Muhammad Farras Nasrida
Universitas Palangka Raya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dalam Mengurangi Pengangguran Di Provinsi Jawa Timur Muhammad Farras Nasrida; Anjelina Siburian; Jetti Laoli
JUEB : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): JUEB: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era globalisasi saat ini, banyak sekali berbagai mcam jenis usaha yang dapat ditemukan di Indonesia baik itu dalam skala kecil maupun besar.  Dalam hal ini pemerintah selalu berupaya memberikan dukungan bagi pelaku UMKM agar dapat menciptakan usaha yang berkembang di setiap bidangnya masing-masing. Analisis data yang digunakan adalah Regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Tingkat upah dan Uji F Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah keduanya memiliki pengaruh simultan terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Timur. 2) Berdasarkan temuan uji parsial (uji t) yang membandingkan UKM, response rate di Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan. Hal ini dapat dijelaskan dengan nilai t hitung sebesar 27,85499 tetapi nilai t tabel hanya sebesar 2,13185. Nilai t hitung yang diperoleh melebihi t tabel secara signifikan, atau taraf signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05. Aksi di Provinsi Jawa Timur akan menurun sebesar 22,2% dengan pertumbuhan usaha mikro dan kecil, menurut koefisien regresi sebesar 0,222454 atau 22,2%. 3) Tingkat upah pada UMKM berdampak negatif terhadap penurunan balasan di Provinsi Jawa Timur, menurut uji parsial (uji t) diantara mereka. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa nilai t hitung, yaitu -7,082008, secara substansial lebih kecil dari nilai t tabel, 2,13185, atau dengan menggunakan ambang batas signifikan 0,0021 < 0,05. Tingkat respons di provinsi Jawa Timur akan turun sebesar 3,92% ketika tingkat upah untuk usaha mikro, kecil dan menengah dinaikkan, menurut koefisien regresi -3,920577, atau 3,92%.
Sequential Exploratory Studies: Perilaku Konsumsi Masyarakat Muslim Dan Non-Muslim Terhadap Produk Yang Mendukung Israel (Studi Kasus Di Palangka Raya) Suherman Suherman; Dicky Perwira Ompusunggu; Tiur Simbolon; Muhammad Farras Nasrida; Andika Pratama
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 4 No. 1: November 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v4i1.6141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh nilai agama, wawasan agama, sikap, wawasan produk, dan faktor eksternal terhadap keputusan konsumsi masyarakat di Palangka Raya terhadap produk yang mendukung Israel. Dengan pendekatan Mixed Method Sequential Exploratory, yang mengombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, penelitian ini menemukan bahwa nilai agama dan tekanan sosial memainkan peran signifikan dalam membentuk perilaku konsumsi etis. Komunitas Muslim di Palangka Raya menunjukkan preferensi yang kuat untuk memboikot produk yang bertentangan dengan ajaran agama mereka, dipengaruhi oleh prinsip keadilan sosial dan solidaritas dengan Palestina. Sebaliknya, komunitas non-Muslim lebih pragmatis, cenderung mempertimbangkan aspek ekonomi seperti harga dan kualitas produk. Tekanan sosial dan pengaruh media terbukti memengaruhi keputusan konsumsi secara kolektif, terutama di kalangan masyarakat yang terhubung secara sosial. Penelitian ini berkontribusi pada literatur perilaku konsumsi berbasis nilai dan menawarkan wawasan praktis bagi kampanye yang ingin mempromosikan konsumsi etis.
Exploring Deadweight Loss of Potential Regional Revenue Lost Due To Prostitution Practices in Palangka Raya Muhammad Farras Nasrida; Suherman Suherman; Dicky Perwira Ompusunggu; Tiur Roida Simbolon
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 4 No. 1: November 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v4i1.6142

Abstract

The underground economy, often referred to as the informal economy, encompasses various economic activities that are unrecorded in formal economic systems and not reported to the government. These activities frequently operate outside legal frameworks or exist within regulatory gray areas, including drug trafficking, tax evasion, and prostitution. The underground economy continues to grow, particularly in rapidly expanding cities. In Palangka Raya, the capital of Central Kalimantan Province, this phenomenon has become significant, with prostitution standing out as a prominent sector. This study investigates the potential revenue lost due to prostitution activities in Palangka Raya, where practices, both offline and online, generate income for those involved but remain untaxed. Despite efforts to reduce such activities, prostitution persists in some areas, both in former red-light locations and covertly through digital platforms. This situation poses not only social and security risks for the community but also results in lost potential revenue that could otherwise support local development initiatives.