mengakibatkan lelahnya mata dan pusing-pusing. Untuk mengetahui terang gelapnya suatu cahaya dapat diukur menggunakan light meter. Namun harga light meter relatif cukup mahal maka light meter konvensional dapat diganti menggunakan smartphone. Dengan memanfaatkan Ambient Light Sensor kita dapat mengukur lux hanya dengan menggunakan smartphone. Pada penelitian tugas akhir ini dirancang dan diimplementasikan aplikasi light meter pada smartphone berbasis android. Proses perhitungan lux dimulai dari photodiode menangkap cahaya lalu diubah ke bentuk arus. Setelah dari bentuk arus diubah ke bentuk digital menggunakan Analog to Digital Converter. Setelah bentuk digital kemudian dikalkulasi menjadi nilai akhir dalam bentuk lux. Hasil dari penelitian tugas akhir ini berhasil diimplementasikan aplikasi light meter di smartphone berbasis android yang memiliki nilai keakurasian tertinggi sebesar 99,53% pada pengukuran lampu LED 5w, sedangkan nilai keakurasian terendah pada pengukuran lampu pijar 5w sebesar 63,11%. Kata kunci : Cahaya, Light meter, Lux, Ambient Light Sensor, Smartphone Abstract Light is needed humans to do daily activities. Without light we can not see the objects around us. Brigthness light also needs to be considered, too dark room can cause tired eyes and dizziness. The brightness of the light can be measured using a light meter. But the price of conventional light meter is relatively expensive enough but the conventional light meter can be replaced using a smartphone. By utilizing Ambient Light Sensor we can measure lux only by using smartphone. In this final project research is designed and implemented application. The calculation process starts from photodiode catch the light and transform it to current. From the the current will be convert to digital using Analog to Digital Converter. After the digital form is then calculated to be end in lux. The result of this final project is successfully implemented light meter application on android-based smartphone that has accuracy value of 99.53% on the 5w LED lights, while the accuracy value at 5w incandescent lamp is 63.11%. Keywords: Light, Light meter, Lux, Ambient Light Sensor, Smartphone
Pengaruh Golden Ratio Pada Proporsi Wajah Terhadap Persepsi Estetika Wajah I Dewa Gede Agung Kurniawan; Rita Magdalena; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Wajah adalah pengenal utama yang dimiliki manusia. Tidak ada satu pun manusia yang memiliki wajah yang persis sama secara alami. Banyak hal yang dapat membedakan wajah, mulai dari bentuk, warna kulit, ukuran, proporsi dan lainnya. Hal tersebut menyebabkan apa yang kita sebut sebagai persepsi kecantikan, apabila wajah dapat memenuhi salah satu atau semua aspek yang disebutkan. Proporsi memiliki andil besar terhadap menarik atau tidaknya wajah seseorang. Tata letak fitur-fitur pembentuk wajah seperti mata, hidung, alis dan mulut merupakan elemen penting yang menentukan baik atau tidaknya proporsi wajah. Proporsi yang baik menunjukan kesamaan dalam nilai rasio pada masing – masing titik tinjau. Rasio tersebut bernilai 1.618, sebuah nilai yang merepresentasikan standar penilaian estetik suatu objek sehingga dapat dikatakan indah yaitu golden ratio. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian terhadap hubungan persepsi keindahan wajah secara subjektif melalui kuisioner dengan nilai golden ratio pada wajah. Pengukuran nilai rasio dilakukan dengan menggunakan program berbasis manual dan otomatis. Sistem memiliki keluaran nilai rasio dari wajah yang diproses oleh program dan diberikan skor berdasarkan persamaan yang didapat dari hubungan korelasi golden ratio dan persepsi responden. Tugas akhir ini menunjukan bahwa golden ratio memiliki korelasi linier dengan kecantikan dengan akurasi pengukuran sistem sebesar 90,7%. Kata kunci : wajah, proporsi, golden ratio
Identifikasi Akor Gitar Menggunakan Algoritma Harmonic Product Spectrum Tito Permana; Bambang Hidayat; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik merupakan sebuah suara dari lantunan nada dengan frekuensi-frekuensi yang dapat ditentukan. Manusia seringkali tidak hanya menikmati musik dengan mendengarnya saja, namun juga kemudian memainkan musik tersebut. Namun manusia memiliki indera pendengaran yang terbatas terhadap suara. Tidak semua orang dapat dengan tepat mendengar suara suatu nada kemudian memainkan nada tersebut, hanya orang tertentu yang indera pendengarannya sudah terbiasa dan terlatih yang dapat melakukannya. Oleh karena itu penulis membuat aplikasi untuk menampilkan