Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Rasa Empati pada Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Azzahra, Tisya Meutia; Nasution, Silvi Wulandari; Aini, Fadhilatul; Sahputra, Dika
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.077 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i1.1397

Abstract

Hubungan tingkat religiusitas dengan rasa empati termasuk faktor utama keberhasilan terhadap jati diri yang implementasinya Masih dipertanyakan di kalangan calon konselor. Studi kuantitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengetahui apakah tingkat religiusitas mempengaruhi rasa empati pada mahasiswa dan adakah hubungannya religiusitas dengan empati mahasiswa khususnya mahasiswa yang menjadi calon konselor (Bimbingan Penyuluhan Islam). Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik random sampling yakni dengan mahasiswa mengisi kuesioner skala penelitian secara online berisi 30 item untuk mengukur skala religiusitas dan 15 item untuk mengukur skala empat, dari kuesioner tersebut didapatlah sampel berjumlah 44 responden dan skala likert yang tela dimodifikasi dengan pernyataan-pernyataan yang tersaji. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa hubungan tingkat antara religiusitas dan empati adalah kuat. Lebih lanjut, jika tingkat religiusitas meningkat empatinya juga meningkat, jika religiusitas menurun maka empatinya juga menurun dan terdapat juga hubungan signifikan antara religiusitas dan empati. Menindaklanjuti temuan pada penelitian ini, maka hubungan tingkat religiusitas dan empati sangat penting agar para konselor dan calon konselor mengetahui manfaat apa yang diperoleh terutama bagi calon konselor agar menjadi lebih baik serta mempersiapkan diri menjadi konselor yang lebih profesional.
Regulasi emosi dan resiliensi pada dewasa madya dalam Generasi Sandwich Azzahra, Tisya Meutia; Qarni, Waizul
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 1 (2025): February 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v11i1.19003

Abstract

This study aims to see the contribution of emotional regulation and resilience experienced by middle-aged adults as a sandwich generation who care for parents and children. The condition as a sandwich generation generally feels physically, mentally, and financially exhausted because they often face challenges and pressures as caregivers. In the same situation, this individual must also balance the demands of his own family, including raising children, with the responsibility of providing physical, emotional, and financial support to his elderly parents. This study uses a quantitative method. The population involved were middle-aged adults who were sandwich generation in Perawang Barat Village, Tualang District using convenience sampling techniques, participants consisting of 54 respondents. The measuring instrument used was the Emotional Regulation Questionnaire (ERQ) from Radde et al. (2021) which is based on the dimensions of Gross & John (2003). Meanwhile, the resilience scale uses a theory based on Grotberg's aspects. The results of the study showed that the level of emotional regulation and resilience of middle-aged adults in the sandwich generation in Perawang Barat Village was at a moderate level. In addition, there is a positive and significant relationship between emotional regulation and resilience. The findings of this study can be used by individuals, parents, and psychologists to improve their ability to regulate emotions, so that they are resilient in facing problems as a sandwich generation.
Regulasi emosi dan resiliensi pada dewasa madya dalam Generasi Sandwich Azzahra, Tisya Meutia; Qarni, Waizul
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 1 (2025): February 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v11i1.19003

Abstract

This study aims to see the contribution of emotional regulation and resilience experienced by middle-aged adults as a sandwich generation who care for parents and children. The condition as a sandwich generation generally feels physically, mentally, and financially exhausted because they often face challenges and pressures as caregivers. In the same situation, this individual must also balance the demands of his own family, including raising children, with the responsibility of providing physical, emotional, and financial support to his elderly parents. This study uses a quantitative method. The population involved were middle-aged adults who were sandwich generation in Perawang Barat Village, Tualang District using convenience sampling techniques, participants consisting of 54 respondents. The measuring instrument used was the Emotional Regulation Questionnaire (ERQ) from Radde et al. (2021) which is based on the dimensions of Gross & John (2003). Meanwhile, the resilience scale uses a theory based on Grotberg's aspects. The results of the study showed that the level of emotional regulation and resilience of middle-aged adults in the sandwich generation in Perawang Barat Village was at a moderate level. In addition, there is a positive and significant relationship between emotional regulation and resilience. The findings of this study can be used by individuals, parents, and psychologists to improve their ability to regulate emotions, so that they are resilient in facing problems as a sandwich generation.
FENOMENA PENYALAHGUNAAN NARKOBA Di KALANGAN REMAJA BERDASARKAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK DI KOTA MEDAN Nasution , Agus Salim; Azzahra, Tisya Meutia; Sari, Riski Indah; Abdurrahman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.23875

Abstract

Penyalahgunaan Narkoba, Alkohol, Psikotropika, dan Narkotika (NAPZA) pada 4.444 remaja di Indonesia menjadi ancaman besar. Terdapat 28 kasus penyalahgunaan narkoba di Jember pada kalangan remaja pada tahun 2013-2014 yang sangat membahayakan masa depan generasi muda. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif dan menggunakan triangulasi sumber. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui yang terjadi pada penyalahguna dengan melakukan analisis fenomena penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dari perspektif teori interaksionisme simbolik di Kota Medan. Informan penelitian dikumpulkan secara purposif sebanyak dan diperoleh 4 informan. Hasil penelitian menunjukkan 4.444 informan kunci berusia antara 22 hingga 23 tahun. Mereka mulai menyalahgunakan narkoba sejak sekolah menengah atas (SMP) 4.444 dan informan kunci tersebut menggunakan ganja. Informan kunci menggunakan bahasa khusus untuk berkomunikasi dengan pecandu lainnya, mereka memiliki persepsi diri yang positif sebelum menggunakan narkoba dan memiliki persepsi diri yang negatifosetelah kecanduan. Narkoba yang disalahgunakan dapat mempengaruhi dan berdampak pada hubungan sosial dengan teman dan masyarakat. Lingkup keluarga dari para informan tidak mengetahui tentang kecanduan narkoba yang dialaminya, namun kekasih dari informan mengetahui hal tersebut. Berdasarkan dari hasil penelitian, perlu adanya pemberian informasi kepada remaja tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dengan memperkuat peran remaja di Usaha Remaja dan Kesehatan Sekolah PIK.