Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Ori Takikan Jarak 20 dan 30 mm Budi, Agus Setiya; Rismunarsi, Endang; Kharir, Kharir
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 22, Nomor 2, DESEMBER 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.299 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v22i2.12879

Abstract

Bamboo is one of the potential material as a substitute for steel reinforcement. This paper will discuss the flexural capacity of concrete beam with Ori bamboo reinforcement notch V type. The use of the notch is expected to minimize the effects of shrinkage and slip. This study uses laboratory experimental method. Bamboo is used at least 2.5 years old. Bamboo in a notch with a V-shape with the distance between the notch is 2 cm and 3 cm. The sample size used in the form of a concrete beam is 11x15x170 cm. The compressive strength of concrete (fc’) used was 18.3 MPa, yield strength of bamboo (fyb) with nodia is 276.56 MPa, and a yield strength of steel (fys) is 486.6 MPa. Static loading is done with third point loading system. For comparison also tested steel reinforcement concrete beam with Ø-8 mm. Based on test results, the average value of flexural capacity test on a sample of concrete beams reinforced bamboo Ori V notches on the distance between the notch 20 mm is 0.412 tm, and the average value of flexural capacity on the distance between the notch 30 mm is 0.387 tm and the average value of flexural capacity of concrete beam test with steel reinforcement Ø-8 mm is 0.516 tm.
KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU ORI TAKIKAN TIPE U DENGAN JARAK TAKIKAN 10 CM Rohmad, Nur; Budi, Agus Setiya; Rismunarsi, Endang
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.887 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37052

Abstract

Beton bertulang baja merupakan komponen yang sering digunakan pada struktur bangunan dalam dunia konstruksi bangunan, dimana beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan baja memiliki kuat tarik yang tinggi. Salah satu persyaratan beton bertulang adalah Kuat lentur tulangan sehingga apabila pada struktur beton tersebut diberikan beban akan mampu menahan beban pada stuktur. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis berapa Kuat lentur balok beton bertulangan bambu ori takikan tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 15 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Lima buah menggunakan tulangan baja, 10 buah menggunakan tulangan bambu ori dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "U" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode three point loading. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mesin, FT UNS, pada umur beton 28 hari menggunakan alat Universal Testing Machine( UTM)). Ditinjau dari Kuat lenturnya, momen hasil pengujian balok bertulangan bambu ori takikan tipe U dengan jarak takikan 10 cm lebar 10 mm setara 60,55 % sedangkan balok bertulangan bambu ori takikan tipe U dengan jarak takikan 10 cm lebar 20 mm juga setara 60,51 % terhadap balok dengan tulangan baja polos diameter 8 mm. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu ori tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terletak antara 1/3 bentang tengah.Sehingga termasuk dalam keruntuhan lentur.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON MUTU TINGGI Prayitno, Slamet; Rismunarsi, Endang; Mulatno, Untung Joko
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.019 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37084

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Dalam pembuatan benda uji, metode yang digunakan adalah metode ACI. Benda uji berupa silinder 15cm x 30cm untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Alat yang digunakan untuk pengujian adalah CTM (Compression Testing Machine). Hasil penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggi setelah ditambah serat bendrat pada kadar 1% dari berat volume dengan bahan tambah Abu Sekam Padi. Penambahan kadar serat sebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 8,66%; 5,03%; dan 57,92% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN BAJA POLOS PADA BALOK BETON BERTULANG TERHADAP UJI LENTUR Prayitno, Slamet; Rismunarsi, Endang; Asidiq, Azis
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.96 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37047

Abstract

Beton merupakan salah satu faktor penting dalam dunia konstruksi, penggunaan beton masih banyak digunakan dalam dunia konstruksi karena biaya murah, gampang ditemukan dan penggunaan di lapangan. Salah satu masalah yang yang terjadi pada beton yaitu panjang besi tulangan yang dibatasi oleh pabrik, untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan penyambungan besi tulangan. Penyambungan besi tulangan pada beton harus diperhitungkan dengan teliti dan juga cermat. Selain itu, dengan memperhitungkan sambungan besi tulangan pada balok juga dapat menghemat anggaran biaya dalam suatu proyek. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Panjang Sambungan Lewatan Tulangan Baja Polos Sepanjang 250 mm, 275 mm, dan 300 mm Pada Balok Beton Bertulang Terhadap Uji Lentur. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Pengujian kuat tekan beton menggunakan alat Compression Testing Machine (CTM) dan pengujian kuat lentur menggunakan alat Bending Machine Test. Benda uji berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm berjumlah 4 buah untuk pengujian kuat tekan dan berupa balok tulangan polos dengan dimensi 80 mm x 120 mm x 1100 mm untuk pengujian kuat lentur. Benda uji balok menggunakan variasi panjang sambungan lewatan 250 mm, 275 mm, 300 mm dan tulangan utuh dengan jumlah 3 benda uji untuk tiap variasi. Perhitungan yang digunakan adalah analisis berdasarkan SNI dan analisis statistik ditunjukkan dengan regresi linear menggunakan program Microsoft Excel. Dari pengujian balok tulangan polos mendapatkan hubungan antara momen nominal kuat lentur pada kondisi retak pertama dan panjang sambungan lewatan berdasarkan hasil regresi linier menghasilkan persamaan y = 0,1312x + 2,0309. Hubungan antara momen nominal kuat lentur pada kondisi runtuh dan panjang sambungan lewatan berdasarkan hasil regresi linier menghasilkan persamaan y = y = 0,4078 + 0,7342. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin panjang sambungan lewatan yang digunakan maka akan meningkatkan nilai momen nominal kuat lentur.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Budiyanto, Rahmat; Prayitno, Slamet; Rismunarsi, Endang
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.218 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37292

