Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI PELATIHAN PANGAN AMAN ONLINE (LALAPAN) KOTA DEPOK Anita Hidayati; Bambang Warsuta; Asep Taufik Muharram; Mauldy Laya; Davi Rama Fadillah; Abdurojak Abdurojak; Airlangga Yudiatama
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9418

Abstract

Kondisi keamanan pangan di Indonesia harus diperhatikan lebih intens. Banyaknya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang disebabkan keracunan pangan berasal dari pangan siap saji menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi. Sebagai upaya mencegah terjadinya keracunan pangan tersebut, Kemenkes menerbitkan peraturan yang mengatur higiene sanitasi pangan pada Tempat Pengelolaan Pangan (TPP). TPP dalam hal ini catering/jasa boga, rumah makan restoran, dan depot air minum diwajibkan memiliki sertifikat laik Higiene Sanitasi Pangan (HSP) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Setempat. Menjawab kebutuhan SDM yang bekerja ataupun penanggung jawab TPP untuk bisa mengikuti berbagai jenis pelatihan dan mendapatkan sertifikasi pelatihan pangan olahan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui pelatihan pangan aman online (Lalapan). Terdapat banyak kendala, seperti proses pendaftaran yang masih manual menyebabkan inefisiensi proses, kurangnya kontrol terhadap data, dan munculnya risiko terkait manajemen data. Melihat urgensi dari kondisi yang ada, Dinkes Kota Depok membutuhkan aplikasi yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membangun aplikasi untuk otomasi proses pendaftaran. Untuk menguji kesesuian aplikasi dengan kebutuhan, dilakukan User Acceptance Test (UAT) dengan melibatkan para pengguna. Aplikasi dan alat pendukung telah diserahterimakan ke Dinkes Kota Depok untuk diimplementasikan.
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Lingkungan Kota Depok Mauldy Laya; Bambang Warsuta; Asep Taufik Muharram; Abdurojak Abdurojak; Airlangga Yudiatama; Davi Rama Fadillah
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12675

Abstract

Kota Depok, sebagai wilayah dengan beragam sektor, menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), khususnya limbah medis dari instansi kesehatan, fasilitas, pelayanan kesehatan, dan laboratorium. Pengelolaan B3 medis di fasilitas kesehatan perlu dilakukan secara efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan manusia. Sayangnya, pengawasan menunjukkan ketidaksesuaian dengan standar, termasuk penyimpanan limbah infeksius yang tidak sesuai, penumpukan limbah, dan penggunaan insinerator yang menciptakan emisi pencemar. Kota Depok menghadapi kompleksitas dalam mengelola limbah medis karena jumlah fasilitas kesehatan yang sangat banyak. Dinas Kesehatan Kota Depok, sebagai penanggung jawab, mengalami kendala dalam pelaporan, seperti format excel yang tidak konsisten dan data yang tidak selalu sesuai antara layanan kesehatan, perusahaan transporter, dan pemusnah limbah. Sebagai solusi, diperlukan Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan (SIMKESLING) yang terintegrasi. SIMKESLING dapat membantu Dinas Kesehatan dalam mengelola dan memantau limbah medis secara efisien. Tahapan pengembangan SIMKESLING melibatkan identifikasi masalah, analisis, desain, pengujian, perbaikan, implementasi, sosialisasi, pelatihan, dan serah terima. Keterlibatan Dinas Kesehatan dari awal hingga akhir memastikan keberhasilan implementasi. Pengembangan SIMKESLING juga dapat terus berkembang untuk mendukung keputusan strategis terkait pengelolaan limbah medis dan kesadaran lingkungan di Kota Depok.