Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERCEPATAN PENURUNAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASE VERTIKAL Gunawan, Sumiyati
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6116.09 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i1.644

Abstract

Salah satu perilaku tanah yang berpotensi menyebabkan kegagalan struktur adalah penurunan tanah akibat konsolidasi pada tanah lempung. Tanah lempung merupakan tanah yang mempunyai koefisien permeabilitas (k) yang kecil. Bila lapisan tanah jenuh berpermeabilitas rendah dibebani, maka tekanan air pori di dalam tanah tersebut segera bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada lapisan tanah, berakibat air mengalir ke lapisan tanah dengan tekanan air pori yang lebih rendah, yang diikuti penurunan tanahnya. Salah satu cara untuk mempercepat aliran air/laju konsolidasi lempung jenuh dengan menggunakan drainase vertikal. Dalam penelitian ini akan dilakukan percobaan perbandingan drainase vertikal dengan bahan pengisi berupa pasir, ijuk dan sampah plastik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan drainase vertikal dengan bahan pengisi pasir, ijuk dan limbah plastik terhadap kecepatan penurunan tanah lunak.Penelitian ini dilakukan dengan membuat model di laboratorium. Pembebanan yang dilakukan ada 4 tahap, yaitu beban 0,25 ton, 0,5 ton, 1 ton dan 2,0 ton masing-masing dilakukan 10 hari pengamatan. Diameter drainase yang dipakai adalah 2,5 cm dengan jarak antar drainase vertikal 18,75 cm dengan pola susunan segiempat pada tanah lunak dengan ketebalan 10 cm dan dalam kondisi double drain. Ada 4 pengujian, yaitu pengujian pembebanan tanpa drainase vertikal, dengan drainase vertikal pasir, dengan drainase vertikal ijuk dan dengan drainase vertikal sampah plastik. Pasir dilakukan penyaringan sebelum digunakan, ijuk yang dipakai dari pohon aren dan samapah plastik yang digunakan adalah sampah botol plastik dengan ukuran ±1cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode perbaikan tanah menggunakan drainase vertikal dengan bahan pengisi sampah plastik terbukti lebih baik daripada drainase vertikal Ijuk dan pasir dalam mempercepat penurunan. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan koefisien konsolidasi arah vertikal yang dibandingkan dengan koefisien konsolidasi pada tanah lunak tanpa drainase vertikal. Pada drainase vertikal sampah plastik meningkatkan sebesar 412,03%. Pada drainase vertikal pasir meningkatkan 160,0% dan drainase vertikal ijuk meningkatkan 345,13%.
STABILITAS LERENG DAN BENDUNG PADA EMBUNG DS. NGAWU, KEC. PLAYEN, KAB. GUNUNG KIDUL, DIY Gunawan, Sumiyati; Sulistyowati, Yenny Endang; Timur, Haniti Mangku
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1251.091 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1532

Abstract

Desa Ngawu, Kab. Gunung Kidul salah satu daerah yang saat kemarau selalu mengalami kekeringan. Karena memiliki jenis tanah lempung lunak, yang membuat bergesernya buis beton ke tengah embung saat pelaksanaan embung kecil terdahulu. Minimnya dana dalam proses pengerjaan embung kecil tersebut,  menjadi penyebab perencanaan talud yang tidak maksimal. Upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan air di Desa Ngawu adalah membuat embung memanjang. yang aman dari bahaya guling, geser, piping dan daya dukung tanah. Dilakukan pengujian sondir, boring dan pengukuran pemetaan untuk data pengukuran lokasi dan parameter tanah untuk menganalisis stabilitasnya .  Perencanaan talud menggunakan bronjong (kawat yang dianyam dengan lubang segi enam, diisi batu pecah yang berada di lokasi dengan berat volume ± 20 kN/m3). Langkah pertama,  mencari garis longsor kritis dengan menggunakan metode Fellinius. Langkah kedua, desain dimensi bronjong dan analisis stabilitas. Data hidrologi berupa hasil dimensi bendung, diambil  dari hasil TGA Usfi Ula Kalwa yang berjudul “Perencaaan Embung Memanjang Ds. Ngawu, Kec. Playen, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta”. Dari hasil analisis, maka diambil garis longsor dengan SF=2.54 , dasar bonjong pada 3,00m dari muka tanah. Stabilitas bronjong (SF) terhadap bahaya bahaya guling, geser,dan daya dukung tanah adalah sebagai berikut 14.134 ; 2.99 ; dan 8.5. Stabilitas bendung (SF), terhadap bahaya guling, geser, piping dan daya dukung tanah adalah sebagai berikut 5.053 ; 2.0 ; 6 ; dan 3.9 , Sehingga dapat disimpulkan tidak diperlukan perencanaan angker untuk menambah kekuatan stabilitas.
Tahanan Lateral Pondasi Tiang Berdasar Cone Penetration Test Gunawan, Sumiyati; Surjandari, Niken Silmi; Setiawan, Bambang
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.569 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i4.3798

