Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Integrated Marketing Communications (IMC) di PT Halo Rumah Bernyanyi Rismayanti, Rebekka
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.24 KB) | DOI: 10.24002/jik.v13i2.835

Abstract

Abstract: This research aims to describe the effectiveness of Integrated Marketing Communication (IMC) in PT Halo Rumah Bernyanyi which, from the perspective of marketing strategy, could be studied by analyzing the segmentation, targeting, and positioning. Using case-study method with in-depth interview, the result shows that the implementation of IMC at PT Halo Rumah Bernyayi is arranged in one single strategy and tend to neglect the complexities of running multi-brand family karaoke-house. This considers as ineffective because it leads to “cannibalization” among brands, especially when costumer’s targetting is overlooked before drafting the IMC plan.Keywords: Business, Integrated Marketing Communication, Marketing Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan Integrated Marketing Communications (IMC) yang dilihat dari aspek segmentation, targeting dan positioning. Metode penelitian adalah studi kasus dengan menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan IMC di PT Halo Rumah Bernyanyi dibuat dalam satu strategi dan tidak memerhatikan kompleksitas dari aspek segmentation, targeting dan positioning sebagai pedoman dasar. Langkah tersebut dinilai tidak efektif karena dapat mengakibatkan “kanibalisasi” antar brand, terlebih jika perhatian terhadap target konsumen diabaikan sebelum menyusun perencanaan IMC.Kata Kunci: Bisnis, Integrated Marketing Communications, Pemasaran
Pembentukan Konsep Diri Remaja Penonton Film Dilan 1990 di Yogyakarta Rismayanti, Rebekka
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.784 KB) | DOI: 10.24002/jik.v18i1.4036

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan peran film Dilan 1990 pada pembentukan konsep diri remaja di Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui FGD bersama sepuluh siswa SMA di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja berupaya membandingkan kehidupan nyata mereka dengan kehidupan tokoh utama film. Penonton remaja menganggap diri mereka tidak lebih baik daripada kehidupan Dilan yang menjadi panutan ideal mereka. Film tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memersuasi penonton dengan membentuk standar dan nilai bagi penonton. Penonton remaja percaya bahwa diri mereka yang sebenarnya (real-self) dan diri mereka yang seharusnya (oughtself) dapat berubah, berdasarkan kriteria yang dibuat oleh film.
Pengembangan Public Speaking dalam Kegiatan Sidang Akademi di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan Astuti, R.A. Vita; Rismayanti, Rebekka; Vidiadari, Irene Santika
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.292 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i1.4552

Abstract

Kegiatan pengabdian dengan tema mengenai pelatihan public speaking kepada siswa SMA diadakan dengan tujuan untuk memupuk kepercayaan diri siswa dan memberikan pembekalan mengenai dasar-dasar melakukan public speaking serta mempraktikkan ragam public speaking tersebut. Melihat pentingnya kemampuan berbicara di depan umum, maka seharusnya pelatihan yang terkait dengan hal ini perlu dilakukan, terutama bagi generasi muda. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, sekolah yang disasar untuk diberi pelatihan adalah SMA Pangudi Luhur (PL) Van Lith Muntilan melalui kegiatan ekstrakurikuler bernama Sidang Akademi (SA). Dari hasil pra riset kepada guru dan evaluasi dari alumni Van Lith, situasi yang dihadapi Sidang Akademi di SMA PL Van Lith adalah materi public speaking yang tidak mengalami perkembangan setidaknya sejak sepuluh tahun lalu. Selain itu, minimnya guru yang memiliki kemampuan tentang public speaking, dan tidak adanya buku pedoman mengenai kegiatan public speaking di Sidang Akademi. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian tentang Pelatihan Public Speaking kepada Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dilakukan. Hasilnya pelatihan ini memberikan wawasan kepada para siswa mengenai public speaking dan dapat mempraktikkannya dalam berbagai kesempatan. Selain itu, modul yang menjadi keluaran dari proses pengabdian ini dapat dimanfaatkan sebagai pegangan dalam mengasah kemampuan public speaking para siswa.
SOCIAL MEDIA CONSUMPTION AND THE CONSTRUCTION OF IDOL AMONG THE TEENAGERS IN SUBURBAN AREA OF YOGYAKARTA Rismayanti, Rebekka; Vidiadari, Irene Santika; Ispandriarno, Lukas Suryanto
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 11, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Master of Communication Science Program, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/interaksi.11.1.84-92