akor gitar dari sebuah rekaman gitar sehingga pengguna aplikasi ini dapat mengetahui akor yang terbentuk saat rekaman gitar tersebut didengarkan. Akor merupakan rangkaian nada-nada dasar yang tersusun secara teratur dari sebuah tangga nada dan bisa merepresentasi tangga nada tersebut. Frekuensi nada pada akor juga mewakili frekuensi nada dasarnya. Misalnya, frekuensi nada A=440 Hz maka frekuensi nada dasar A juga sama dengan kelipatannya, yaitu 110 Hz, 220 Hz dan seterusnya. Begitu pula untuk nada dasar yang lain. Pada Tugas Akhir ini sistem akan mengambil nada dasar dari suara rekaman gitar dalam bentuk file yang sudah ada. Setelah itu sinyal suara tersebut akan diproses dengan algoritma Harmonic Product Spectrum dimana kita membagi sinyal input ke segmen dengan menerapkan jendela Hanning, dimana ukuran jendela dan ukuran hop diberikan sebagai masukan. Untuk setiap jendela, kita memanfaatkan Short- Time Fourier Transform untuk mengubah sinyal masukan dari domain waktu ke domain frekuensi. Setelah input dalam domain frekuensi, lalu diterapkan teknik Spectrum Produk Harmonic ke setiap jendela. HPS melibatkan dua langkah: downsampling dan perkalian. Untuk downsample, spektrum di-downsample dua kali dalam setiap jendela dengan cara downsample: pertama, kita downsample spektrum asli menjadi dua window dan kedua kalinya menjadi tiga window. Setelah ini selesai, kita kalikan tiga spektrum bersama-sama dan menemukan frekuensi yang sesuai dengan puncak (nilai maksimum). Frekuensi ini merupakan frekuensi dasar dari window- window tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan dari algoritma Harmonic Product Spectrum terhadap penentuan nada dan akor berdasarkan frekuensi. Tingkat keakuratan ditentukan dari akor benar yang diharapkan muncul dan akor salah yang tidak diharapkan muncul pada saat perpindahan akor. Untuk menghasilkan banyak kemungkinan keakuratan, window dirancang dalam beberapa segmentasi yang berbeda. Dari rancangan tersebut, hasil keakuratan sistem yang telah dibuat, mencapai 70 % hingga 85 % dengan keakuratan total dari seluruh data sebesar 75,68 %. Untuk perubahan nilai FFT, jika Nilai FFT lebih besar dari 10*Fs dengan nilai Fs sebesar 44100 Hz berpengaruh terhadap akurasi sistem dalam mengidentifikasi akor dengan keakuratan total dari seluruh data sebesar 45,6 %.Kata kunci : akor, Harmonic Product Spectrum, frekuensi nada 
Analisis Dan Implementasi Metode Niblack Pada Sistem Pengenalan Identitas Berbasis Palm Vein Novia Inggrit Dewiayu Santikasari; Ratri Dwi Atmaja; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Pengenalan berbasis palm vein merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melakukan pengenalan identitas pada individu melalu sistem biometrik yang ada pada bagian telapak tangan, yakni melalu pembuluh darah vena yang terdapat pada telapak tangan. Pemilihan palm vein kini banyak diteliti dan dikembangkan sebagai sistem pengenalan identitas yang dianggap memiliki tingkat akurasi yang baik karena bagian tersebut terdapat di bagian dalam tubuh sehingga sulit untuk ditiru atau dipalsukan. Palm vein juga dianggap lebih cocok digunakan pada sistem rekognisi karena merupakan bidang yang relatif besar pada sebuah sistem pengenalan biometrik, dan tidak tumbuh rambut yang dapat menjadi gangguan pada citra pada saat sistem pengenalan individu tersebut. Metode Ni-Black merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melakukan image enhancement, terutama pada tahap segmentasi citra. Metode ini merupakan algoritma segmentasi thresholding lokal dinamis. Metode ini mampu menembus tingkat akurasi sebesar 95.5% ketika diterapkan pada dorsal hand vein pattern recognition dengan bantuan normalisasi, dan skeletonisasi. Hasil pengujian menunjukkan baahwa hasil akurasi terbaik sistem sebesar 90% dengan menggunakan perbandingan data latih dan data uji 5:1, menggunakan windowsize 40, constant threshold 0.5, dan menggunakan ROI manual. Kata kunci : palm vein ,image enhancement,NiBlack