Abstract

Kapasitas beban lateral pondasi tiang (Pu) merupakan hal utama untuk perencanaan konstuksi dengan beban lateral yang cukup dominan. Kapasitas Pu didasarkan pada kondisi keseimbangan resultan gaya pada tiang dan ketahanan tanah lateral serta distribusi tekanan tanah PL sepanjang kedalaman tiang berdasarkan metode konvensional, tetapi sulit diterapkan pada tanah nonhomogen, karena kondisi tanah nonlinier terhadap kedalaman. Insitu test yang paling sering digunakan karena mudah, cepat dan hemat biaya adalah cone penetration test (CPT), yang memberikan profil tanah secara kontinu, dan lebih mendefinisikan jenis lapisan, ketebalan, dan kepadatan dari masing masing lapisan. Meskipun jarang disebut dalam literatur tentang penggunaan data CPT untuk menganalisa perilaku defleksi pondasi tiang, beberapa peneliti menyatakan hubungan antara resistensi kerucut qc dan tahanan lateral tanah Pu di sepanjang kedalaman tiang. Salah satu metode yang menyajikan pengembangan metode kurva p-y untuk pondasi tiang dengan dasar resistensi penetrasi kerucut qc adalah Bouafia, A. (2014). Berdasarkan pengembangan oleh Bouafia, penulis menganalisa hubungan antara resistensi kerucut qc dan ketahanan lateral tiang Pu untuk menentukan beban lateral pondasi tiang pada tanah lunak di Wates, Kulon Progo DIY dan dibandingkan dengan teori Broms 1964; metode Kurva p-y, dan pengembangan rumus Bouafia, dengan kekakuan tiang, jenis tanah dan defleksi maksimum yang sama maka diperoleh sebagai berikut, teori Broms, LBroms=14,16m ; PuBroms=32,4ton ; MBroms=19,88tonm. Metode Kurva p-y, Lp-ycurve =14,4m ; Pup-ycurve s=28,0ton ; Mp-ycurve =7,50tonm dan Metode Bouafia, LBouafia =17,9m ; PuS2bouafia=34ton; PuS4bouafia=14,8ton; MS2bouafia =11,3tonm ; MS4bouafia =4,9tonm.
Strength of Cement Treated Clay and Degradation Under Magnesium Sulphate Attack Siregar, Vicky Marita; Handoko, Luky; Gunawan, Sumiyati
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.109 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i2.3808

Abstract

Lumpur Sidoarjo (Lusi) is an environmental issue in Indonesia that produce wasted soils, specifically clay soils, distributed to Porong River which causes a greater problem. Cement treated clay (CTC) becomes one of the solutions to overcome the problems caused by Lusi due to its ability in improving the strength of clay soils. This paper investigates CTC with lower cement amount (C <70 kg/m3) for reclamation and higher cement amount (C >150 kg/m3) for deep mixing marine clay for its strength and degradation due to the attack of magnesium sulphate as the main component of seawater which cause the degradation of CTC. The enhancement of soil strength is investigated by unconfined compression test (qu) and the degradation by penetration test. Water content of the specimens for both tests are arranged in its liquid limit condition (60%) and two times of its LL (120%). The result of the cement amount addition for both water content shows the enhancement of qu represented by linear and the tip resistance is increased. The characterictic of degradation for lower cement amount with close range present similar depth of deterioration, like-wise higher cement content. The value of tip resistance is not relatable with qu.
Analisa Pondasi dan Potensi Likuifaksi Pembangunan Laboratorium dan Gedung Fakultas Universitas Atma Jaya Yogyakarta Gunawan, Sumiyati; Wijaya, William; Maylda Pratama, Gumbert; Handoko, Luky; Hadsari, Vienti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i4.7341