Abstract

The advancement of technology has made many people, including teenagers, use new media to access information and interact with other people. One of the new media platforms widely used by teenagers is social media. Because identity plays a significant role in the life of the youth, besides sexuality, social media is relevant to teenagers. Social media helps teenagers on their quest to define and explore who they are, one of which is by facilitating them to find idols. This research aims at illustrating the construction of idols in teenagers through the consumption of one of the social media platforms, Instagram, by employing a qualitative approach and case-study methods. The research result shows that social media consumption in suburban adolescents is low and makes them still have strong connections with the surrounding social environment. The low consumption and influence of social media also make it easy for teenagers to believe in their idol's appearance and perceive it as a complete image of the idol. Teenagers have many ways to find and 'meet' their idols. Teenagers believe in their idols' social media appearance and perceive that the contents show the natural character and personality of the idols.
Pengembangan Public Speaking dalam Kegiatan Sidang Akademi di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan Astuti, R.A. Vita; Rismayanti, Rebekka; Vidiadari, Irene Santika
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i1.4552

Abstract

Kegiatan pengabdian dengan tema mengenai pelatihan public speaking kepada siswa SMA diadakan dengan tujuan untuk memupuk kepercayaan diri siswa dan memberikan pembekalan mengenai dasar-dasar melakukan public speaking serta mempraktikkan ragam public speaking tersebut. Melihat pentingnya kemampuan berbicara di depan umum, maka seharusnya pelatihan yang terkait dengan hal ini perlu dilakukan, terutama bagi generasi muda. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, sekolah yang disasar untuk diberi pelatihan adalah SMA Pangudi Luhur (PL) Van Lith Muntilan melalui kegiatan ekstrakurikuler bernama Sidang Akademi (SA). Dari hasil pra riset kepada guru dan evaluasi dari alumni Van Lith, situasi yang dihadapi Sidang Akademi di SMA PL Van Lith adalah materi public speaking yang tidak mengalami perkembangan setidaknya sejak sepuluh tahun lalu. Selain itu, minimnya guru yang memiliki kemampuan tentang public speaking, dan tidak adanya buku pedoman mengenai kegiatan public speaking di Sidang Akademi. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian tentang Pelatihan Public Speaking kepada Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dilakukan. Hasilnya pelatihan ini memberikan wawasan kepada para siswa mengenai public speaking dan dapat mempraktikkannya dalam berbagai kesempatan. Selain itu, modul yang menjadi keluaran dari proses pengabdian ini dapat dimanfaatkan sebagai pegangan dalam mengasah kemampuan public speaking para siswa.
CORPORATE DECISION MAKING DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI Rismayanti, Rebekka
Informasi Vol. 46 No. 1 (2016): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v46i1.9648

Abstract

In an organization, decision making is anessential factor to achieve its goals. The decision-making process is a process of selecting the best alternative from many alternatives that systematically chosen as a way to resolve the problem. The decision is seen as a "choice between the alternatives" as well as a form of communication that fulfills the social expectations of the organization's members. So the goal setting, onflow of information as well as individual's values within the group affect the decisions made by the group itself. Then, the leadership-participation style in decision-making is the most important factor for creating the mutual understanding between both parties related to the decision.Dalam sebuah organisasi, pengambilan keputusan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuannya. Proses pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang secara sistematis dipilih sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Keputusan ini dipandang sebagai "pilihan antara alternatif" serta bentuk komunikasi yang memenuhi harapan sosial dari anggota organisasi. Jadi penetapan tujuan, aliran informasi serta nilai-nilai individu dalam kelompok mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh kelompok itu sendiri. Kemudiangaya kepemimpinan-partisipasi dalam pengambilan keputusan adalah faktor yang paling penting untuk menciptakan saling pengertian antara kedua belah pihak yang terkait dengan keputusan tersebut.
POLA KAMPANYE PILKADA 2015 (Analisis isi media Kedaulatan Rakyat tentang kampanye pemilihan kepala daerah di DIY, tahun 2015) HH, Setio Budi; Rismayanti, Rebekka
ARISTO Vol 4 No 2 (2016): Aristo Vol. 7 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v4i2.192

