Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perancangan Proyek Pada Aspek Sumber Daya Manusia, Pemangku Kepentingan Dan Komunikasi Proyek Untuk Pembangunan Pabrik Kopi Cv Trianom Agrotektur Nurfitri Ayu Puspitasari; Imam Haryono; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV Trianom Agrotektur merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada industri kopi. CV Trianom Agrotektur berada pada tahap berkembang dimana pada tahapan ini terdapat kebutuhan mengaplikasikan good processing. Pada kondisi eksisting, pabrik tidak dapat mencakup keseluruhan proses bisnis pengolahan biji kopi. CV Trianom Agrotektur membutuhkan penambahan sebuah pabrik baru dengan tujuan mencakup empat proses bisnis yang tidak dapat dijalankan pada kondisi eksisting. Penambahan pabrik baru dirancang dalam sebuah perencanaan proyek yang berguna sebagai panduan pelaksanaan proyek. Pada perencanaannya terdapat tiga aspek yang dibahas yaitu sumber daya manusia, pemangku kepentingan dan komunikasi dibuatlah rancangan aspek sumber daya manusia, pemangku kepentingan dan komunikasi proyek pada pembangunan pabrik kopi CV Trianom Agrotektur. Kata Kunci : Sumber daya manusia, Pemangku kepentingan, Komunikasi
Analisis Kinerja Proyek Dengan Metode Earned Value Management Pada Proyek Shutdown Sto Kecamatan Tanjungsari Adelia Widiningrum; Imam Haryono; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Proyek Shutdown STO Tanjungsari adalah proyek modernisasi jaringan fiber optik dengan melakukan shutdown Sentral Telepon Ostomat (STO) di 334 lokasi di Kecamatan Tanjungsari. Untuk membandingkan kinerja aktual dalam hal lingkup, jadwal dan biaya terhadap perencanaan untuk membuat keputusan yang tepat dalam status dan kinerja proyek dibutuhkan pengendalian dengan menggunakan metode Earned Value Management karena dapat mengintegrasikan ketiga hal tersebut. Status dan indeks kinerja proyek pada hari kalender proyek ke dua puluh dua menyatakan bahwa proyek mengalami keterlambatan yang merugikan proyek sebesar Rp. 2,680,000.00 dengan keterlambatan proyek 98% dari perencanaan dan proyek mendapatkan overruns anggaran sebesar 94% dari nilai yang telah dikeluarkan proyek pada periode tersebut dengan jumlah sebesar Rp. 7,410,000.00. Selain itu dilakukan forecasting sebagai tindakan korektif status dan kinerja proyek yang lalu. Diperkirakan durasi proyek untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar 31 hari periode kalender proyek dengan total biaya untuk sisa pekerjaan (EAC) sebesar Rp. 140,170,00.00 dilihat dari kinerja proyek sebelumnya. Selain itu diperkirakan juga biaya total untuk sisa pekerjaan hingga proyek selesai atau ETC sebesar Rp. 7.770,000.00 dengan ukuran peramalan status proyek bersifat defisit dari nilai VAC yang dihitung sebesar (Rp. 7,410,000.00) dan proyek akan terselesaikan menurut perhitungan peramalan TCPI. Kata kunci: Proyek Infrastruktur, Pengendalian Proyek, Earned Value Management, Kinerja Proyek, Forecasting. Abstract— STO Tanjungsari Shutdown Project is a modernization project of fiber optic network for 334 locations in Tanjungsari Sub-district. To compare actual performance of the scope, schedule and cost with planning for making right decisions in project's status and performance, required controlling by using Earned Value Management method because it can integrate these three things. Status and index of project performance on the 22nd day indicate that project was behind schedule that caused loss revenue of Rp. 2,680,000.00 with 98% of delays from planning and project get 94% of overruns budget from issued value with amount of Rp. 7,410,000.00. In addition, forecasting is done as a corrective action of past project status and performance. It is estimated that the project duration to complete work is 31 days with total cost for the remaining work (EAC) of Rp. 140,170,00.00 from previous project performance. It is also estimated that cost for remaining work until the project is completed or ETC is Rp. 7,770,000.00 with size of the project's forecasting status is a deficit from VAC value that calculated about (Rp. 7,410,000.00) and the project will complete based on the TCPI forecasting calculation. Keywords: Infrastructure Project, Project Control, Earned Value Management, Project Performance, Forecasting.
