Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMANFAATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PADA PENYANDANG DISABILITAS DI DESA PEKAN TEBIH KECAMATAN KEPENUHAN HULU KABUPATEN ROKAN HULU Aisyah Aisyah; Resdati Resdati; Yusmar Yusuf; Risdayati Risdayati
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 2 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i2.2023.825-832

Abstract

PKH merupakan salah satu program pemerintah yang diandalkan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, serta upaya memutus mata rantai kemiskinan. Penelitian ini dilakukan diDesa Pekan Tebih Kecamatan Kepuhan Hulu Kabupaten Rokan Hulu untuk mengetahui: 1) Pemanfaatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penyandang disabilitas di Desa Pekan Tebih yang disalurkan oleh pemerintah Desa melalui bantuan PKH dan 2) Kendala yang di hadapi oleh penyandang disabilitas dalam Program PKH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptifdengan mengambil 3 orang subjek utama dan 3 orang informan tambahan (key informan). Pengumpulan data yang dilakukan dalampenelitian ini terdiri dari teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalahstruktural fungsional Rober K.Merton. Hasil dari penelitian dilapangan bisa disimpulkan bahwa, 1) bidang kesehatan, dimana para KPM disabilitas masih ada yang menggunakan uang pribadi untuk berobat 2) bidang pendidikan, para KPM disabilitas yang menggunakan anak yang masih duduk di bangku sekolah, mereka menggunakan bantuan yang disalurkan untuk membeli perlengkapan sekolah, seragam sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya. dan 3) bidang kesejahteraan sosial, dimana para KPM disabilitas diberikan bantuan non tunai berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kendala yang dihadapi oleh KPM Disabilitas ini dalam program PKH ini adalah sulitnya mereka untuk mengikuti kegiatan rutin yang diadakan per bulannya karena keterbatasan yang mereka miliki, pertemuan ini dinamakan dengan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang membahas tentang penggunaan dana bantuan yang telah disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).Kata Kunci: Program Keluarga Harapan (PKH), PenyandangDisabilitas, Desa Pekan Tebih
PENGARUH BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) DI NAGARI SUNGAI TARAB, KECAMATAN SUNGAI TARAB, KABUPATEN TANAH DATAR, PROVINSI SUMATERA BARAT (Studi pada Penerima Bantuan Tahun 2017) Millati Fauzana; Resdati Resdati; Yusmar Yusuf; Syafrizal Syafrizal
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 4 (2023): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i4.2023.1611-1621

Abstract

Kondisi hunian masyarakat yang buruk akan berdampak pada kesehatan, masalah sosial, dan menurunnya kesejahteraan. Dalam rangka meminimalisasi hal tersebut pemerintah mencanangkan sebuah program bantuan rumah yang disebut dengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan bantuan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat dengan asas gotong-royong. Penelitian ini dilakukan di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi dengan adanya Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang meliputi aspek terhadap kehidupan sosial dan apa saja yang menjadi faktor keberhasilan pembangunan rumah melalui program BSPS. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dari penelitian ini berjumlah 106 penerima bantuan dengan sampel 51 penerima bantuan yang dipilih dengan teknik proposional sampling. Data tersebut dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan demikian, diperoleh hasil bahwa pengaruh BSPS terhadap kehidupan sosial penerima bantuan yang terdiri atas penerima bantuan dengan keluarga besar dan penerima bantuan dengan masyakarat termasuk dalam kategori rendah. Selanjutnya, indikator yang menentukan keberhasilan pembangunan rumah dengan program BSPS, yang paling berpengaruh adalah kualitas rumah dengan persentase 98,0%. Adanya program BSPS memberikan pengaruh kepada masyarakat yaitu tercapainya standar sehat dari rumah yang dibangun dan meningkatkan solidaritas bagi penerima bantuan yang melaksanakan gotong royong.
INTERAKSI SOSIAL SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SD NEGERI 136 KOTA PEKANBARU Nurul Kemala Putri; Yusmar Yusuf; Resdati Resdati; T. Romi Marnelly
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 4 (2023): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i4.2023.1622-1629

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bentuk interaksi sosial anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sekolah Inklusi SD Negeri 136 Kota Pekanbaru selama berada di lingkungan sekolah dan mengetahui hambatan yang diterima anak berkebutuhan khusus dan orang di sekitarnya selama berada di lingkungan sekolah dalam melakukan interaksi sosial. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yang dipilih menggunakan teknik Purposive sampling dengan jumlah 7 (tujuh) informan, diantaranya Wakil Kepala Sekolah SD Negeri 136 Pekanbaru , 2 Guru, 2 Orang tua siswa ABK, dan 2 Siswa reguler. Siswa berkebutuhan khusus yang menjadi subjek penelitian adalah siswa ABK penyandang Autis, Cacat, dan Tuna Grahita. Hasil Penelitian diketahui bahwa adanya interaksi sosial yang terjadi diantara siswa ABK dengan Guru dan Siswa reguler di sekolah Inklusi. Bentuk interaksi sosial yang dilakukan siswa ABK di sekolah inklusi SD Negeri 136 Pekanbaru terjadi dalam benttuk Kerjasama dan bentuk akomodasi yang sudah cukup terjalin karena semua pihak yang terlibat dalam proses interaksi memahami kekurangan siswa ABK. Selain proses asosiatif, interaksi disosiatif juga terjadi seperti adanya persaingan dalam proses belajar walaupun tidak berujung konflik. Interaksi yang dilakukan oleh ABK sudah terjalin dengan Siswa reguler dan dengan Guru baik dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Hambatan yang terjadi dalam proses interaksi sosial yang dihadapi oleh siswa ABK dengan siswa reguler dan Guru di Sekolah Inklusi berupa hambatan komunikasi dan kontak sosial.
Revitalisasi Tepian Sungai (Riverside) Taman Jalur Sesuai dengan Kaidah Lokal sebagai Sarana Interaksi Sosial (Kota Teluk Kuantan) Zulhendri Zulhendri; Yusmar Yusuf; Swis Tantoro
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.3986

