Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Relevance of the Project-Based Learning (PjBL) Learning Model with “Kurikulum Merdeka Belajar” Amsal Alhayat; Mukhidin Mukhidin; Tuti Utami; Rika Yustikarini
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i1.69363

Abstract

Tuntutan pembelajaran abad 21 mengenai pemenuhan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten adalah hal yang mendasari bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, dalam implementasinya masih terdapat kebingungan dalam penyampaian metode pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni melalui penerapan kurikulum merdeka belajar yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan relevansi dari salah satu model pembelajaran abad 21, yaitu Project-Based Learning (PjBL) dengan Konsep Kurikulum Merdeka Belajar. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan atau Library Research. Hasil penelitian didapati bahwa relevansi kurikulum merdeka belajar dengan model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) dituangkan melalui Profil Pelajar Pancasila dan variasi pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat berkolaborasi dan memiliki kemampuan merencanakan hingga memberikan solusi terkait suatu permasalahan. Agar kompetensi siswa sesuai tuntutan abad 21, diperlukan peningkatan kemampuan dan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kemampuan dan kompetensi tersebut diantaranya adalah kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Implementation of Outcome-Based Education in a Leading High School (a Case Study at SMA Taruna Bakti Bandung) Varary Mechwafanitiara Cantika; Amsal Alhayat
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 12 (2023): Proceedings of International Conference on Social Science (ICONESS)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v12i.773

Abstract

Outcome-Based Education (OBE) is an approach to learner-centered learning that prioritizes achieving specific learning outcomes for all students. The approach ensures that students achieve set goals in their learning process. This study aims to determine the implementation of Outcome-Based Education (OBE) at SMA Taruna Bakti Bandung. The research method used is a qualitative case study approach. The results show that SMA Taruna Bakti Bandung prioritizes the cognitive aspects of learning in implementing Outcome-Based Education (OBE). The integration of OBE at SMA Taruna Bakti Bandung is carried out through intracurricular, extracurricular, and special programs. The professionalism of teachers and the availability of facilities and infrastructure support the successful implementation of OBE at SMA Taruna Bakti Bandung. The success of implementing Outcome-Based Education (OBE) at SMA Taruna Bakti Bandung is demonstrated by the achievements of students and graduates. The study concludes that the holistic implementation of Outcome-Based Education (OBE), considering the supporting factors, can encourage the achievement of educational goals. However, it is essential to focus on improving students' cognitive, affective, and psychomotor aspects for mastery of learning.
Evaluation of Science curriculum: A literature study Amsal Alhayat; Zainal Arifin
Inovasi Kurikulum Vol 20, No 2 (2023): Inovasi Kurikulum, August 2023
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v20i2.58887

Abstract

The goals and roles of education are reflected in the implementation outlined through a series of curriculum plans. Science as a learning program also has a curriculum that serves as a reference for its performance in the classroom. Therefore, it is necessary to evaluate the science curriculum to determine the achievement of the established goals, considering various aspects within it. Hence, this research aims to describe the factors that need to be considered in evaluating the science curriculum as a learning program. The research method used is Systematic Literature Review (SLR), which involves the initial stage of identifying the keywords "Evaluation of Science Curriculum" and synthesizing the results of the analysis to arrive at a general conclusion. The research findings indicate that evaluating the science curriculum needs to consider several important factors, including assessing the learning objectives, alignment with standards, relevance to students' lives, instructional effectiveness, availability of resources, stakeholder involvement, and curriculum renewal and development. However, empirical evidence is still needed to support the complexity of this research. A suggestion is to conduct similar research using the Delphi method to obtain better parameters and standards for evaluating the science curriculum by incorporating expert perspectives. AbstrakTujuan dan peran pendidikan tercermin dalam pelaksanaan yang dituangkan melalui serangkaian rencana kurikulum pembelajaran. IPA sebagai program pembelajaran juga memiliki kurikulum yang menjadi acuan dalam penyelenggaraannya di kelas. Seyogyanya kurikulum IPA tersebut perlu dilakukan evaluasi guna mengetahui ketercapaian dari tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi kurikulum IPA sebagai program pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu Sistematika Literatur Review (SLR) dengan tahapan yang diawali dengan identifikasi kata kunci “Evaluasi Kurikulum IPA” hingga sintesis hasil analisis untuk mendapati kesimpulan secara general. Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam melakukan evaluasi kurikulum IPA perlu mempertimbangkan beberapa hal penting, yakni bahwa evaluasi tersebut melibatkan penilaian terhadap tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan standar, relevansi dengan kehidupan siswa, efektivitas pembelajaran, ketersediaan sumber daya, keterlibatan stakeholder, dan pembaruan dan pengembangan kurikulum. Namun, masih dibutuhkan hasil empiris untuk mendukung kekompleksitasan penelitian ini, seperti dibutuhkan penelitian senada dengan metode delphi, hal ini dimaksudkan agar dapat memperoleh parameter dan standar evaluasi kurikulum IPA yang lebih baik dengan mempertimbangkan pandangan ahli.Kata Kunci: Evaluasi kurikulum; Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)