Analisis Respon Risiko Proyek Shutdown Sto Tanjung Sari Dengan Mengggunakan Metode Severity Index (studi Kasus Pt. Afk) Afdhalul Ilmi Yusuf; Imam Haryono; Mumu Natapriatna
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Pada dasarnya, setiap proyek selalu memiliki risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan pada proyek. Pelaksanaan proyek tanpa memikirkan risiko-risiko yang terjadi, dapat menyebabkan pelaksanaan proyek terhambat. Dibutuhkan analisis yang mendalam terhadap risiko yang mungkin terjadi didalam proyek, sehingga dapat meminimalisir kegagalan proyek dengan melakukan respon risiko. Penelitian ini bertujuan menganalisis respon risiko yang dapat dilakukan pada pelaksanaan proyek SHUTDOWN STO Tanjungsari. Pada Penelitian ini dilakukan dua kali penyebaran kuesioner, dimana kuesioner dilakukan untuk menentukan relevansi risiko dan menentukan probability and impact risiko. Kuesioner diolah menggunakan metode severity index untuk mendapatkan probability and impact risiko. Risiko yang telah diolah kemudian dimasukkan kedalam Risk Matrix untuk menentukan risiko mana yang signifikan. Risiko yang signifikan kemudian diolah sehingga didapatkan respon risiko. Dengan adanya penelitian ini, maka akan dapat diketahui usulan respon risiko seperti apa yang dapat dilakukan PT. AFK supaya dapat mengurangi risiko yang signifikan yang dapat menyebabkan kegagalan pada proyek. Kata Kunci : Shutdown STO, Severity Index, Kuesioner, STO Tanjung Sari, Respon risiko Abstract— Basically, every project always has a risk that can lead to failure of the project. Implementation of the project without thinking about the risks that occur, can cause the implementation of the project inhibited. In-depth analysis of possible risks within the project is required, thus minimizing project failure by performing a risk response. This study aims to analyze the risk response that can be done on SHUTDOWN STO Tanjungsari project . In the study is done twice the questionnaire, where the questionnaire done to determine relevance risks and determine the probability and risk. The questionnaire processed uses the severity index to get probability and the risk. Risk already dressed then incorporated into the risk to determine which significant risk. Significant risk then processed to get risk responses. With this research, it can be known what kind of proposal can be done by PT. AFK in order to reduce the risk that significant might cause failure on the project. Keywords: Shutdown STO, severity index, the questionnaire, STO Tanjung Sari, Risk Responses.
