Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE IMPLEMENTATION OF THE HEAD ELECTION FOR THE HEAD OF THE VILLAGE OF KASANG LIMAU SUNDAI, KUANTAN HILIR SEBERANG DISTRICTS KUANTAN SINGINGI DISTRICT IN 2018 Uci Purnama Sari; Raja Muhammad Amin
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 10: Edisi I Januari - Juni 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study aims to find out how the of implementation the Kasang Limau Sundai Village Head Election, Kuantan Hilir Seberang District, Kuantan Singingi Regency in 2018. This type of research is descriptive and the approach in this study is qualitative. Data collection was obtained through interviews and documentation. This research was conducted in Kuantan Singingi Regency. The results of this study indicate that the of implementing the Kasang Limau Sundai village Head Eelection is Based on the Kuantan singing Regent Regulation Number 55 of 2018 concerning the implementation of simultaneous Village Head Election. The basis is very importantbecause the process in selecting the village head is interrelated, is for the stages in the village head election .The first is the preparation stage for the final notification of the election, the position of the village head submitted by the BPD, the formation of the Election Committee is directly elected by the BPD. Secon, in the nomination stage, the election Committee re-assures the is completeness and validity of the nomination administration for each prospective village head. The accurrence of Money politics which is considered normal by the public, before H’s heart, the voting is usually carried out, the success team from each candidate will use various ways to attract the sympathy of the public, some openly distribute basic necessities to others, thre are also those who distribution cash ( dawn attack), in the election of head of state. village are often inseparable from the use of money as an effort to attract community sympathy. Third Stage of the voting the election committee has provided 1 TPS. The voting went smoothly. Even thoug there are voters who cannot come to the polls directly to vote. The election ccommitte went directly to visit the homes of elderly voters so thet they could still exercise their right to voters who voted using cigarette butts. Fourth stage of determining the elected village Head was inaugeurated directly by the Regent of Kuantan Singingi Regency. Keywoard : implementating, Village Head Election, Democracy
Peranan Pelayanan Guru Bimbingan Konseling dalam Menyeimbangkan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Siswa Uci Purnama Sari; Litemi; Reni Hariani
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.098 KB) | DOI: 10.69775/jpia.v2i1.56

Abstract

Pada saat ini krisis moral yang menimpa Indonesia berawal dari lemahnya penanaman nilai spiritual terhadap anak. Pada zaman sekarang banyak anak-anak yang menggunakan narkoba, bolos sekolah serta tawuran, bahkan banyak anak pada zaman sekarang ini melawan orang tuanya. Pelaku-pelaku tindakan aksi ini sudah mulai di lakukan oleh siswa-siswa tngkat SMA/ SMK hal inilah sangat memprihatinkan bagi kita semua untuk membentuk akhlak seseorang. Serta kita lihat fenomena tersebut sangat erat kaitanya dengan kecerdasan emosi, sementara kecerdasan tidak berarti tanpa adanya dukungan dari kecerdasan spiritual. Bimbingan dan konseling dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial baik dirumah, sekolah atau di masyarakat dengan menjunjung tinggi norma, nilai agama, adat istiadat dan hal yang lain, semua ini akan mampu membuat kedisiplinan yang dimiliki siswa terutama dalam bidang kedisiplinan beragama semakin meningkat . masalah ini yaitu siswa belum mampu mengontrol emosi, egois dan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif, misalnya sering terjadi perkelahian antar sesama siswa dan masih banyak siswa yang suka melawan guru, contohnya ; tidak memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran, keluar masuk kelas saat pelajaran berlangsung dan melanggar tata tertib sekolah, adapun contohnya yaitu; datang terlambat, tidak menggunakan seragam lengkap, bolos dan membuang sampah sembarangan. Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui peran guru bimbingan dan konseling dalam menyeimbangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa SMK Negeri 3 Bengkulu selatan, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menyeimbangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa SMK Negeri 3 Bengkulu Selatan. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif analitik. Hasil Penelitian ini yaitu Peran guru BK dalam menyeimbangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Bengkulu Selatan yaitu: komunikator, pendamping, motivator dan penasehat, pembimbing dan konselor, serta pembangunkerjasama dengan semua pihak sekolah maupun wali murid. Faktor-faktor pendukung agar upaya dalam menyeimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK Negeri 3 Bengkulu Selatan dapat berjalan dengan maksimal meliputi Guru Bimbingan Konsling Mendidik siswa agar siswa memiliki kesadaran diri dan dengan memposisikan diri senada, serasa dengan emosi orang lain akan membantu seseorang mampu membaca dan memahami perasaan orang lain, Melatih siswa melakukan hal-hal positif agar menjadi kebiasaan yang dapat membuat siswa menjadi seimbang antara kecerdasan emosional dan spiritual, Adanya partisipasi dari semua pihak sekolah dan wali murid, dan Adanya kemauan siswa untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Faktor penghambat dalam menyeimbangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual di kelas XI SMK N 3 Bengkulu Selatan, meliputi Perbedaan latar belakang keluarga dan orang tua siswa, Keadaan individu siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, Keterbatasan waktu untuk melakukan pendampingan dan bimbingan di sekolah, Semangat dan Motivasi siswa tidak maksimal, Lingkungan yang tidak relevan dengan pendidikan.
Kompetensi Guru Dalam Memahami Gaya belajar Siswa uci purnama sari; Shance BT; Maryamah
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.276 KB) | DOI: 10.69775/jpia.v2i2.76