Perancangan Dan Implementasi Tuner Gitar Berbasis Fast Fourier Transform Dan Harmonic Product Spectrum Pada Platform Android Indra Bari Yulio; Inung Wijayanto; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik tak lepas dalam kehidupan sehari-hari, dimana kini setiap orang bisa bebas bermain musik. Alat musik yang relatif paling mudah digunakan adalah gitar. Terlepas dari kemudahan memainkannya, gitar juga memiliki sebuah permasalahan yaitu senar gitar akan fals jika sudah lama dipakai atau hanya sekedar dibiarkan saja. Kalau ini terjadi, kita harus menyetem ulang tiap senar yang ada di gitar. Cara menyetem gitar cukup sulit bagi pemula, karena sangat mengandalkan kemampuan pendengaran. Solusi termudahnya adalah dengan menggunakan tuner gitar elektronik, namun alat tersebut cukup mahal dan kurang fleksibel untuk dibawa kemana-mana. Dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah tuner gitar berupa aplikasi android dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform dan Harmonic Product Spectrum. Proses pengujian keberhasilan sistem tuner gitar adalah dengan cara menghitung akurasi. Akurasi terbesar ketika hasil frekuensi dan frekuensi standar dibandingkan adalah 99.95%. Ini berarti sistem sudah cukup baik dan mirip dengan frekuensi standar. Ketika sistem dibandingkan dengan tuner elektrik, diperoleh akurasi 90%. Sedangkan ketika sistem dibandingkan dengan aplikasi sejenis yang ada di playstore, diperoleh akurasi 91.667%. Hal ini menunjukkan algoritma yang dipakai sudah cukup optimal. Kata kunci : Guitar Tuner, FFT, HPS, Pengenalan nada, Android
Identifikasi Biometrik Telinga Sebagai Pengenalan Individu Dengan Metode Sift & Jaringan Saraf Tiruan Ridho Aryan Ramadhan; Ratri Dwi Atmaja; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini studi biometrik organ sebagai pengenalan individu semakin berkembang. Mulai dari objek yang identifikasi hingga metodenya pun beragam. Telinga manusia diketahui sebagai salah satu objek identifikasi individu yang tengah berkembang. Maka dari itu penulis mengusulkan system pengenalan individu berdasarkan biometric telinga dengan metode scale invariant feature transform (SIFT) dan jaringan syaraf tiruan (JST) Backpropagation untuk menigkatkan performansi dan akurasi sistem. Dalam tugas akhir ini digunakan metode ekstraksi feature dengan metode SIFT dan dipadukan dengan Jaringan Syaraf Tiruan Back propagation sebagai metode klasifikasinya. Secara umum tahapan yang akan dialalui adalah melakukan pre-processing dari dataset yang diperoleh, ekstraksi ciri, & klasifikasi. Secara garis besar keluaran dari ekstraksi ciri berupa data descriptor yang bisa langsung diolah oleh klasifikator. Dimana data yang dihasilkan dari ekstraksi ciri tidak bisa langsung diolah di dalam JST karena terlalu banyak dan membutuhkan metode tambahan yaitu Bag of features(BOF) Pada penelitian kali ini pengujian menggunakan 350 foto telinga dari 50 individu dengan masing-masing individu merepresentasikan kelasnya. Didapati akurasi terbaik pada pengujian dengan memperhatikan beberapa parameter pengujian berupa citra latih front, left, dan right, jumlah vocab sebanyak 30, jumlah hidden layer 2, & neuron berjumlah 10, dan citra uji berupa citra up menghasilkan akurasi sebesar 72% dengan waktu komputasi sebesar 0.25 detik.
Simulasi Dan Analisis Sistem Penghitung Kepadatan Lalu Lintas Dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Webcam Dengan Metode Background Subtraction Adrian Kurnia Dewantoro; Iwan Iwut Tritoasmoro; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada Tugas Akhir ini dihitung kepadatan lalu lintas dan kategori jenis kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan di dalam video yang telah diambil sebelumnya secara offline. Video tersebut akan diekstraksi menjadi frame-frame yang kemudian dideteksi gerakan objeknya dengan menggunakan metode background subtraction, menghitung centroid, melakukan tracking centroid, dan thresholding selection. Pengujian sistem dilakukan ke 3(tiga) video uji yaitu video yang pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Video diambil dengan menggunakan webcam yang ditempatkan di atas ruas jalan yang akan diteliti. Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini adalah sebuah sistem yang mampu menghitung kepadatan lalu lintas beserta kategori jenis kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan. Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan bahwa pemilihan intensitas cahaya, ukuran structuring element erosi, nilai threshold bwareaopen, ukuran structuring element dilasi, dan threshold luas label mempengaruhi tingkat akurasi sistem. Sistem bekerja secara optimal pada sore hari, ukuran structuring element erosi 2x1 piksel, nilai threshold bwareaopen 200, ukuran structuring element dilasi 16x8 piksel, dan nilai threshold luas label 5000 piksel dengan rata-rata akurasi sistem sebesar 94,307%, akurasi penghitung kendaraan sebesar 99,091%, dan akurasi klasifikasi kendaraan sebesar 89,524% Kata kunci : background subtraction, centroid, jumlah kendaraan, kepadatan lalu lintas, thresholding technique.