Perancangan Project Communication Pt Amj Software Development Di Bandung Aldhi Juliyatna; Imam Haryono; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.AMJ merupakan perusahaan teknologi informasi yang memfokuskan pada software development. PT.AMJ melayani klien dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas perusahaan klien dan meningkatkan nilai kompetisi mereka. Klien PT.AMJ terdiri dari instansi pemerintah dan perusahaan yang memerlukan penggunaan teknologi informasi. Dalam penelitian ini, perancangan komunikasi pada PT.AMJ meliputi perancangan komunikasi untuk stakeholder mulai dari role project owner sampai finance. Cara komunikasi yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan role dari stakeholder tersebut. Untuk stakeholder project owner menggunakan tipe komunikasi dengan cara rapat dengan manajer proyek untuk membahas jadwal proyek, status laporan proyek dan untuk melihat apakah diperlukan perubahan dari desain proyeknya dengan media komunikasi bisa menggunakan e-mail, sosial media atau juga menggunakan telepon dengan frekuensi perbulan dan karena dampak untuk ke proyek sangat tinggi, dan untuk menginformasikan semua komunikasi tersebut menggunakan hard copy atau mengirimkan laporan menggunakan e-mail. Kata Kunci : Manajemen Proyek, Komunikasi, Project Communication Plan, Stakeholder Analysis
Perancangan Job Description Berdasarkan Kerangka Business Process Pada Cv. Gradient Bayu Satria Yudha; Imam Haryono; Litasari Widyastuti
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Gradient merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi suku cadang kendaraan bermotor. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1993 dan saat ini bekerja sama dengan PT Showa Mfg, PT Yamaha, Astra Group, dan lain-lain. Fokus dari kegiatan produksi CV. Gradient adalah moulds, press tool, jig & fixture, spare parts, repair, dan lain-lain. Perusahaan ini berjenis persekutuan komanditer (CV) yang tergolong masih dalam skala kecil, baik secara produksi maupun luas fisik (271.24𝐌𝟐 ). Karena jarak antar lantai produksi relatif dekat, maka perusahaan mempunyai kebijakan bahwa beberapa pekerjaan bisa dikerjakan oleh satu pegawai sekaligus. Pegawai ini kesulitan untuk mengontrol kualitas produk dengan teliti jika mengerjakan beberapa pekerjaan. Dampaknya produksi yang dilakukan kurang maksimal yang mengakibatkan terjadinya produk reject. Untuk menciptakan efektifitas kerja pada setiap aktivitas, maka perlu dilakukan analisis pada proses bisnis existing dan dilakukan analisis gap dengan PCF Process Classification Framework (PCF) APQC (American Productivity & Quality Center). Framework ini memberikan usulan aktivitas yang diperlukan oleh perusahaan. Hasil dari analisis gap digunakan untuk membuat proses bisnis usulan yang sesuai dengan kondisi perusahan. Aktivitas usulan dipetakan dengan RACI matrix untuk menentukan peran dan tanggung jawab setiap aktivitas pada masing-masing jabatan. Yang outputnya berupa job description untuk jabatan yang ada di perusahaan. Kata kunci : proses bisnis, APQC, RACI dan deskripsi kerja
Perancangan Project Performance Measurement Pada Proyek Ftth ( Fiber To The Home ) Sto Hegarmanah Evriligar Rachmanto; Imam Haryono; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Proyek Fiber to the home merupakan sebuah proyek pebangunan dan instalasi jaringan telekomunikasi untuk layanan IPTV, Internet, dan telepon. Proyek ini dilakukan diIndonesia khususnya di kota Bandung, jawa barat. Perusahaan PT. ZXY mendapatkan permintaan instalasi kabel optik di daerah Hegarmanah. Dalam studi manajemen proyek ini akan dibahas tentang perencanaan pembangunan proyek FTTH STO Hegarmanah yang ditinjau dari perancangan scope, jadwal, dan biaya proyek. Rancangan scope beupa work breakdown structure kemudian analisis penjadwalan dilakukan dengan menggunakan critical path, gantt chart dan rancangan penggunaan biaya yang berkaitan dengan jadwal kegiatan proyek menggunakan kurva s. Paket pekerjaan, volume pekerjaan proyek dan anggaran biaya menjadi acuan analisis pada penelitian ini. Analisis scope, penjadwalan dan biaya proyek menghasilkan output berupa WBS, gantt chart, critical path, dan kurva s. Proyek FTTH STO Hegarmanah berjalan selama 2 bulan. Studi manajemen proyek ini menunjukkan bahwa implementasi