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi Kompetensi guru merupakan hal yang sangat penting terhadap jalannya suatu proses belajar mengajar di kelas sebab di dalam kelas anak-anak memiliki berbagai macam perbedaannya masing-masing, ada yang memiliki gaya belagar visual, auditorial dan kinestetik. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis kompetensi guru dalam memahami gaya belajar siswa kelas IIIA di MIN 2 Bengkulu Selatan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat guru dalam memahami gaya belajar siswa kelas III di MIN 2 Bengkulu Selatan. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif . Hasil Penelitian yaitu 1. Kompetensi guru dalam memahami gaya belajar siswa kelas III di MIN 2 Bengkulu Selatan antara lain penguasaan terhadap karakterisitik peserta didik dari aspek moral, eomsional dan intelektual dengan memperhatikan aspek gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. 2. Faktor pendukung di bagi menjadi yaitu faktor internal yang berupa keterampilan guru dan faktor eksternal berupa lingkungan sekolah, dan sarana serta prasarana.Faktor penghambat di bagi dua yaitu faktor internal berupa peserta didik dan faktor eksternal berupa lingkungan keluarga.
Upaya Peningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa dengan Menerapkan Media Pembelajaran Picture And Picture Atikah, Nur; Uci Purnama Sari; Ranti Angela
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69775/jpia.v3i2.105

Abstract

Kemampuan mengarang setiap tulisan yang diorganisasikan mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan Mengarang Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Picture And Picture. Metode yang digunakan yaitu PTK. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian tindakan kelas (classroom action research). Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 30 siswa yang terdiri dari 13 putri dan 17 putra. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 3 Bengkulu Selatan yang beralamatkan di Jalan Padang Beriang Pino Raya Bengkulu Selatan. Hasil penelitian yaitu penggunaan media gambar picture and picture dalam menulis karangan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III di MIN 3 Bengkulu Selatan tahun pelajaran 2022/2023. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan belajar dari pra siklus 20,00%, siklus I 59,99%, sedangkan pada siklus II naik 80,00%. Hasil belajar menagarang siswa meningkat melalui aktivitas-aktivitas penyampaian materi jelas, Penggunaan model pembelajaran picture and picture yang sesuai dan menarik perhatian siswa, dan peningkatan motivasi belajar siswa meningkat.
Peranan Guru Pai Dalam Menanamkan Nilai Nilai Islami Melalui Pembiasaan Uci Purnama Sari; Tiara Aziza; Cempaka Rendra Futri; Wahyu Tiskardian
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 2 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i2.707

