p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Media Pertanian
Araz Meilin
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Batanghari, Jambi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Ketinggian Perangkap dan Komposisi Bahan Atraktan Terhadap Serangan Hama Penggerek Buah Kopi Basri Basri; Nasamsir Nasamsir; Araz Meilin
Jurnal Media Pertanian Vol 8, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v8i1.192

Abstract

Coffee berry borer (Hypothenemus hampei) is the main pest on coffee causing significant losses with more than 10% of coffee attacked. This research aims to know the effective height of the trap and composition of the attractant to control liberika tungkal komposit coffee berry borer Betara sub-district, West Tanjung Jabung District, Jambi Province. This research was conducted from August to October 2019 at Terjun Gajah Village by the percentage of coffee attacked 12.32%. The method used Randomized Block Design with two factors and four replications. The first factor was the height the of trap (1,2 m, 1,4 m, 1,6 m, and 1,8 m), and the second factor was the composition of attractant (ethanol : methanol (1:1) + coffee peel extract, ethanol : methanol (1:2) + coffee peel extract, ethanol : methanol (1:3) + coffee peel extract, and control (coffee peel extract only)). The results showed that only the height of the trap was significant by the coffee berry borer trapped. The best trap used ethanol : methanol(1:3) + coffee peel extract at 1,6 m height of trap with the adult of CBB number is 66 individuals. 
Potensi Biopestisida Asap Cair Asal Tempurung Kelapa Terhadap Serangga Araecerus fasciculatus (De Geer) Araz Meilin; Nasamsir Nasamsir; Junius Febri Handana
Jurnal Media Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v8i2.212

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi asap cair sebagai biopestisida terhadap serangga A. fasciculatus. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Dasar Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi, mulai bulan Agustus sampai November 2021. Asap cair yang digunakan yaitu berbahan dasar tempurung kelapa yang berasal dari Kelurahan Pancowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, pemilik pabrik asap cair Bapak Margono. Potensi asap cair sebagai biopestisida di uji menggunakan uji toksisitas secara kontak dan residu. Uji toksisitas menggunakan konsentrasi 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, kontrol (aquades), insektisida berbahan aktif klorfiripos 2ml/L pada metode kontak dan metode residu konsentrasi 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, kontrol (aquades), insektisida berbahan aktif klorfiripos 2ml/L sebagai pembanding. Masing-masing perlakuan menggunakan 10 ekor hama A. fasciculatus di ulang 4 kali. Parameter yang diamati mortalitas pada 1, 2, 4, 8, 24, 48, 72 jam setelah aplikasi (JSA), kecepatan kematian serangga dan nilai kerusakan biji menggunakan SNI 01-2097-2008. Analisis data menggunakan sidik ragam (analisis of variance), apabila perlakukan beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan New Mulltiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5% menggunakan aplikasi SPSS 20. Hasil analisis menunjukan bahwa  asap cair tempurung kelapa berpengaruh nyata terhadap mortalitas serangga A. fasciculatus baik metode kontak maupun metode residu, pada kecepatan kematian metode kontak lebih unggul dibandingkan dengan metode residu dengan 8 jam setelah aplikasi (1,4 ekor/jam) jika dibandingkan dengan insektisida berbahan klorfiripos dengan selisih sebesar (1,7 ekor/jam).  Pada metode residu dari pengamatan nilai kerusakan biji biopestisida asap cair tempurung kelapa terbukti berpengaruh mengurangi kerusakan pada biji kopi disimpanan. Asap cair tempurung kelapa berpotensi sebagai alternatif biopestisida terhadap serangga A. fasciculatus dan menurunkan nilai cacat biji kopi disimpanan
Penyakit Moler Pada Bawang Merah Hermawati Cahyaningrum; Nurhayati Nurhayati; Nurmili Nurmili; Risma F Suneth; Sirajuddin Sirajuddin; Imam Gazali; Agus Hafid; Ismon Lenin; Araz Meilin
Jurnal Media Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v8i2.213

Abstract

Penyakit Moler merupakan salah satu ancaman serius bagi budidaya bawang merah (Allium sp.) di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam produksi bawang merah dan dapat menyebar dengan cepat dalam kondisi yang sesuai. Tulisan ini bertujuan memberikan informasi terkait  aspek-aspek utama penyakit Moler, penyebab penyakit moler, gejala dan pengendaliannya. Penyebab penyakit Moler adalah cendawan atau jamur Fusarium oxypsporum. Gejala awal penyakit ini meliputi penurunan pertumbuhan tanaman, daun yang menguning, dan akhirnya pembusukan pada umbi. Upaya pengendalian penyakit Moler melibatkan praktik-praktik budidaya yang baik, penggunaan varietas tahan, pengendalian mekanis, pengendalian hayati menggunakan Trichoderma. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang penyakit Moler pada bawang merah dan tindakan pencegahan yang efektif menjadi kunci dalam meminimalkan dampak negatifnya terhadap produksi bawang merah secara global.