pembangunan proyek FTTH STO Hegarmanah bisa dijalankan sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang. Kata Kunci : Fiber To The Home, Perencanaan, Scope Baseline, Schedule Baseline, Cost Baseline Abstract The Fiber to the Home project is a telecommunications network installation and installation project for IPTV, Internet and phone services. This project is done in Indonesia especially in Bandung city, west java. Company PT. ZXY gets an optical cable installation request in Hegarmanah area. In this project management study will discuss about FTTH STO Hegarmanah project development planning in terms of scope design, schedule, and project cost. The scope design shall be the work breakdown structure and then the scheduling analysis is performed using the critical path, gantt chart and the design of the use of costs associated with the project activity schedule using the curve s. The package of work, the volume of project work and the budget cost become the reference analysis in this study. Scope analysis, scheduling and project costs produce outputs of WBS, gantt charts, critical paths, and s curves. The FTTH STO Hegarmanah project runs for 2 months. This project management study shows that the implementation of FTTH STO Hegarmanah project development can be run in accordance with the planning that has been designed. Keywords : Fiber To The Home, Design, Scope Baseline, Schedule Baseline, Cost Baseline
Perancangan Stakeholder Management Plan Pada Proyek Pengadaan & Pemasangan Osp (outside Plant) Ikr (instalasi Kabel Rumah) Dan Migrasi Pelanggan Bges Treg III Karawang Denzakky Sumardi; Imam Haryono; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Proyek pengadaan & pemasangan OSP (Outside Plant) IKR (Instalasi Kabel Rumah) dan migrasi pelanggan BGES TREG III Karawang ini merupakan sebuah proyek pemasangan OSP dari tembaga menuju fiber optic didaerah Karawang. PT. XYZ ini merupakan sebuah perusahaan mitra dari PT. TUV yang bergerak di jasa pembangunan pada bidang konstruksi sipil dan jasa pembangunan konstruksi telekomunikasi (outside plant). Tujuan penelitian ini yaitu dapat mengidentifikasi stakeholder yang akan memiliki dampak terkait pada proyek, dan dapat merancang stakeholder management plan terhadap stakeholder agar progress kerja dapat berlanjut. Kegiatan usaha perusahaan ini mencakup pekerjaan pembangunan gedung sentral telekomunikasi, jaringan telekomunikasi kabel optik maupun tembaga. Proyek yang dalam fase monitoring ini mengalami kendala keterlambatan dan perizinan yang berfokus pada stakeholder. Dalam pembangunan proyek ini menggunakan dokumen perencanaan proyek seperti, menggunakan stakeholder register, project management plan, SOW, expert judgement, dan stakeholder analysis. Dengan perencanaan ini, proyek diharapkan pembangunan mampu mencapai hasil membaik dan tercapai tujuan proyek. Kata Kunci: Pemangku kepentingan, Power interest grid, Stakeholder engagement assessment matrix, Salience model, dan Communication management plan. Abstract Project for the procurement & installation of OSP (Outside Plant) IKR (House Cable Installation) and customer migration of BGES TREG III Karawang is a project to install OSP from copper to fiber optic in Karawang area. PT. XYZ is a partner company from PT. TUV is engaged in development services in the field of civil construction and telecommunications construction services (outside plant). The purpose of this research is can identify stakeholders who will have a related impact on the project, and to be able to implement stakeholder management plans for stakeholders so that work progress can continue. The company's business activities include the construction of telecommunications central buildings, optical and copper cable telecommunications networks. The project in the executing phase experienced constraints of delay and licensing that focused on stakeholders. In the construction of this project project planning documents are use such as, stakeholder registers, project management plans, SOW, expert judgment, and stakeholder analysis. With this plan, the project is expected to be able to achieve improved results and achieve project objectives. Keywords: Stakeholder, Power interest grid, Stakeholder engagement assessment matrix, Salience model, and Communication management plan.
