Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya jam pelajaran PAI di SMP Negeri 23 Medan, maka diperlukan tambahan belajar atau disebut dengan ekstrakurikuler. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan faktor pendukung dan penghambat pembentukan life skill siswa melalui ekstrakurikuler keagamaan di SMP Negeri 23 Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian empiris, dan bersifat penelitian lapangan (field research) dengan model analisis penelitian deskriptif kualitatif, bentuk naskah, wawancara, dokumen lapangan, dan lain-lain. Hasil penelitian ini adalah perencanaan ekstrakurikuler keagamaan memiliki target atau tujuan mencapai persiapan yang matang, adanya program-program seperti nasyid, tilawah, pidato dan bimbingan agama, pelatihan secara berkelanjutan, mengidentifikasi life skill meliputi isi atau materi, metode penyampaian materi, sarana prasarana, dan mengembangkan silabusnya tentang Iman, Islam dan Ihsan. Pelaksanaan ekstrakurikuler keagamaan berjalan efektif dilakukan setiap Jum’at jam 14.00 setelah pulang sekolah di musholla dan ruang keagamaan SMP Negeri 23 Medan. Bimbingan Agama dilakukan hari Rabu dan Jum’at selama 30 menit sebelum masuk kelas di lapangan utama sekolah. Mengikuti kegiatan dalam pelatihan rutin yang telah dijadwalkan pada perencanaan dan merepresentasikan life skill pada kehidupan nyata. Faktor pendukung adanya kerjasama antar guru, kepala sekolah dan siswa, tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan adanya antusias dan minat pada diri siswa. Faktor penghambat kurang motivasi dari orang tua dan beberapa siswa yang tidak hadir.