Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Bagi Peternak Sapi Di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Korawan Agus; Sarjono Sarjono; Ali Achmadi; Ratna Dwi Rahayu; M. Slamet Riyadi; Mudjijanto Mudjijanto; Bambang Supranoto; Drajat Indah Mawarni; Muksan Junaidi; Rosadila Febritasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.746 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4888

Abstract

Mesin pencacah rumput adalah mesin yang digunakan untuk memotong-motong rumput menjadi kecil-kecil, rumput yang di cacah biasanya adalah rumput berbatang besar dan panjang.  Pembuatan mesin diawali dengan gambar desain, terdiri dari kerangka, saringan, mesin penggerak, transmisi sabuk-V, bantalan, poros, pisau pencacah, dan tutup. Proses pembuatan dilakukan per bagian, dilanjutkan dengan proses perakitan menjadi mesin, proses selanjutnya adalah uji coba dan penyempurnaan. Serah terima dilakukan di lokasi mitra, yaitu peternak sapi, hasilnya sudah memenuhi seperti yang diinginkan.
Rancang Bangun Mesin Pengurai Gumpalan Tepung Tapioka Dengan Penggerak Motor Listrik 1 HP Abdul Syukur Alfauzi; Wahyu Isti Nugroho; Mudjijanto Mudjijanto; Zaenal Abidin; Fredy Norfitayana
Journal of Mechanical Engineering and Applied Technology Vol 1, No 2 (2023): Volume 1 Issue 2 Year 2023 (July 2023)
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jmeat.v1i2.4876

Abstract

Almost all tapioca flour manufacturers at the home S.M.E. level, particularly in the Sidomukti district of Pati, Central Java, manufacture tapioca flour only to the final stage as a lump of tapioca flour. The results of this S.M.E. cannot be directly marketed to consumers because it must go through a process again so that the flour is smooth, so S.M.E. will sell tapioca flour lumps in the factory to be processed into ready flour to be marketed, resulting in lower profits for S.M.E.s producing tapioca flour and because there is no machine to decompose tapioca flour clumps for household production scale. Machine for breaking lumps of tapioca flour, this 1-horsepower electric motor drive is designed to alleviate challenges in S.M.E.s. This machine has a 50kg/h capacity and uses a 1:5 rotation ratio transmission mechanism via pulleys and a belt. When the electric motor is turned on, pulley one on the motor will rotate and move pulley two on the shaft, which then drives the mixer (stirrer), which will break down the flour that is put through the hopper and immediately filtered by mess, which has a hole size of 0.5 mm, and flour will come out through the output hopper that is under the body. This machine is semi-automatically operated by pushing ON to turn on and OFF to turn off. This machine will perform as intended
PENGARUH JENIS MEDIA PENDINGIN TERHADAP GETARAN DAN NILAI KEKASARAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN MATERIAL BAJA AISI 1045 Mudjijanto Mudjijanto; Hendri Destriyanto; Ali Achmadi; Sarjono Sarjono
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.1 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v7i1.11776

Abstract

The coolant in the turning process functions to stabilize the temperature in the cutting process in addition to the temperature on the workpiece as well as the temperature on the tool, where an increase in temperature will certainly cause changes in mechanical properties. This research aims to find a correlation between surface roughness and vibration with variations in cooling in the AISI 1045 steel turning process. The research method for the AISI 1045 steel turning process is with a depth of cut 1 mm and a feed rate of 0.21 mm/rev and a rotation of 1,160 rpm, cooling using with variations, without cooling, dromus, and air coolant. Vibrations are detected in the tool during the turning process using a vibration meter and the surface roughness results are measured using a surface roughnees tester. The results show that the highest vibration value was produced in the process without cooling at 4.8 mm/s2, then the coolant cooler produced a vibration value of 4.3 mm/s2, and the dromus cooler produced the lowest vibration value at 3.9 mm/s2. Meanwhile, the highest surface roughness value was produced in the turning process without cooling at 6.247 µm, then the coolant cooling media produced a surface roughness value of 5.442 µm, and the dromus cooler produced the lowest surface roughness value at 4.848 µm. The vibration value and surface roughness show that there is a correlation that the higher the vibration, the higher the surface roughness value produced by turning AISI 1045 steel.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Bagi Peternak Sapi Di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Korawan Agus; Sarjono Sarjono; Ali Achmadi; Ratna Dwi Rahayu; M. Slamet Riyadi; Mudjijanto Mudjijanto; Bambang Supranoto; Drajat Indah Mawarni; Muksan Junaidi; Rosadila Febritasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4888

Abstract

Mesin pencacah rumput adalah mesin yang digunakan untuk memotong-motong rumput menjadi kecil-kecil, rumput yang di cacah biasanya adalah rumput berbatang besar dan panjang.  Pembuatan mesin diawali dengan gambar desain, terdiri dari kerangka, saringan, mesin penggerak, transmisi sabuk-V, bantalan, poros, pisau pencacah, dan tutup. Proses pembuatan dilakukan per bagian, dilanjutkan dengan proses perakitan menjadi mesin, proses selanjutnya adalah uji coba dan penyempurnaan. Serah terima dilakukan di lokasi mitra, yaitu peternak sapi, hasilnya sudah memenuhi seperti yang diinginkan.
Perawatan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) Solar Panel di Desa Gagakan Kecamatan Sambong Blora Ratna Dwi Rahayu; Agus Dwi korawan; Ari puji Prasetiyo; Eko Prayitno; Mudjijanto Mudjijanto; Ali Achmadi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i3.9079

Abstract

Solar Cell merupakan salah satu Alat yang dapat dikembangkan sebagai suatu alat penerangan jalan. Di kelurahan Gagakan terdapat Lampu Penerangan Jalan menggunakan Solar Cell yang membutuhkan perawatan. Minimnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam perawatan Lampu Penenrangan Jalan Menggunakan Colaar Cell menjadi sebuah gagasan bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyrakat. Dengan berbekal kemampuan dan pengetahuan yang dpeoleh selama pendidikan dapat memberikan mamfaat yang ada di masyarakat. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan mengidentifikasi sumber-sumber masalah yang ada, lalu dilanjutkan dengan Peerbaikan dan evaluasi atau uji coba kelayakan sebelum dilakukan pemasangan lagi. Dari hasil identifikasi dilapangan diperoleh 7 titik Lampu Penerangan Jalan Umum yang ada di sekitar wilayah kelurahan Gagakan. Berdasarkan kesepekatan dengan Kepala Kelurahan Gagakan terdapat 2 diantaranya yang membutuhkan prioritas Penanganan. Adapun penangan yang dilakukan adalah dengan mengganti Accu, SCC (Solar Charge Controller) serta beberapa part pendukung lainnya seperti MCB maupun terminal Block.