Analisis Performansi Pengadaan Dan Pemasangan Node-b Dengan Menggunakan Metode Earned Value Management (evm) Fauzan Novendra Putra Yasya; Imam Haryono; Achmad Fuad Bay
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Dadali Citra Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan jasa jaringan telekomunikasi. PT Dadali Citra Mandiri sedang melaksanakan proyek pekerjaan pengadaan dan pemasangan node B batch 2 Telkom Regional III di Sumedang. Proyek tersebut merupakan proyek yang telah selesai dikerjakan oleh perusahaan. Perusahaan ingin mengetahui performansi proyek tersebut untuk dijadikan referensi pengerjaan proyek yang serupa. Berdasarkan hasil penelitian, performansi proyek sudah sangat baik karena baik nilai CPI maupun SPI pada hari terakhir berada pada nilai lebih dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa proyek berjalan lebih cepat dari perencanaan (segi SPI) dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah daripada biaya perencanaan (segi CPI). Mengacu kepada performance index monitoring, performansi proyek berada pada kuadran “good” yang juga menunjukkan keberhasilan proyek. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan forecasting pada proyek, terdapat empat asumsi perhitungan untuk EAC dan keempat asumsi EAC pada hari ke-35 proyek berada di bawah nilai Budget at Completion (BAC) yang berarti biaya perkiraan yang harus dikeluarkan hingga proyek selesai berada di bawah budget. Kata kunci : Earned Value Management, Forecasting, Project, Network Diagram, Work Breakdown Structure PT Dadali Citra Mandiri is one of the companies engaged in telecommunications network service providers. PT Dadali Citra Mandiri is implementing a project for the procurement and installation of node B batch 2 Telkom Regional III in Sumedang. The project is a project that has been completed by the company. The company wants to know the performance of the project to be used as a reference for the construction of similar projects. Based on the results of the study, the project's performance was very good because both the CPI and SPI values on the last day were more than 1. This shows that the project runs faster than planning (SPI aspect) and the costs incurred are lower than planning costs (CPI). Referring to performance index monitoring, project performance is in the "good" quadrant which also shows the success of the project. Furthermore, based on forecasting calculations on the project, there are four assumptions calculated for EAC and all four assumptions of EAC on the 35th day of the project are below the value of the Budget at Completion (BAC) which means the estimated costs that must be incurred until the project is finished under the budget. Keywords: Earned Value Management, Forecasting, Project, Network Diagram, Work Breakdown Structure
Perancangan Quality Metrics Dengan Metode Internal Control Untuk Melakukan Control Quality Proyek Pemasangan Odp Di Sto Rancaekek Gilang Pradana; Imam Haryono; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ bekerja pada bidang konstruksi pembangunan dan manage service infrastruktur jaringan di Indonesia. Dalam rangka pemasangan jaringan telekomunikasi di Indonesia terpenuhi, PT XYZ berusaha mengoptimalkan proyek pengadaan jaringan telekomunikasi di daerah – daerah untuk menggapai pelanggan yang belum memiliki internet dengan menggunakan kabel fiber optic. Pemasangan Optical Distribution Point (ODP) membantu PT XYZ untuk mencapai pelanggan di daerah yang belum terpasang fiber optic. Pada pelaksanaan proyek, pemangku proyek tidak merencanakan alat manajemen kualitas, tim proyek tidak memiliki alat untuk membantu dalam melakukan control quality. Aktivitas proyek yang berjalan tidak memiliki pengawasan dan dokumentasi standar kualitas yang harus dicapai agar pekerjaan sesuai dengan spesifikasi. Sehingga kemungkinan proyek akan mengalami hasil kualitas yang buruk dan tidak sesuai standar yang diharapkan menjadi tinggi. Jika hal itu terjadi, maka perusahaan harus melakukan pekerjaan ulang atau perbaikan untuk mencapai standar yang diharapkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang suatu quality metric sebagai alat bantu dalam mengukur kinerja suatu proyek dengan menggunakan metode internal control. Hasil studi ini menunjukkan bahwa dengan alat bantu control quality yaitu quality metric, membantu proyek mencapai kualitas standar dan melacak progress dari setiap aktivitas sehingga proyek berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Kata kunci : quality metric, internal control, control quality ,kualitas, proyek Abstract PT XYZ works in the field of construction and