Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Buku Cerita Anak Berbasis Kearifan Lokal Bordir Tasikmalaya Untuk Siswa Sekolah Dasar Santo Santoso; Seni Apriliya; E Kosasih
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.027 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i2.7202

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum tersedianya buku cerita anak bermuatan kearifan lokal Tasikmalaya yang menjelaskan tentang bordir Tasikmalaya untuk sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan ketersediaan buku cerita anak berbasis kearifan lokal di Kota Tasikmalaya; (2) Mendeskripsikan rancangan buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya; (3) Mendeskripsikan kelayakan buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya; (4) Mendeskripsikan produk akhir buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya. Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya dengan judul “Tiga Sekawan dan Bordir Tasikmalaya” sebagai bahan bacaan dan bahan ajar dalam pembelajaran di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan Educational Desain Research (EDR). Penelitian ini menghasilkan empat simpulan. Pertama, buku cerita anak berbasis kearifan lokal  bordir Tasikmalaya belum tersedia. Rata-rata buku yang tersedia baik itu di sekolah dasar dan perpustakaan hanya memuat pengetahuan atau kearifan lokal umum.  Kedua, buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya dirancang dan dibuat menggunakan aplikasi Ms. Word dan Adobe Photoshop. Ketiga, uji produk dilaksanakan melalui beberapa penilaian dari ahli. Buku cerita anak juga diuji respons kepada siswa sekolah dasar baik dari segi konteks dan konten. Keempat, buku cerita anak berbasis kearifan lokal ini diberi judul “Tiga Sekawan dan Bordir Tasikmalaya”. Buku cerita anak berbasis kearifan lokal merupakan salah satu sastra didaktis, yakni sastra dengan ilmu pengetahuan di dalamnya. Buku cerita anak  dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk kelas IV di sekolah dasar karena relevan dengan kurikulum 2013 dan memiliki kekhasan berupa muatan didaktis. Muatan didaktis yakni pengetahuan seputa bordir Tasikmalaya.Kata Kunci: buku cerita anak; kearifan local; bordir Tasikmalaya; sastra didaktis; bahan ajar.  
Perbedaan Keterampilan Proses Sains pada Tiga Sekolah Dasar melalui Penggunaan Model Pembelajaran Latihan Penelitian Noneng Fadilah; E Kosasih; Ghullam Hamdu
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.085 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i1.7291

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian perbedaan keterampilan proses sains siswa pada tiga sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran latihan penelitian.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai keterampilan proses sains di tiga sekolah kategori tinggi, sedang dan rendah di Kota Tasikmalaya dengan menggunakan model pembelajaran latihan penelitian; dan mendeskripsikan perbedaan nilai keterampilan proses sains di tiga sekolah kategori tinggi, sedang dan rendah di Kota Tasikmalaya dengan menggunakan model pembelajaran latihan penelitian. Subjek penilitian ini adalah tiga sekolah dasar yaitu SDN Citapen, SDN Galunggung, dan SDN Bojongsari. Alat pengumpulan  data adalah rubrik kinerja untuk menilai keterampilan proses sains siswa. Hasil penilaian keterampilan proses sains menunjukkan bahwa nilai keterampilan proses sains di tiga sekolah rata-ratanya kecil hal ini disebabkan nilai pada keterampilan proses sains individu dengan keterampilan proses sains kelompok hasilnya berbeda. Nilai keterampilan proses sains individu nilainya lebih kecil daripada nilai keterampilan proses sains kelompok.  Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan nilai keterampilan proses sains di tiga sekolah dasar yang ditunjukkan dengan nilai signifikan uji kruskal wallis yaitu 0,32. Perbedaan tersebut setelah diuji statistik sekolah yang terdapat perbedaan adalah perbedaan antara SDN Galunggung dengan SDN Bojongsari. Hasil yang diperoleh secara keseluruhan dalam penelitian ini bahwa perbedaan keterampilan proses sains pada tiga sekolah dasar beragam.
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Rosi Nurmalasari Eka Saputri; e kosasih
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.541 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i1.7296

Abstract

Penelitian ini membahas tentang efektivitas penggunaan model kooperatif tipe team accelerated instruction pada materi KPK kelas IV. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model kooperatif ini, dilakukan penelitian di kelas IV SD Negeri 1 Urug. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya penggunaan model pembelajaran variatif dan masih banyak siswa yang memiliki nilai kurang dari kriteria ketuntasaan minimal (KKM ≥ 59) pada pembelajaran matematika khususnya pada materi KPK. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental tipe one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Urug yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan soal matematika pilihan ganda kemudian data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa sebelum menggunakan model team accelerated instruction menunjukkan lebih dari 80% siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model, hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Lebih dari 90% siswa memperoleh nilai di atas KKM. Berdasarkan hasil analisis statistik perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest, diketahui bahwa perolehan nilai –t hitung -t tabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perubahan signifikan yang mengindikasikan keefektifan penggunaan model kooperatif tipe team accelerated instruction pada pembelajaran matematika materi KPK di SD Negeri 1 Urug.
Analisis Kelayakan Video Pembelajaran untuk Jenjang SD di Saluran Youtube Ruangguru dan Labedu Channel Ari Dwi Cahyana; E Kosasih
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 4 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.136 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i4.25827

Abstract

Perkembangan teknologi di dunia pendidikan berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya video-video pembelajaran dari start up pendidikan sebagai penunjang dalam pendidikan, salah satunya adalah Ruangguru. Tak jarang, video pembelajaran tersebut diunggah ke youtube. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis video pembelajaran Ruangguru dan Labedu Channel khusus jenjang SD di youtube. Video pembelajaran diartikan sebagai salah satu teknologi dalam pendidikan yang dirancang  secara sistematis dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip pembelajaran, sangat efektif untuk menyampaikan informasi terkait pembelajaran. Manfaat video pembelajaran adalah sebagai sarana memberikan pesan dan informasi dengan mudah serta merata kepada peserta didik, bisa mengatasi keterbatasan waktu dan ruang karena lebih realistis dan dapat diulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskripsi dengan tujuan untuk menganalisis video pembelajaran untuk diketahui kelayakan dari setiap aspeknya. Analisis yang dilakukan diantaranya analisis isi, analisis penyajian, analisis bahasa, dan analisis grafika.  Peneliti menganalisis lima video pembelajaran pada saluran Ruangguru dengan hasil analisis sebagai berikut. Aspek kelayakan isi semua dikategorikan sangat layak, aspek kelayakan penyajian semua dikategorikan sangat layak, aspek kelayakan bahasa tiga video pembelajaran dikategorikan sangat layak dan dua video pembelajaran masing-masing dikategorikan layak dan cukup layak, untuk aspek kelayakan grafika empat video pembelajaran dikategorikan sangat layak dan satu video pembelajaran dikategorikan layak. Hasil analisis video pembelajaran pada saluran youtube Ruangguru kemudian dibandingkan dengan analisis lima video pembelajaran pada saluran youtube Labedu Channel dengan menggunakan analisis yang sama. Maka hasil analisisnya diketahui sebagai berikut. Aspek kelayakan isi semua dikategorikan sangat layak, aspek penyajian empat video dikategorikan sangat layak dan satu video dikategorikan layak, aspek bahasa terdapat empat video dikategorikan sangat layak dan satu video dikategorikan layak dan terakhir aspek grafika terdapat dua video dikategorikan sangat layak dan dua lainnya dikategorikan layak.