Abstract

Laboratorium Teknik Sipil dan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Alat laboratorium, mahasiswa dan peneliti yang cukup besar melakukan aktifitas praktikum dan penelitian, sehingga ruang laboratorium, ruang kelas gedung lama tidak memadai lagi dan akan dibangun gedung baru yang lebih memadai untuk proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat yang layak dan nyaman. Pembangunan membutuhkan informasi lapisan tanah pendukung untuk kestabilan dan kekokohan bangunan, memperkirakan profil tanah, daya dukung tanah, parameter tanah, dan potensi likuifaksi untuk rekomendasi pondasi bangunan. Informasi lapisan tanah pendukung diperoleh dari serangkaian uji tanah di lapangan dengan pengeboran sampai kedalaman 30m dan sondir dengan kekuatan 10 ton, untuk memperoleh profil dan sample tanah. Uji di laboratorium dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah. Analisa daya dukung dan analisa potensi likuifaksi akan di rekomendasikan untuk perancangan. Hasil analisa memperoleh daya dukung bored pile diameter 60cm dan 80cm pada kedalaman -7,0m sebesar 40ton dan 60ton, potensi likuifaksi dengan pertimbangan gempa terkuat yang pernah terjadi, pada kedalaman sekitar -17,50m sampai -20,0m dengan Liquefaction Severity Number 7,36 dan penurunan maksimal sebesar 11,87 cm, yang berarti terjadi kerusakan minor.
Analisa Pondasi Gedung Pastoran dan Sarana Pelayanan Umat Gereja St. Yohanes Rasul Somohitan Gunawan, Sumiyati; Hadsari, Vienti; Theopuspitasari, Theresia Lu Theopuspitasari1; Lestari, Ni Kadek Indah; Tanuwijaya, Jesslyn Tanuwijaya; Christian Sulle, Evan Lukas
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i3.10859

Abstract

Gereja St Yohanes Rasul Somohitan berkembang pesat, sehingga kebutuhan fasilitas yang mendukung kegiatan umat dan pelayanan komunitas sangat diperlukan. Gedung paroki dan gedung pelayanan merupakan fasilitas yang direncanakan sebagai pusat kegiatan dan sarana pelayanan. Mempertimbangkan kestabilan dan kekokohan Stuktur, pembangunan gedung memerlukan data tanah dan profil tanah pendukung, daya dukung, dan parameternya. Serangkaian penyelidikan tanah di lapangan meliputi, 5 titik uji Cone Penetration Test (CPT) dengan kapasitas 10ton dan 1 titik uji Standard Penetration Test (SPT) dengan kedalaman -30m, diharapkan memperoleh gambaran lapisan tanah pendukung diperoleh. Uji laboratorium dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah. Hasil penyelidikan tanah memperlihatkan lapisan tanah didominasi pasir lanau, hingga akhir pemboran. Muka air tanah pada kedalaman -2m dari muka tanah. Uji CPT SB1 berhenti pada kedalaman -2.2m; 2.6m untuk SB2; 1.2m untuk SB3, 1.8m untuk SB4, dan 1.4m untuk SB5. Nilai N-SPT=60 pada kedalaman -12m. Pondasi disarankan plat atau rakit dengan kedalaman ±2.5meter dan daya dukung ijin pondasi sebesar 0.36 MPa.
Analisa Stratigrafi dan Daya Dukung Tanah: Renovasi Gereja St. Mikael Gombong Gunawan, Sumiyati; Hadsari, Vienti; Theopuspitasari, Theresia Lu; Sri Hastuti, Christin; Ekaputra, Oktoditya; Yoga Advenda, Patricius
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11335

