Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Predatorism and Cannibalism of Fish Betutu (Oxyeleotris marmorata Blkr.) In Lake Tondano, Minahasa regency, North Sulawesi Rama Presley Kambey; Rose O.S.E. Mantiri; Markus T. Lasut
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.23217

Abstract

Aims of this study is to determine the ability of marble goby to prey other fish and other marble goby in Tondano Lake. This research was conducted in August 2017 to December 2017. Measure of aquarium used as container is 120 cm x 40 cm x 40 cm which was divided into 2 parts, equipped with a camera in addition to observe the reaction of predation on marble goby. To know the predation behaviour of marble goby, using sample size is <15 cm and> 15 cm, and the prey fish is used was silver barb (Puntius javanicus) size is 10 cm - 20 cm. To determine the cannibal behaviour is used marble goby size is <15 cm and> 20 cm, and prey another marble goby size is 10-20 cm. The results showed the fastest predatorism reaction of marble goby attack silver barb occurred is 6 minutes after treatment, and the fastest cannibalism reaction of marble goby occurred after 45 minutes.Keywords: Betutu, Lake Tondano, Cannibalism, Predation, Predatorism. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ikan betutu dalam memangsa ikan lain dan sesama ikan betutu di Danau Tondano. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017 sampai Desember 2017. Wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 120 cm x 40 cm x 40 cm yang dibagi menjadi 2 bagian dengan menggunakan sekat, dilengkapi dengan kamera untuk mengamati reaksi pemangsaan ikan betutu. Untuk mengetahui sifat predator ikan betutu digunakan sampel berukuran <15 cm dan >15 cm, dan mangsa yang digunakan adalah ikan tawes (Puntius javanicus) yang berukuran 10 cm - 20 cm. Untuk mengetahui sifat kanibal ikan betutu digunakan ikan betutu berukuran <15 cm dan >20 cm, dan mangsa ikan betutu berukuran 10-20 cm. Hasil penelitian menunjukkan reaksi tercepat predatorisme ikan betutu terhadap ikan tawes terjadi setelah 6 menit setelah perlakuan, dan reaksi tercepat kanibalisme ikan betutu terjadi setelah 45 menit.Kata kunci: Betutu, Danau Tondano, Kanibalisme, Pemangsaan, Predatorisme
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani di Desa Sukarame Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Responden dalam penelitian ini berasal dari ketua, sekretaris, dan tiga orang anggota dari kelompok tani. Kelompok tani yang menjadi sampel penelitian yaitu 10 kelompok tani dengan 5 kelompok tani merupakan kelas lanjut dan 5 kelompok tani kelas pemula. Analisis Sorongan , Rinna Merlin; Patricia Jeaneth Cyntia Kojongian; Lumimuut Pingkan Rambitan; Widia Lusye Legoh; Reno Raven Derek; Olivia Kawulusan; Grace Amanda Kairupan; Roles Rumengan; Vivi Aganitji Pamikiran; Rama Presley Kambey
Jurnal Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Bengkulu Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jp.v4i2.1335

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mendorong gaya hidup sehat berbasis lingkungan pada keluarga melalui edukasi digital. Tantangan kesehatan modern menuntut pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada individu, tetapi juga pada lingkungan keluarga dan penggunaan teknologi digital. Program ini dilaksanakan di Desa Rap-Rap Kec. Minahasa Selatan dengan melibatkan 22 keluarga. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif, demonstrasi praktis, pengembangan materi edukasi digital (video, infografis, modul daring), serta sesi diskusi kelompok terarah. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta mengenai gizi seimbang, pentingnya kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Peserta juga menunjukkan peningkatan kemauan untuk mengadopsi gaya hidup sehat berbasis lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, didukung oleh kemudahan akses informasi melalui platform digital. Diharapkan program ini dapat menjadi model bagi pengembangan literasi kesehatan berkelanjutan yang terintegrasi dengan teknologi dan kesadaran lingkungan.