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya persepsi bahwa sekolah negeri kurang memberikan perhatian dalam menanamkan niliai nilai islam pada peserta didik, maka dari itu pentingnya peranan guru PAI untuk melakukan penanaman nilai nilai islam pada peserta didik di lingkungan sekolah, sehingga siswa dapat melakukan hal yang sama. mengembangkan kepribadian Islami. Permasalahan yang ada adalah peran spesifik oleh guru PAI untuk menanamkan nilai nilai islami kepada peserta didik, ini menjadikan kemauan penulis untuk melakukan penelitian lebih dalam lagi mengenai permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah agar dapat mengetahui peran guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai Islam melalui pembiasaan pada siswa di SMA Negeri 05 Bengkulu Selatan. Untuk menggambarkan faktor-faktor yang menghambat dan faktor yang mendukung guru PAI dalam mengajarkan nilai-nilai Islami melalui kebiasaan kepada siswa SMA. Dalam Penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai islami pada siswa dilakukan melalui pembiasaan, yaitu (1) Guru sebagai seorang pendidik. (2) Guru sebagai sorang pembimbing. (3) Guru sebagai teladan dan panutan. (4) Guru sebagai seorang penasihat. Faktor yang menghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam penanaman nilai-nilai Islami kepada peserta didik di tingkat SMA dengan metode pembiasaan yaitu (1) Latar belakang siswa. (2) Rendahnya minat siswa. (3) Lingkungan sekolah. (4) Keterbatasan waktu Adapun faktor pendukung untuk menanamkan nilai nilai islami pada siswa SMAN 05 Bengkulu Selatan yaitu (1) Sarana dan prasarana (2) Hubungan masyarakat sekolah
Analisis Kondisi Pembelajaran Yang Harus Di Sesuaikan Dengan Kebutuhan Siswa Uci Purnama Sari; Verien Syafany; Winda Sutia Hani; Ripaldi Adillah
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 2 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i2.708

Abstract

Menganalisis kebutuhan siswa merupakan langkah awal yang penting dalam meningkatkan efektivitas pendidikan, pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan siswa memungkinkan perencanaan pembelajaran menjadi lebih tepat dan relevan. Kondisi pembelajaran di sekolah saat ini menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, terutama terkait dengan kebutuhan siswa dan kualitas lingkungan pembelajaran. Kebutuhan ini meliputi, kebutuhan psikologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa kasih sayang yang mempengaruhi pengalaman belajar siswa. Guru sering kali kesulitan menyesuaikan kebutuhan siswa karena sumber daya, dan populasi siswa yang besar. Akibatnya, banyak siswa yang kurang mendapat perhatian sehingga dapat mempengaruhi motivasi dan prestasi akademiknya. Dalam pemanfaatan teknologi juga dikaitkan dengan peningkatan motivasi siswa. Penggunaan bahan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik dan mudah dipahami, sehingga siswa dapat cepat memahami materi. Oleh karena itu, guru harus mampu mengidentifikasi gaya belajar setiap siswa dan menyesuaikan metode pengajaran yang digunakan. Penelitian ini mengkaji pentingnya menganalisis kebutuhan siswa dalam merencanakan dan menyampaikan pengajaran dan bagaimana kondisi pembelajaran di kelas harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa. Dengan pendekatan seperti itu, diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mudah beradaptasi yang mendukung pengembangan pribadi siswa selain keberhasilan akademik.
Persepsi Guru Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Dengan Pembelajaran Pai Dan Budi Pekerti Uci Purnama Sari; Dindi Apriansyah; Ayu Purnama Sari; Nanda Septi Salsabila
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 2 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i2.709

Abstract

Kurikulum merdeka mengubah lanskap pendidikan Indonesia secara signifikan, khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bisnis (BP). Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi guru PAI dan BP terhadap implementasi kurikulum merdeka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi kasus di beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi guru PAI dan BP terhadap kurikulum merdeka beragam. Ada guru yang menyambuat positif dan antusias dengan perunahan ini, namun ada pula yang merasa ragu dan khawatir. Guru yang positif terhadap kurikulum merdeka melihat peluanhg untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI dan BP melalui pendekatan yang lebih fleksibel, berpusat pada murid, dan berorientasi pada pengembangan karakter. Sementara itu, guru yang ragu dan khawatir dengan kurikulum merdeka menyatakan kekhawatiran terkait persiapan diri, beban kerja yang bertambah, dan kurangnya sumber daya pendukung. Temuan penelitian ini memberikan gambaran tentang kompleksitas persepsi guru PAI dan BP terhadap kurikulum merdeka. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya dukungan berkelanjutan bagi guru dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum merdeka secara efektif, khususnya dalam pembelajaran PAI dan BP. Penelitian ini juga merekomendasikn pengembangan strategi sosialisasi dan pelatihan yang lebih komprehensif, serta penyedian sumber daya yang memadai untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka di sekolah.
Strategi Guru PAI Untuk Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Uci Purnama Sari; Amanda Fuji Lestari; Devi Apriani; Gimmi Yana Agusmawati
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 2 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i2.710