Abstract

Kegiatan Paroki dan kegiatan umat di Gereja Santo Mikael Gombong di Jl. Gereja 10 Gombong Kebumen 54411, perlu didukung oleh fasilitas gereja berupa gedung yang memadai untuk dipergunakan sebagai tempat ibadah dan pelayanan umat. Kerangka atap pada Gereja Santo Mikael Gombong, saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan perlu segera di renovasi sesuai dengan arahan dari Mgr. Christophorus Tri Harsono selaku Uskup, Keuskupan Purwokerto. Alasan untuk kestabilan dan kekokohan bangunan pada Renovasi Gereja Santo Mikael Gombong, maka informasi lapisan tanah pendukung bangunan, untuk memperkirakan stratifigasi tanah, parameter tanah dan daya dukung tanah diperlukan sebagai dasar rekomendasi pondasi bangunan. Informasi lapisan tanah pendukung diperoleh dari serangkaian uji tanah di lapangan yaitu 3 titik Cone Penetration Test (CPT) kapasitas 2.5 ton dan 2 titik Standard Penetratin Test (SPT) kedalaman masing-masing -20.0 m. Uji di laboratorium mendapatkan parameter tanah dan dilanjutkan dengan analisa daya dukung tanah untuk rekomendasi perencanaan pondasi. Hasil dari analisa menunjukkan jenis tanah di lokasi penyelidikan lanau lempung lunak yang cukup tebal sampai kedalaman ±14.0 m dari muka tanah, daya dukung tanah cukup untuk pondasi foot-plat atau raft foundation pada kedalaman -1.00 m s/d -2.00 m dengan tegangan ijin stanah = 0.023 Mpa serta muka air pada kedalaman ±2.50 m.
EVALUASI DAMPAK GETARAN TANAH AKIBAT PEKERJAAN FONDASI TIANG BOR TERHADAP BANGUNAN CAGAR BUDAYA Hadsari, Vienti; Gunawan, Sumiyati
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 3, Agustus 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i3.34048

Abstract

Bored pile penetration in construction projects in densely populated areas needs to be considered because it has the potential to cause vibrations that can be transmitted to surrounding buildings. The intensity of the vibration decreases with increasing distance from the vibration source. Mitigation of the risk of structural failure is assessed using vibration intensity, commonly called Peak Particle Velocity (PPV). The PPV value must not exceed the value set by the Indonesian National Standard (SNI), hoping not to damage surrounding buildings. This study analyzes the PPV value due to bored pile penetration in a 7-story building project in Yogyakarta, against the nearest cultural heritage building, empirically. The PPV value is compared to the limit value set by SNI 7571:2010 to determine the vibration influence zone and its mitigation. Deformation of the soil caused by vibrations during bored pile penetration is also calculated for a certain distance from the vibration source. The results of the study showed that ground vibrations due to bored pile foundation work that is safe according to SNI are at a minimum distance of 44.70 meters from the vibration center if using a bored pile rotary speed of 8 rpm/minute, and a minimum distance of 95 meters from the vibration center if using a bored pile rotary speed of 36 rpm/minute. Within this distance, the capacity of the drilling machine used is too large for this project because it produces a PPV greater than the standard set by SNI and can damage nearby cultural heritage. The analysis shows that ground deformation caused by vibrations does not significantly impact surrounding structures. Abstrak Penetrasi tiang bor pada proyek konstruksi di daerah padat penduduk perlu menjadi perhatian karena berpotensi menimbulkan getaran yang dapat ditransmisikan pada bangunan di sekitarnya. Intensitas getaran tersebut semakin berkurang seiring bertambahnya jarak dari sumber getaran. Mitigasi resiko kegagalan struktur, dinilai dengan menggunakan intensitas getaran, biasa disebut Peak Particle Velocity (PPV). Nilai PPV tersebut tidak boleh melebihi nilai yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan harapan tidak merusak bangunan di sekitarnya.  Penelitian ini menganalisis nilai PPV akibat penetrasi tiang bor pada proyek gedung 7-lantai di Yogyakarta, terhadap bangunan cagar budaya terdekat, secara empiris. Nilai PPV tersebut dibandingkan terhadap batas nilai yang ditetapkan oleh SNI 7571:2010 untuk menentukan zona pengaruh getaran dan mitigasinya. Deformasi pada tanah yang diakibatkan oleh getaran saat penetrasi tiang bor juga dihitung untuk jarak tertentu dari sumber getaran. Hasil penelitian menunjukkan getaran tanah akibat pekerjaan pondasi tiang bor yang aman menurut SNI berada pada jarak minimum 44,70 meter dari pusat getaran jika menggunakan kecepatan rotasi tiang bor 8 rpm/menit, dan jarak minimum 95 meter dari pusat getaran jika menggunakan kecepatan rotasi tiang bor 36 rpm/menit. Dalam jarak tersebut, kapasitas mesin bor yang digunakan terlalu besar untuk proyek ini karena menghasilkan PPV yang lebih besar dari standar yang ditetapkan oleh SNI, dan dapat merusak cagar budaya terdekat. Analisis deformasi yang ditimbulkan karena getaran tersebut menunjukkan bahwa deformasi tanah tidak berdampak signifikan untuk struktur di sekitarnya.
Analisa Pondasi Gedung Pastoran dan Sarana Pelayanan Umat Gereja St. Yohanes Rasul Somohitan Gunawan, Sumiyati; Hadsari, Vienti; Theresia Lu Theopuspitasari; Lestari, Ni Kadek Indah; Tanuwijaya, Jesslyn Tanuwijaya; Christian Sulle, Evan Lukas
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i3.10859

