Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Kota Depok Susilawati Susilawati; Achmad Nur Rapiec; Farida Susantina; Dalias Dalias; Romaulina Sipayung; Dian Tirtana
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v7i2.2058

Abstract

Pandemi COVID-19 masih menjadi permasalahan dunia tidak terkecuali Indonesia. Kasus yang semakin meningkat dan penyebaran virus COVID-19 masih terus terjadi. Penyebaran ini dapat dihambat dengan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Perilaku patuh protokol kesehatan COVID-19 belum menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat maka mahasiswa diterjunkan untuk membantu Satgas Penanganan COVID-19 sebagai duta perubahan perilaku masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan 3M upaya mencegah penularan COVID-19. Tujuan program edukasi perubahan perilaku adalah untuk meningkatkan jumlah individu, keluarga, institusi dan komunitas yang patuh protokol kesehatan terutama 3M. Mahasiswa yang dipilih untuk menjadi duta perubahan perilaku adalah mahasiswa berasal dari lingkungan domisili Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran program edukasi perubahan perilaku sehingga tidak menimbulkan pergerakan orang dalam jumlah banyak. Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara daring dan luring disesuaikan dengan sasaran dan kondisi, difokuskan pada 11 kecamatan di Kota Depok dengan jadwal pelaksanaan dimulai dari bulan Oktober – Desember 2020. Jumlah masyarakat yang telah di edukasi ada 47040 (100%), masyarakat yang berkomitmen  29863 (64%), masyarakat yang menolak ada 8765 (19%) dan masyarakat yang tidak menyatakan berkomitmen dan menolak (abstain) sebanyak 8412 (17%). Kendala kegiatan yaitu penolakan  masyarakat, ketidakpedulian masyarakat, kurangnya masker dan alat pendukung kegiatan, koordinasi dan komunikasi antar ketua tim belum sepenuhnya berjalan baik sehingga terdapat kendala berupa penentuan titik dan sebaran duta, Saran kegiatan yaitu pembaharuan program meliputi, manejerisasi konsep dan sistematis kegiatan, upaya pembaharuan edukasi kepada masyarakat yang lebih komunikatif dan lebih fleksibel di lapangan dan mengedepankan upaya yang kongkrit agar indikator keberhasilan dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Kata kunci : edukasi, perubahan perilaku, pencegahan, penularan, COVID-19 
PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL ™ III DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS GUNUNG SINDUR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT TAHUN 2022 Jubaedah, Ade; Romaulina Sipayung; Silvia Yolanda; Susi Apriani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i3.1477

Abstract

Angka kematian ibu (AKI ) sering terjadi dari masa kehamilan hingga masa nifas (42 hari pasca kelahiran) yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kehamilan, persalinan maupun masa nifas atau pengelolaannya. Di Indonesia angka kematian ibu cukup tinggi hingga mencapai 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator yang mencerminkan risiko yang dialami ibu selama masa kehamilan sampai dengan paska persalinan yang 2 biasanya terjadi keterlambatan mengenal tanda bahaya dan pengambilan keputusan (Kemenkes RI, 2014). Melakukan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil ™ III di wilayah kerja puskesmas gunung sindur tahun 2022. Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan pada 10 September 2022. Dimana dosen dan mahasiswa melakukan Penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil ™ III di wilayah kerja puskemas gunung sindur tahun 2022 untuk menambah pengetahuan ibu hamil TM III tentang tanda bahaya kehamilan,, pengabdian masyarakat dihadiri oleh 16 ibu hamil dengan TM III. Semua peserta, dosen dan mahasiswa bersemangat mengikuti kegiatan ini dan kegiatan berjalan dengan lancar.Hasil yang didapatkan tingginya minat masyarakat dalam mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil ™ III di wilayah kerja puskemas gunung sindur tahun 2022.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN STRES DENGAN KEJADIAN TIPE PRE MENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA ILMU DEPOK Putri Wijaya; Romaulina Sipayung
Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam Vol 13 No 1 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The physical symptoms and complaints of PMS are divided into several types, namely PMS Anxiety, Craving, Depression and Hyperhydration. According to Dr. Guy E. Abraham about 80% of women experience PMS Anxiety, 60% PMS Hyperhydration, 40% PMS Craving and 20% Depression. In research conducted in Indonesia, it was found that 23% of adolescents in Indonesia experienced premenstrual syndrome symptoms. The cause of PMS is a combination of various factors, namely hormonal, lifestyle (physical activity), micronutrients, and stress (psychological).This type of analytic observational research with a cross-sectional approach. The sampling technique, namely purposive sampling, consisted of 87 young women who met the criteria. The instrument used was a questionnaire. This study uses the chi square test.Purpose: This study aims to determine the relationship between physical activity and stress with the occurrence of premenstrual syndrome types in young women at the Pelita Ilmu Depok High School of Health Sciences.The results showed that the most common type of Premenstrual Syndrome experienced was Type A (Anxiety) (34.5%), light activity (72.4%), and experiencing stress (71.3%). The test results show that there was no relationship between physical activity and the type of Premenstrual Syndrome, p value = 0.609, while there was a relationship between stress and the type of Premenstrual Syndrome, p value = 0.034. There was no relationship between physical activity and the type of premenstrual syndrome, while there was a relationship between stress and the type of premenstrual syndrome.