Abstract

This study aims to determine the plan for revitalizing the riverside of the Park Lane in accordance with local norms as a means of social interaction. The subjects of this study consisted of 12 people, namely the Regent, all heads of the Culture, Environment, Communication and Information services, the Kuantan Singingi Cooperative, Bappeda, PUPR, LAMR, UMKM, and the local community of Kuantan Singingi Regency. The result of this research is that the plan for the revitalization of the Riverbanks of the Kuantan Singingi Regency Pathway Park is prepared in accordance with the local rules of the local area, where this Park will become a center for social interaction which includes cooperation, conflict, accommodation and acculturation between visitors and the Pathway Park manager. As well as the impact of this revitalization will affect the community's economic growth, public education, and there is a possibility of mixing cultures that enter from outside the area, and can improve environmental quality.
Resolusi Konflik Sosial oleh Forum Komunikasi Pemolisian Masyarakat di Kepolisian Sektor Bukit Raya Ilham Nur NG; Yusmar Yusuf; Swis Tantoro
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol. 12 No. 3 (2023): Volume 12, Issue 3, October 2023
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v12i3.2295

Abstract

The Bukit Raya Police Sector has a high population density and a low police-to-community ratio. The area has only 80 police officers, with 10 members of the Community Development Unit (Bimas). According to the Central Bureau of Statistics, the crime rate is the third highest in Pekanbaru City. To realise order and security, the police implemented community policing. This research aims to find out how the implementation strategy of community policing and what obstacles are experienced. The research method used is descriptive qualitative. The data used are primarily in the form of observations, interview results, photos and videos. Also secondary data such as crime statistics, population statistics, and research journals. Data collection using observation and in-depth interviews. While data analysis is; reduction, data analysis, and conclusion drawing. The results of this study are; a community policing implementation strategy and the formation of the Community Policing Communication Forum (FKPM) to coordinate activities related to community policing. While the obstacles faced are limited police members, a lack of certified Bhabinkamtibmas members, weak coordination, a weak understanding of community policing, and a limited budget.
Resolusi Konflik Sosial oleh Forum Komunikasi Pemolisian Masyarakat di Kepolisian Sektor Bukit Raya Ilham Nur NG; Yusmar Yusuf; Swis Tantoro
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 12 No 3 (2023): Volume 12, Issue 3, October 2023
Publisher : Laboratory of Anthropology Department of Cultural Science Faculty of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v12i3.2295

Abstract

The Bukit Raya Police Sector has a high population density and a low police-to-community ratio. The area has only 80 police officers, with 10 members of the Community Development Unit (Bimas). According to the Central Bureau of Statistics, the crime rate is the third highest in Pekanbaru City. To realise order and security, the police implemented community policing. This research aims to find out how the implementation strategy of community policing and what obstacles are experienced. The research method used is descriptive qualitative. The data used are primarily in the form of observations, interview results, photos and videos. Also secondary data such as crime statistics, population statistics, and research journals. Data collection using observation and in-depth interviews. While data analysis is; reduction, data analysis, and conclusion drawing. The results of this study are; a community policing implementation strategy and the formation of the Community Policing Communication Forum (FKPM) to coordinate activities related to community policing. While the obstacles faced are limited police members, a lack of certified Bhabinkamtibmas members, weak coordination, a weak understanding of community policing, and a limited budget.
Strategi Tauke Kelapa Sawit dalam Mempertahankan Klien di Desa Pasir Emas Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Iirna Andriyanti; Yusmar Yusuf; Resdati Resdati
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 13 No 3 (2024): Volume 13 Issue 3, October 2024
Publisher : Laboratory of Anthropology Department of Cultural Science Faculty of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v13i3.2618

Abstract

The condition of oil palm fruit in Pasir Emas village has decreased in quantity or commonly referred to as "trek", so this disturbs and even reduces half of the tauke's income. In addition, erratic price fluctuations, the number of sorting or factory pieces that reach 300 to 500 kilograms, as well as the large number of tauke expenses due to the rainy season and damaged road conditions and other expenses also affect the stability of capital and business continuity of the tauke, so that oil palm tauke needs a strategy to retain customers. The purpose of this research is to see the tauke's strategy in retaining customers in Pasir Emas Village. In this study, there are three strategies used, namely alternative livelihood strategies, tighter belt strategies and relationship strategies. The type of research used is descriptive qualitative with data collection techniques namely interviews, documentation and observation. The results show that the relationship strategy used by the tauke is to provide assistance and priority to customers, listen to complaints, be friendly and communicate well with customers, pay customers' fruit on time, weigh customers' fruit appropriately, and cooperate with other parties. The strategies used to tighten the belt are repairing road damage, selling fruit to the nearest factory, and saving money. The alternative livelihood strategy used by the Tauke is to have a second job.