Esy Clever Insani Wijianti
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Festival Anak Sholeh Indonesia untuk Menciptakan Generasi Muda yang Religius dan Berakhlakul Karimah Septian Ragil Anandita; Alfina Saidah; Muhammad Allam Alyamani; Esy Clever Insani Wijianti; Afif Kholisun Nashoih; Mochammad Syafiuddin Shobirin
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasagama.v4i1.3281

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk peningkatan pemahaman anak-anak dalam makhorijul huruf ketika membaca alqur’an memperluas wawasan ilmu mereka tentang ilmu tajwid. Dari permasalahan yang kami lihat di lingkungan sekitar desa Sumbersari, maka dari itu kami ingin meningkatkan kemampuan membaca al-quran anak-anak di TPQ Desa Sumbersari melalui pendampingan berupa pelatihan dan pendampingan membaca Al-Qur’an. Tujuannya agar mengetahui potensi anak-anak dan akan disalurkan melalui program Festival Anak Sholeh Indonesia. Metode pelaksanaan yang diterapkan dalam Festival Anak Sholeh di mulai dengan metode pembekalan, pelatihan, dan praktek. Metode pembekalan disini bermaksud untuk memberikan pembekalan, berupa materi kepada anak-anak yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan dan aturan dalam program Festival Anak Sholeh, metode pelatihan dilaksanakan pada saat anak-anak mengikuti TPQ. Metode pelatihan disini bermaksud untuk mengetahui seberapa besar kemampuan daya tangkap anak-anak Desa Sumbersari setelah diberikan pembekalan, selain itu metode pelatihan ini juga dilakukan untuk mempersiapkan kesiapan anak- anak Desa Sumbersari dalam mengikuti serangkaian kegiatan Festival Anak Sholeh, metode ini dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar di TPQ di Desa Sumbersari. Metode praktek disini dilakukan pada saat kegiatan Festival Anak Sholeh berlangsung, dimana anak-anak yang sebelumnya sudah diberikan pembekalan dan pelatihan nantinya akan menunjukkan kemampuannya dengan cara mengikuti lomba-lomba dalam kegiatan Festival Anak Sholeh tersebut. Dapat disimpulkan bahwa respon anak-anak memberikan respon positif terhadap kegiatan festival anak sholeh ini namun ada juga yang tidak mengikuti kegiatan festival anak sholeh ini walaupun sudah diberi pembekalan dan pelatihan. Untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca al-qur’an serta paham hukum tajwidnya maka dibutuhkan tenaga pengajar yang lebih banyak lagi
Implementation of The Beta Method in Moral Learning Imam Al Ghozali's Perspective on Including Children Esy Clever Insani Wijianti; Machnunah Ani Zulfah
SCHOOLAR: Social and Literature Study in Education Vol. 3 No. 2 (2023): October
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/schoolar.v2i4.3891

Abstract

This study aims to determine the implementation of the concept of moral education from the perspective of Imam al-Ghazali in forming character, to find out the efforts in implementing the concept of moral education from the perspective of Imam al-Ghazali in forming character, and to find out the advantages and disadvantages of implementing the concept of moral education from the perspective of Imam al-Ghazali in forming character in At-Thahiriyah Islamic Boarding School. The research method used in this study is a descriptive qualitative research method using field studies at Pondok Pesantren At-Thahiriyah Kaloran, Serang City. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. From the results of the study it can be concluded that the implementation of the concept of moral education from the perspective of Imam al-Ghazali has mostly led to the formation of the character of the santri. Efforts were made in implementing the concept of moral education from the perspective of Imam al-Ghazali in shaping the character of the students, namely: setting an example, applying habituation, always reminding them by giving advice, telling stories or stories during recitation or when there is class, giving rewards and punishments to students. students when they are wrong, as well as activities of students and scheduled worship as a form of effort by Islamic boarding schools. The advantages are that the morals of the santri become more focused, the condition of the Islamic boarding school becomes orderly, an increase in the sense of trust from the ustadz or ustadzah, can better distinguish between right and wrong. And the drawbacks are the worldly nature, and the varied character of the santri