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat tembaga terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cmx30cm untuk pengujian kuat tekan, kuattarik belah dan modulus elastisitas.Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggisetelah ditambah serat tembagapada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 11,56%; 49,37%; dan 17,15% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL DENGAN TAKIKAN SEJAJAR TIPE U LEBAR 10 DAN 20 MM PADA TIAP JARAK 15 MM Nugroho, I Sapto Agung; Budi, Agus Setiya; Rismunarsi, Endang
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.203 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37122

Abstract

Bambu merupakan bahan organik yang bisa digunakan untuk menjadi alternatif pengganti tulangan pada struktur sederhana beton bertulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat lentur pada balok beton tulangan bambu petung dengan takikan sejajar tipe U dengan lebar takikan 10 mm dan 20 mm pada tiap jarak 150 mm. Pengujian agregat halus, agregat kasar dan pengujian karakteristik bambu digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui kelayakan material. Perencanaan rancang campur beton menggunakan metode SK SNI 03 - 2834 - 2000. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Nilai kuat lentur analisis hasil pengujian laboratorium adalah 11,2654 N/mm2 untuk takikan 1 mm dan 14,6303N/mm2 untuk takikan 20 mm.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DENGAN FLY ASH DAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT GESER. Azhari, Romi; Rismunarsi, Endang; Azhari, Romi
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.802 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36977

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, dan kuat geser beton mutu tinggi metode dreux. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, Benda uji berbentuk balok dengan dimensi 8 x 12 x 100 cm untuk pengujian kuat geser. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi kadar penambahan serat. Persentase serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine) untuk pengujian kuat tekan. Peningkatan paling maksimum terdapat pada kadar penambahan serat sebesar 1% dari berat beton. Pada hasil pengujian dengan penambahan serat 0%; 0,5%; 1 %; 1,5%; dan 2% menghasilkan pembebanan rerata pada retak maksimal dan gaya geser yang terjadi pada balok beton bertulang berturut-turut sebesar 2583Kg; 2833Kg; 5250Kg; 4461Kg; 3667Kg; dengan gaya geser berturut-turut sebesar 1297Ton; 1417Ton; 2625Ton; 2208Ton; 1833 Ton dan Untuk Hasil lendutan retak pertama benda uji A berturut-turut adalah 2.2mm; 2.6mm; 3.1mm; 2.9mm; 2.5mm untuk benda uji B bertutut-turut adalah 1.8mm; 2.6mm; 3.8mm; 1.9mm 2.9mm; dan untuk benda uji C berturut-turut adalah 1.8mm; 2.7mm; 2.1mm; 3.3mm; dan 2.9mm dan lendutan beban retak maksimal benda ujia A berturut-urut adalah 2.4mm; 3.6mm; 4.9mm; 4.3mm; 3.4mm untuk benda uji B berturut-urut adalah 2.6mm; 2.8mm; 5.8mm; 4.2mm; 3.9mm dan untuk benda uji C berturut-urut adalah 2.8mm; 3.6mm; 5.1mm; 4.9mm; dan 4.4mm.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA DENGAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Rachmawati, Nurinda Qhiqy; Prayitno, Slamet; Rismunarsi, Endang
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37272

Abstract

Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini, dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton dengan mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa (SNI T-15-1990-03) yang digunakan untuk menopang semua beban dengan dimensi komponen struktur yang cukup ramping. Maka para ahli konstruksi perlu meningkatkan sistem perencanaan, meningkatkan mutu dan kualitas materialnya agar dalam perencanaan beton mutu tinggi ini dapat memadai untuk struktur bangunan sipil. Beton mutu tinggi metode Dreux adalah suatu perancangan campuran beton yang telah dikembangkan oleh Prof. George Dreux sehingga akan didapatkan kekuatan tekan > 41,4 Mpa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat tembaga terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cm x 30cm untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Alat yang digunakan untuk pengujian adalah CTM (Compression Testing Machine). Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggi setelah ditambah serat tembaga pada kadar 1% dari berat volume. Pada penambahan kadar serat optimum menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 7,89%; 31,67%; dan 87,42% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.