manages network infrastructure services in Indonesia. In order to fulfill the telecommunication network in Indonesia, PT XYZ requires the allocation of telecommunications projects in the regions to reach customers who do not have internet using fiber optic cables. Optical Distribution Point (ODP) installation helps PT XYZ to reach customers in areas that have not installed optical fiber. During project implementation, project involvement does not involve quality management tools. During the project, the project team did not have the tools to help carry out quality control. Running project activities have no supervision and quality that must be agreed to in accordance with specifications. So the possibility of the project will experience poor quality results and not according to the expected standards is high. If that happens, the company must make rework or repair to achieve the expected standards. Therefore, in this study a quality metric was designed as a tool in determining the acquisition of a project using internal control methods. The results of this study indicate that with quality control tools namely quality metrics, help projects achieve standard quality and direct the progress of each activity so that the project runs in accordance with the plans that have been made Keywords: quality metric, internal control, quality control, quality, project
Perancangan Alokasi Resource Proyek Dengan Menggunakan Metode Resource Leveling Untuk Menghindari Fluktuasi Resource Pada Proyek Ducting Fo Cluster Beryl Summarecon Pt.Dcm Baiq Risma Sulistiana; Imam Haryono; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT DCM merupakan perusahaan yang sedang menjalankan proyek ducting, salah satunya yaitu proyek ducting FO cluster Ruby yang berlokasi di Summarecon Bandung. Namun, pada pelaksanaan proyek pada ducting FO cluster Ruby terdapat kekurangan dalam perencanaan resource proyek yang dalam pelaksanaannya terjadi fluktuasi sumber daya dan penambahan pekerja yang mengakibatkan pengeluaran biaya diluar perencanaan awal proyek. Berdasarkan data yang didapatkan dari proyek ducting FO cluster Ruby, maka akan dilakukan perancangan resource pada proyek yang belum dijalankan yaitu pada proyek ducting FO cluster Beryl. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah resource leveling yaitu untuk melakukan perataan tenaga kerja agar tidak terjadinya fluktuasi dan penambahan tenaga kerja saat proyek sedang berjalan. Sebelum melakukan proses leveling akan dilakukan perhitungan menggunakan Critical Path Method (CPM) yang digunakan untuk menentukan jalur kritis pada proyek tersebut. Hasil progres pelaksanaan aktual dari proyek ducting FO cluster Ruby diketahui bahwa terjadinya fluktuasi tenaga kerja dan penambahan tenaga kerja sebanyak 10 orang yang semula hanya 13 pekerja menjadi 23 pekerja. Jumlah tenaga kerja yang digunakan setelah leveling yaitu 12 orang yang menunjukkan bahwa terjadinya penurunan tenaga kerja setelah leveling. Resource leveling juga menghasilkan perataan jumlah hari kerja setiap tenaga kerja dan meminimalisir jumlah pekerja yang menganggur setiap harinya. Kata Kunci: Ducting, Resource, Fluktuasi, Critical Path Method, Resource Leveling Abstrack PT DCM is a company that is running a ducting project, one of the projects is the ducting FO cluster Ruby located in Summarecon Bandung. However, in the project implementation on the Ruby FO ducting, there are shortcomings in project resource planning. Fluctuations in resources and additional workers occur in the implementation, resulting in expenses beyond project planning. Based on data obtained from the FO cluster Ruby ducting project, resource design will be carried out on projects that have not been implemented yet, namely the FO Beryl cluster ducting project. The method that will be used in this research is resource leveling to do the leveling of labor so there is no fluctuation and addition of labor when the project is running. Before carrying out the leveling process, a calculation using the Critical Path Method (CPM) is used to determine the critical path in the project. The results of the progress of the actual implementation of the Ruby ducting project are known that the occurrence of labor fluctuations, namely the addition of 10 workers, originally only 13 workers became 23 workers. The amount of labor used after leveling is 12 people who showed a decrease in labor after leveling. Resource leveling also generates smoothing the number of workdays of each workforce and minimizes the number of idle workers every day. Keywords: Ducting, Resource, Fluctuations, Critical Path Method, Resource Leveling