Abstract

AbstraksiPILKADA serentak tahun 2015 merupakan bagian proses demokrasi di Indonesia, untuk memilih kepala daerah tingkat propinsi (gubenur) dan kepala daerah tingkat II (bupati walikota). Penggunaan istilah serentak merupakan gagasan untuk menyederhanakan, sekaligus efisiensi anggaran, setelah pada waktu sebelumnya jadwal pilkada tersebut sangat bervariasi (waktu). Sebagaimana pada umumnya sebuah pesta demokrasi yang biasa dilakukan di Indonesia, baik ditingkat kabupaten/kota atau propinsi, partai dan para kandidat berkompetisi ketat untuk memenangkan jabatan gubenur dan bupati/walikota tersebut. Para kandidat berlomba untuk menggunakan segala sumber daya dan sumber dana untuk mempengaruhi pemilih. Kegiatan kampanye merupakan bentuk standar yang dilakukan, baik dalam konteks program yang secara langsung menyentuh konstituen dan atau calon pemilih, maupun lewat berbagai media. Variasi kegiatan kampanye baik yang bersifat langsung – tatap muka sampai yang menggunakan media menjadi bagian dari pertarungan mesin-mesin politik tim pemenangan masing-masing pasangan calon bupati di Bantul, Sleman dan Gunung Kidul, DIY. Sebagaimana yang biasa muncul, sebagai suatu pola, di setiap kegiatan kampanye pemilu, pilpres ataupun pilkada sebelumnya. Pertanyaanya adalah variasi pola pola kampanye peserta apakah efektif dalam pencapaian target kemenangan pada pilkada.Kata Kunci: Pilkada, Kampanye, Pemasaran Politik.
Bridal Shower in Yogyakarta: The Shifting of Meaning and the Shaping of Social Class Vidiadari, Irene Santika; Rismayanti, Rebekka
ARISTO Vol 10 No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v10i1.4044

Abstract

Bridal shower, a modern ritual of Indonesia modern society, has as well been practiced by people living in Yogyakarta. The adopted “American bridal shower” had been the representation of high-class society for it emphasized on luxurious symbols. Now, the trend has spread to the middle-class and has become a part of pre-wedding events. Yet, although people have started making the bridal shower ritual, they seem to be reluctant to abandon the Javanese bridal showers.  This study finds that the bridal shower trend is shaped and maintained continuously by party planners, parallel with the growth of the trend in other big cities in Indonesia. Interestingly, among the middle-class society, an image of becoming a part of a higher social class is produced when they throw a bridal shower and publish the event on social media.  The findings of this research also indicate that the meaning and the values of bridal shower in Yogyakarta have shifted, which is believed to be the result of the misunderstanding of the very origin of the bridal shower Bridal shower, sebuah ritual modern pada masyarakat Indonesia, juga dipraktikkan oleh masyarakat di Yogyakarta. Ritual ini mengadopsi praktik ritual ‘American bridal shower’ yang merupakan representasi dari kehidupan kelas atas dan ditunjukkan dengan menggunakan simbol kemewahan-tempat acara, dekorasi, akesoris, dan lainnya. Saat ini, praktiknya juga merambah kelas menengah. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian acara menjelang pernikahan. Tulisan ini melihat bahwa tren bridal shower dibentuk dan dipelihara oleh penyedia jasa party planner. Seiring dengan berkembangnya ritual ini di kota besar lainnya- Jakarta, Bandung dan Surabaya. Bridal shower yang meriah merupakan simbol kemewahan. Bagi kelas menengah, citra untuk menjadi bagian dari kelas atas diproduksi melalui acara bridal shower dan mempublikasikannya melalui sosial media. Temuan penelitian ini menunjukkan adanya pergeseran makna dan nilai tentang bridal shower di Indonesia, yang dikarenakan adanya perbedaan pemahaman mengenai bridal shower di negara asalnya.   Â