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan penjelasan terhadap peran serta strategi guru PAI dalam meningkatkan semangat belajar siswa yang harus terus digali lebih dalam dan luas. Sesuai dengan implementasi dari kurikulum merdeka yang menjadi landasan dalam senuah lembaga pendidikan. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk senantiasa menggunakan strategi pembelajaran. Strategi adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar. Sebuah strategi pembelajaran tersebut hendaknya memuat berbagai macam alternative yang sesuai digunakan untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Semangat belajar adalah dorongan yang di berikan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dalam hal membangkitkan kembali minat mereka terhadap materi yang sudah disampaikan oleh guru. Bakat akan tidak punya apa-apa kalau tidak dibarengi dengan motivasi, visi dan komitmen. kurikulum merdeka merupakan sebuah kurikulum yang didalamnya terdapat pembelajaran intrakulikuler. Kurikulum merdeka dalam implementasinya mampu menciptakan proses belajar yang berarti serta berintelektual bagi setiap siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif yang mengutamakan pendeskripsian suatu keadaan yang sesuai dengan permasalahannya. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi lapangan yang membantu peneliti untuk menambah kejelasan penelitian. Hasil penelitian yaitu 1. Strategi guru dalam meningkatkan semangat belajar siswa kelas X SMAN 10 Bengkulu Selatan adalah dengan memberikan berbagai penguatan motivasi, memberikan nilai tambahan, mengadakan kompetensi antarsiswa, memberikan reward, menciptakan kelas yang menyenangkan, memberikan hukuman yang mendukung semangat belajar, serta membawa alat peraga sesuai kebutuhan siswa. 2. Mampu memahami berbagai karakteristik siswa yang berbeda-beda sehingga dapat dengan mudah membuat media atau metode pembelajran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik agar mampu menciptakan proses belajar yang berarti serta berintelektual bagi siswa.
Problematika Guru Pai Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Uci Purnama Sari; Tita Purnama Putri; Eneza Jali Putri; Regina Aulia Novianti
Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI) Vol. 2 No. 2 (2024): Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia (PJPI)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/pjpi.v2i2.711

Abstract

Seiring berkembangnya kurikulum menjadi Kurikulum Merdeka di bidang pendidikan, hal ini mempunyai implikasi yang luas bagi guru dan siswa. Kurikulum Merdeka yang memuat berbagai jenis pembelajaran intrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan profil siswa Pancasila. Namun perubahan ini telah menimbulkan banyak permasalahan bagi guru dan siswa, khususnya dalam proses pembelajaran. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menawarkan berbagai materi intrakurikuler, memungkinkan siswa memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep dan memaksimalkan kinerjanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu peneliti melakukan perjalanan ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data spesifik yang relevan dengan topik penelitian. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat dan menjadi subjek penelitian agar dapat menguraikan penyebab, ciri-ciri, makna, dan model dari fenomena tersebut secara jelas dan ringkas. Temuan penelitian menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman guru PAI terhadap Kurikulum Merdeka. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman guru PAI tentang kurikulum sehingga berdampak pada menurunnya tanggung jawab siswa dalam belajar. Selain itu, guru menghadapi tantangan dalam menganalisis kapasitas pembelajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, merancang modul pembelajaran, menentukan metode dan strategi pembelajaran, serta meminimalkan penggunaan teknologi dan media pembelajaran.
Pengenalan Metode Belajar Bahasa Inggris di SMKN 3 Bengkulu Selatan Kanti Aldino Hadi; Uci Purnama Sari; Yeni Meylani
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 4 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i4.1181

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di SMKN 3 Bengkulu Selatan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk membantu anak remaja yang mengalami kesulitan dalam memahami bahasa inggris. Dalam pembelajaran bahasa inggris suatu konsep akan dipahami dan diingat oleh siswa apabila direncanakan dengan baik, dirancang dengan baik dan disajikan dengan cara yang menarik. Manfaat belajar inggris dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah untuk teknologi, kita dapat bersosialisasi dengan masyarakat luas, sebagai penambah wawasan dan pengetahuan kita akan berbagai bahasa dunia, karena bahasa inggris adalah bahasa ibu ketiga yang paling banyak dituturkan seluruh dunia, setelah bahasa mandarin dan bahasa spanyol. Diharapkan mampu berinteraksi serta dapat memberikan konstribusi positif kepada masyarakat. Kata Kunci: Pengabdian, Metode, Bahasa Inggris