Abstract

Gereja St Yohanes Rasul Somohitan berkembang pesat, sehingga kebutuhan fasilitas yang mendukung kegiatan umat dan pelayanan komunitas sangat diperlukan. Gedung paroki dan gedung pelayanan merupakan fasilitas yang direncanakan sebagai pusat kegiatan dan sarana pelayanan. Mempertimbangkan kestabilan dan kekokohan Stuktur, pembangunan gedung memerlukan data tanah dan profil tanah pendukung, daya dukung, dan parameternya. Serangkaian penyelidikan tanah di lapangan meliputi, 5 titik uji Cone Penetration Test (CPT) dengan kapasitas 10ton dan 1 titik uji Standard Penetration Test (SPT) dengan kedalaman -30m, diharapkan memperoleh gambaran lapisan tanah pendukung diperoleh. Uji laboratorium dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah. Hasil penyelidikan tanah memperlihatkan lapisan tanah didominasi pasir lanau, hingga akhir pemboran. Muka air tanah pada kedalaman -2m dari muka tanah. Uji CPT SB1 berhenti pada kedalaman -2.2m; 2.6m untuk SB2; 1.2m untuk SB3, 1.8m untuk SB4, dan 1.4m untuk SB5. Nilai N-SPT=60 pada kedalaman -12m. Pondasi disarankan plat atau rakit dengan kedalaman ±2.5meter dan daya dukung ijin pondasi sebesar 0.36 MPa.
Analisa Pondasi dan Potensi Likuifaksi Pembangunan Laboratorium dan Gedung Fakultas Universitas Atma Jaya Yogyakarta Gunawan, Sumiyati; Wijaya, William; Maylda Pratama, Gumbert; Handoko, Luky; Hadsari, Vienti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i4.7341

Abstract

Laboratorium Teknik Sipil dan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Alat laboratorium, mahasiswa dan peneliti yang cukup besar melakukan aktifitas praktikum dan penelitian, sehingga ruang laboratorium, ruang kelas gedung lama tidak memadai lagi dan akan dibangun gedung baru yang lebih memadai untuk proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat yang layak dan nyaman. Pembangunan membutuhkan informasi lapisan tanah pendukung untuk kestabilan dan kekokohan bangunan, memperkirakan profil tanah, daya dukung tanah, parameter tanah, dan potensi likuifaksi untuk rekomendasi pondasi bangunan. Informasi lapisan tanah pendukung diperoleh dari serangkaian uji tanah di lapangan dengan pengeboran sampai kedalaman 30m dan sondir dengan kekuatan 10 ton, untuk memperoleh profil dan sample tanah. Uji di laboratorium dilakukan untuk mendapatkan parameter tanah. Analisa daya dukung dan analisa potensi likuifaksi akan di rekomendasikan untuk perancangan. Hasil analisa memperoleh daya dukung bored pile diameter 60cm dan 80cm pada kedalaman -7,0m sebesar 40ton dan 60ton, potensi likuifaksi dengan pertimbangan gempa terkuat yang pernah terjadi, pada kedalaman sekitar -17,50m sampai -20,0m dengan Liquefaction Severity Number 7,36 dan penurunan maksimal sebesar 11,87 cm, yang berarti terjadi kerusakan minor.