Septia Dwi Cahyani
Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan, STIKES Widyagama Husada Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA DI CV X KOTA MALANG Wisty Claudya; Beni Hari Susanto; Septia Dwi Cahyani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.13762

Abstract

Occupational health and safety (K3) aims to protect workers from occupational diseases. One of the occupational diseases that can appear at any time is Musculoskeletal Disorder (MSDs). Musculoskeletal Disorder complaints are caused by ergonomic factors, namely the wrong working posture. The purpose of this study was to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. The research design used observational analytic with a cross-sectional approach. The sample in this study consisted of 36 respondents with using random sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Analysis of the results of the study used the Spearman rank test to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder Complaints. Based on the results of the study, it was found that the risk data for sitting work postures of respondents got 9 people with high results and 27 people with moderate results. While the results of respondents who experienced high Musculoskeletal Disorder were 12 people and those who experienced moderate Musculoskeletal Disorder were 24 people. The results showed that there was a significant relationship between work posture and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05) and there was a relationship between length of work and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05). It can be concluded that there is a relationship between working posture and length of work on Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. Occupational health and safety (K3) aims to protect workers from occupational diseases. One of the occupational diseases that can appear at any time is Musculoskeletal Disorder (MSDs). Musculoskeletal Disorder complaints are caused by ergonomic factors, namely the wrong working posture. The purpose of this study was to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. The research design used observational analytic with a cross-sectional approach. The sample in this study consisted of 36 respondents with using random sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Analysis of the results of the study used the Spearman rank test to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder Complaints. Based on the results of the study, it was found that the risk data for sitting work postures of respondents got 9 people with high results and 27 people with moderate results. While the results of respondents who experienced high Musculoskeletal Disorder were 12 people and those who experienced moderate Musculoskeletal Disorder were 24 people. The results showed that there was a significant relationship between work posture and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05) and there was a relationship between length of work and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05). It can be concluded that there is a relationship between working posture and length of work on Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. Kesehatan dan keselamatan kerja(K3) bertujuan untuk melindungi pekerja dari penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang dapat muncul sewaktu waktu adalah Muskuloskeletal Disorder (MSDs). Keluhan Muskuloskeletal Disorder diakibatkan oleh faktor ergonomi, yaitu postur kerja yang salah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ergonomi dengan keluhan Musculoskeletal Disorder pada pekerja di CV. X Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 36 responden dengan menggunakan teknik random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa hasil penelitian menggunakan uji rank Spearman untuk mengetahui hubungan ergonomi dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorder. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan data risiko postur kerja duduk responden mendapatkan hasil tinggi sebanyak 9 orang dan hasil sedang sebanyak 27 orang. Sementara hasil dari responden yang mengalami Musculoskeletal Disorder tinggi sebanyak 12 orang dan yang mengalami Musculoskeletal Disorder sedang sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (p=0,000<0,05) dan terdapat hubungan lama kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (p= 0,000<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan postur kerja dan lama kerja terhadap keluhan Muskuloskeletal Disorder pada pekerja di CV. X Kota Malang.
PENGARUH JARAK TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) BOROBUDUR TERHADAP TINGKAT PENCEMARAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA AIR SUMUR Indri Lelyna AnaMevia; Beni Hari Susanto; Septia Dwi Cahyani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17523

Abstract

Air adalah unsur yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupan manusia. Sumber air baku yang berasal dari air tanah rentan terhadap pencemaran yang berasal dari penggunaan pestisida, pupuk dan sampah. Sampah adalah salah satu pencemar yang sering kali menjadi penyebab menurunnya kualitas air. Sampah di kelola dengan berbagai cara salah satunya yaitu ditimbun pada Tempat Penampungan Sementara (TPS). Salah satu fenomena bahwa TPS memberikan kontribusi penting dalam pencemaran lingkungan adalah dengan dihasilkannya lindi (leachate). Air lindi yang masuk ke dalam tanah berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitar TPS. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jarak Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Borobudur terhadap tingkat pencemaran logam berat Kadmium (Cd) pada air sumur. Penelitian ini dilakukan pada 31 Mei 2023 di RW 05 kelurahan Mojolangu. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik mengunakan rancangan  cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 110 sumur, dengan pengambilan sampel sebanyak 16 sumur yang diambil mengunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji pengaruh jarak TPS terhadap tingkat pencemaran logam berat Kadmium pada air sumur mengunakan regresi linier sederhana. Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh jarak TPS terhadap tingkat pencemaran logam berat Kadmium pada air sumur dengan nilai (p=0,001). Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh jarak Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Borobudur terhadap tingkat pencemaran logam berat Kadmium (Cd) pada air sumur.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) PADA PENGRAJIN KERAMIK DI TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Silvia Meilani; Agus Yohanan; Septia Dwi Cahyani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17603

Abstract

Keluhan musculoskeletal adalah keluhan pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai berat. Keluhan  Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang sering timbul pada pekerja adalah nyeri punggung, leher, pergelangan tangan, siku dan kaki. Tubuh bagian atas terutama punggung dan lengan adalah bagian yang paling rentan terhadap risiko terkena MSDs. Faktor risiko kejadian MSDs dibagi menjadi 2, yakni faktor individu dan faktor pekerjaan. Duduk dengan waktu yang lama dalam melakukan pekerjaan menjadi salah satu penyebab terjadinya MSDs terutama pada pekerja manual handling seperti pengrajin keramik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian MSDs pada pengrajin keramik di Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Desain penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni-juli dengan jumlah populasi 30 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 25 orang. Uji statistik yang digunakan yaitu  chi-square dan Risk Relative (RR). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh terhadap kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) yaitu postur tubuh (p= 0,016) dan beban kerja (p = 0,035). Variabel yang tidak berpengaruh yaitu: usia (p = 0,199), jenis kelamin (p = 0,409), masa kerja (p = 0,278), kebiasaan merokok (p = 0,169), kebiasaan olahraga (p = 0,409), indeks massa tubuh (IMT) (p = 0,739), dan durasi kerja (p = 0,409). Faktor yang paling berisiko yaitu postur tubuh kategori tidak sesuai dengan nilai Risk Relative (RR) 2,526. Untuk itu disarankan agar pengusaha keramik memfasilitasi pekerja dengan tempat duduk yang memiliki sandaran, disamping itu pekerja diharapkan melakukan peregangan ringan selama bekerja dan banyak mengkonsumsi makanan berserat.