Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Marasmus and stunting in 2-month-old boy with pneumatocele Susanti, Maya; Juliaty, Aidah
Universa Medicina Vol. 40 No. 3 (2021)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2021.v40.263-269

Abstract

BackgroundNutrition is essential for humans and if inadequate may lead to undernutrition. Undernourished children are very susceptible to infections, such as pneumonia, one of its complications being pneumatocele, which is a more severe condition. Pulmonary pneumatoceles are thin-walled, air-filled cysts that develop within the lung parenchyma and have been found in 2.4 percent of 493 infants and children with pneumonia. However, in staphylococcal pneumonias, the frequency of pneumatocele can reach as high as 85 percent. Infants and young children are more likely to have pneumatoceles. It is critical to distinguish marasmus with pneumatocele from many other similar diagnoses. Failure to recognize can lead to incorrect diagnosis and treatment, causing more harm than good to patient care. This case highlights the importance of maintaining a high suspicion of pneumonia in neonates even with normal radiological findings and of searching for pneumatoceles. Case DescriptionWe report a case of marasmus and stunting accompanied by pneumatocele in a 2-month-old boy. The diagnosis was made based on history, physical examination, anthropometric examination using the WHO child growth standards, laboratory tests, and radiological imaging. Management of the patient was according to a multidisciplinary system including antibiotics administration and wasting management. ConclusionPneumatoceles are serious complications after pneumonia. Pneumonia is common in children with marasmus. Children with marasmus are caused by various underlying factors. The progression begins in the womb and continues through the first 1000 days of life.
Analisis Hubungan Stunting dan Infeksi Kecacingan pada Anak di Daerah Pesisir Makassar Putri, Sri Hardiyanti; Salekede, Setia Budi; Juliaty, Aidah; Yusuf, Yenni; Maulani, Destya; Abdullah, Arwini Avissa
Sari Pediatri Vol 27, No 2 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp27.2.2025.108-12

Abstract

Latar belakang. Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Infeksi kecacingan pada seorang anak dapat berdampak terhadap status gizi yang jika diabaikan akan bersifat kronik dan menjadi faktor risiko stunting.Tujuan. Menilai pengaruh infeksi kecacingan terhadap kejadian stunting pada anak di daerah pesisir.Metode. Penelitian ini dilakukan di Desa Untia Makassar Sulawesi Selatan. Pengambilan data dilakukan secara potong lintang, yakni pemeriksaan antropometri anak usia 6 bulan-5 tahun untuk menentukan stunting atau tidak, kemudian dilakukan pemeriksaan sampel feses untuk menilai adanya infeksi kecacinganHasil. Terdapat 100 anak yang direkrut dalam penelitian ini, 21 anak (21%) menderita stunting dan 79 anak (79%) tidak stunting. Dari pemeriksaan sampel feses masing-masing ditemukan satu anak menderita kecacingan pada kelompok stunting (4,8%) dan tidak stunting (1,2%). Berdasarkan analisa statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna diantara kedua kelompok (p=0,378).Kesimpulan. Tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara kejadian infeksi kecacingan pada anak stunting di daerah pesisir.