Rancang Bangun Sistem Identifikasi Jenis Burung Berkicau Berdasarkan Pola Corak Warna Dan Bentuk Tubuh I Putu Hady Ambara Putra; Iwan Iwut Tritoasmoro; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Burung berkicau merupakan jenis burung yang memiliki karakteristik suara yang merdu dan tidak jarang mampu meniru suara lingkungan sekitarnya. Untuk dipelihara biasanya masyarakat akan memilih burung berkicau dengan suara bagus dan juga bentuk dan warna bulu yang menawan. Namun dengan banyaknya jenis burung berkicau yang tersebar di Indonesia akan mengakibatkan kesulitan dalam hal mengenali dan membedakan jenis burung yang satu dengan yang lainnya terutama bagi masyarakat komunitas pencinta burung yang masih awam. Untuk lebih memudahkan komunitas pecinta burung yang ingin memelihara burung berkicau dan juga agar didapat kualitas burung yang baik, maka dibutuhkan suatu sistem untuk mengidentifikasi dan membedakan jenis burung berkicau secara otomatis. Pada tugas akhir ini penulis akan membuat rancang bangun sistem identifikasi jenis burung berkicau otomatis berdasarkan pada pola corak warna dan bentuk tubuh burung tersebut berbasiskan pada pengolahan citra digital. Metode yang digunakan untuk ekstraksi ciri pada tugas akhir ini adalah ekstraksi ciri statistik orde pertama dan kedua, ekstraksi bentuk berdasarkan jarak titik berat, serta untuk metode klasifikasi digunakan metode k-Nearest Neighbor (K-NN). Sistem ini dirancang menggunakan software Matlab R2011b. Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa rancang bangun sistem dapat mengidentifikasi jenis burung berkicau berdasarkan pola corak warna dan bentuk tubuh. Hasil akurasi tertinggi sebesar 90,67% diperoleh dengan parameter statistik mean orde pertama, correlation orde kedua, entrophy orde kedua yang diterapkan pada layer red, green, blue dan grayscale dan dikombinasikan dengan ekstraksi ciri bentuk berdasarkan jarak titik berat dengan interval sudut 20 derajat. Hasil akurasi tersebut diperoleh dengan metode distance euclidean pada nilai k = 1 dengan waktu komputasi rata-rata 5,1887 detik. Kata Kunci : Burung berkicau, Corak warna, Bentuk tubuh, Ciri statistik, Ciri bentuk, K-NN
Deteksi Penyusup Berdasarkan Analisis Depth Frame Menggunakan Kamera Kinect Iqbal Surya Adi Permana; Inung Wijayanto; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sistem keamanan selalu dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Otomatisasi keamanan dengan berdasarkan Analysis Depth Frame merupakan salah satu alternatif yang dapat menggantikan kamera CCTV dikarenakan Kinect Camera memiliki fitur infrared sehingga dapat memproses gerakan yang bersumber baik dari gambar atau video walaupun dalam kondisi yang gelap sekalipun. Proses kerja sistem ini sangat dipengaruhi oleh ketepatan dan keakuratan dalam pengolahan gerakan yang kemudian akan diidentifikasi sebagai perbandingan antar frame suatu citra dengan memberi batas toleransi dan juga luas cakupan kamera yang digunakan menggunakan metode NSSD (Normalized Sum-Squared Differences) dan kemudian hasilnya dilanjutkan kepada sistem untuk dapat menjalankan suatu perintah pengamanan berupa pengaktifan alarm yang biasa kita sebut sebagai Early Warning System. Upaya implementasi sistem keamanan seperti ini diharapkan dapat mengkolaborasikan antara perangkat computer dan kamera Kinect yang kemudian diaplikasikan sebagai pengontrol keamanan benda bernilai sejarah/harga jual tinggi yang berada dalam instansi ataupun museum. Hasil yang didapat dari pengujian terhadap sistem adalah didapatkan pada penggunaan metode ini bersifat akurat dengan rata-rata nilai frame per second adalah 77,81 dan juga sistem ini tidak terpengaruh terhadap jenis resolusi dikarenakan pada setiap proses NSSD dilakukan proses normalisasi angka sesuai dengan resolusi input yang digunakan. Kondisi ideal pengujian sistem adalah berada didalam ruangan dengan obyek pengamatan yang tidak bersifat reflektif atau glossy. Kata kunci: NSSD (Normalize Sum-Square Different), Early Warning System, Kinect Camera, Depth Frame