Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksplorasi Posisi Sambungan dan Penambahan Elemen Pengaku Untuk Meningkatkan Kekakuan pada Balok RISHA Carissa Carissa; Dewi Larasati; Sugeng Triyadi; Mia Wimala; Altho Sagara; Adhie Irham
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 9, No 1: Maret 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v9i1.25

Abstract

ABSTRAKRangkaian panel RISHA menciptakan ruangan maksimal 3 m x 3 m. Beberapa penelitian yang dilakukan membuktikan ukuran tersebut belum nyaman jika digunakan sebagai rumah tinggal Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pada perkembangannya, teknologi RISHA digunakan untuk bangunan dengan bentang balok yang lebih lebar, sehingga kekakuan balok harus ditingkatkan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi posisi sambungan dan penambahan elemen pengaku dalam upaya meningkatkan kekakuan pada sambungan antar panel struktur RISHA. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan simulasi software beam calculator untuk mendapatkan uji gaya momen, gaya geser, dan defleksi. Analisis menggunakan metode weighted product (WP) untuk mendapatkan posisi sambungan dan elemen pengaku terbaik. Simulasi dilakukan dengan eksplorasi posisi sambungan dan elemen pengaku untuk meningkatkan kekakuan pada sambungan antar panel struktur RISHA. Hasil pengujian menunjukan balok yang terdiri dari tiga panel memiliki kekakuan yang lebih besar dari dua panel dan elemen pengaku splice lebih unggul dibandingkan corbel, maka penambahan elemen pengaku terbukti dapat meningkatkan kekakuan pada sambungan antar panel struktur RISHA.Kata kunci: RISHA, kekakuan, corbel, splice, momen, gaya geser ABSTRACTThe RISHA series of panels creates a room of up to 3 m x 3 m. Several studies have been conducted to prove that this size is not comfortable when used as a low-income community residence. In its development, RISHA technology is used for buildings with wider span beams, so that beam stiffness must be increased, therefore this study aims to review the position of joints and the addition of stiffener elements to increase stiffness in joints between RISHA structural panels. This research was conducted using a quantitative approach. The data collection method uses beam calculator software simulation to obtain moment force, shear, and deflection tests. The analysis uses the weighted product (WP) method to get the best joints and stiffener elements. The simulation was carried out by exploring the position of the joints and the stiffening of the elements to increase the stiffness of the joints between the RISHA structural panels. The test results show that the beam consisting of three panels has greater stiffness than the two panels and the splice stiffener element is more than the corbel, so the addition of the stiffener element is proven to increase the elasticity at the joints between the RISHA structural panels.Keywords: RISHA, stiffener, corbel, splice, moment, shear force
Kualitas Ruang Masjid Berkubah yang Dibangun Masyarakat Secara Swadaya dari Aspek Kenyamanan Termal di Kabupaten Demak Mohhamad Kusyanto; Sugeng Triyadi; Surjamanto Wonorahardjo
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6 No. 3 (2017): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.6.3.178

Abstract

Pembangunan masjid secara swadaya masyarakat di Kabupaten Demak umumnya mengadopsi arsitektur atap kubah yang menggunakan beton. Kemampuan masyarakat untuk memperluas, meningkat atau membangun baru masjid, diduga mempengaruhi kualitas ruang masjid khususnya aspek kenyamanan termalnya. Tulisan ini membahas peran beberapa faktor fisik bangunan seperti lokasi geografis masjid, posisi dan luasan bukaan di bangunan serta jarak antar gedung diduga mempengaruhi kenyamanan termal ruang-ruang masjid berkubah di pusat kota dan pesisir. Untuk itu dilakukan perbandingan nilai temperatur udara bola kering (TDB °C), basah (TWB °C), kelajuan aliran udara (v m/s), temperatur bola hitam (TBG °C) dan kelembapan relatif udara (RH %) sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal (ET °C) kedua masjid tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan secara umum masjid memiliki ruang utama, serambi dan halaman yang diukur serentak temperaturnya pada hari Jumat antara pukul 06.00-18.00 di empat titik ukur kedua masjid. Hasil kajian menunjukkan perbedaan kualitas kenyamanan termal ruang masjid dipengaruhi oleh posisi Kabupaten Demak Jawa Tengah dekat dengan pantai Utara Jawa dan lingkungan sekitarnya menunjukkan : 1) faktor letak bukaan dan letak masjid mempengaruhi pola aliran udara di dalam ruang; 2) faktor luas bukaan dan jarak masjid dengan bangunan di sekitarnya mempengaruhi nilai kelembapan relatif udara di dalam ruang masjid