Kota Depok, sebagai wilayah dengan beragam sektor, menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), khususnya limbah medis dari instansi kesehatan, fasilitas, pelayanan kesehatan, dan laboratorium. Pengelolaan B3 medis di fasilitas kesehatan perlu dilakukan secara efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan manusia. Sayangnya, pengawasan menunjukkan ketidaksesuaian dengan standar, termasuk penyimpanan limbah infeksius yang tidak sesuai, penumpukan limbah, dan penggunaan insinerator yang menciptakan emisi pencemar. Kota Depok menghadapi kompleksitas dalam mengelola limbah medis karena jumlah fasilitas kesehatan yang sangat banyak. Dinas Kesehatan Kota Depok, sebagai penanggung jawab, mengalami kendala dalam pelaporan, seperti format excel yang tidak konsisten dan data yang tidak selalu sesuai antara layanan kesehatan, perusahaan transporter, dan pemusnah limbah. Sebagai solusi, diperlukan Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan (SIMKESLING) yang terintegrasi. SIMKESLING dapat membantu Dinas Kesehatan dalam mengelola dan memantau limbah medis secara efisien. Tahapan pengembangan SIMKESLING melibatkan identifikasi masalah, analisis, desain, pengujian, perbaikan, implementasi, sosialisasi, pelatihan, dan serah terima. Keterlibatan Dinas Kesehatan dari awal hingga akhir memastikan keberhasilan implementasi. Pengembangan SIMKESLING juga dapat terus berkembang untuk mendukung keputusan strategis terkait pengelolaan limbah medis dan kesadaran lingkungan di Kota Depok.