p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Mashuri
Departemen Teknik Mesin Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Kelompok UMKM “Pokwan Sejahtera Abadi” Desa Sukosari Pelatihan dan Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi pada Masa Pandemi Mashuri; Bambang Sampurno; Fais Rafii; Zulva Hanifah; Fahriyan Mustakim
Sewagati Vol 6 No 5 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1850.625 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i5.167

Abstract

Adanya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) menjadi penyebab utama banyaknya perekonomian yang terhambat, hal ini salah satunya dialami oleh pelaku UMKM di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Terdapat beberapa masalah yang dijumpai pada UMKM di daerah ini, yakni (1) Kurangnya pengetahuan dan adaptasi terhadap internet serta perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM dan mengakibatkan pemasaran produk kurang maksimal, (2) Minimnya pengetahuan mengenai packaging produk, dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya manajemen dan branding sebagai parameter kemajuan dan keberhasilan usaha. Berdasarkan permasalahan tersebut, Pengabdian Masyarakat ini merumuskan solusi melalui pengadaan beberapa tahap pelatihan dan pemberdayaan workshop dan seminar yang dilakukan yaitu workshop packaging, workshop pembuatan besek, serta seminar digitalisasi branding dan marketing. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah berkontribusi dalam memberdayakan UMKM agar bisa berdaya saing yang kuat dan meningkatkan kompetensi UMKM dalam produksi dan branding. Hasil pengabdian memperlihatkan peningkatan kesadaran para pelaku UMKM “Pokwan Sejahtera Abadi” mengenai branding,marketing, dan packaging, serta mendapatkan skill untuk menganyam besek.
Pemberdayaan Berkelanjutan UMKM Sadar Halal di Madiun Guna Mendukung Proses Sertifikasi Halal Mashuri; Bambang Sampurno; Achmad Choiruddin; Heru Mirmanto; Ari Kurniawan; Mohammad Haekal
Sewagati Vol 6 No 6 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.244 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i6.169

Abstract

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal telah berjalan. Namun sejumlah kebijakan dari produk hukum tersebut masih belum tersosialisasikan dengan baik, terutama bagi kalangan pelaku usaha di sektor makanan dan minuman UMKM. Begitu juga yang terjadi pada sebagian penggiat UMKM di Kabupaten Madiun yang belum tahu menahu mengenai kebijakan tersebut. Mereka kurang kesadaran bahwa mengurus perizinan dan sertifikasi halal terhadap produk mereka adalah suatu hal yang sangat penting dan tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi keberlangsungan usaha mereka. Permasalahan muncul tidak hanya dari sisi sosialisasi kebijakan, namun juga dari sisi literasi pelaku UMKM dalam hal proses produksi halal yang masih rendah. Dari permasalahan tersebut, penulis mengusulkan solusi dalam bentuk sosialisasi, pembinaan, dan pendampingan kepada UMKM di Madiun terkait proses produksi halal dan sertifikasi halal. Dengan demikian, program-program tersebut diharapkan dapat membantu UMKM khususnya di Kabupaten Madiun untuk mendapatkan sertifikat halal bagi produknya sehingga mampu memberikan nilai tambah dan secara tidak langsung ikut mendukung berlangsungnya kebijakan jaminan produk halal.
Penerapan Teknologi Provent Mesin Pemotong Tempe, Guna Meningkatkan Produktivitas dan Kehigienisan Produk Kripik Tempe untuk UMKM di Kelurahan Manyar, Surabaya Muhammad Lukman Hakim; Giri Nugroho; Mashuri; Atar Fuady Babgei; Denny M. E. Soedjono; Hari Subiyanto
Sewagati Vol 6 No 5 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.591 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i5.171

Abstract

Keripik tempe merupakan makanan ringan khas Indonesia yang berasal dari irisan tempe yang dibumbui dan dicampur dengan berbagai bahan seperti tepung tapioka, garam, telur, dan berbagai bumbu lainya. Sebagai jajanan khas Indonesia, keripik tempe tidak hanya diminati di dalam negeri tetapi juga diminat dimanca negara seperti, Amerika, Korea, dan Jepang. UKM Syafrida Snack merupakan UKM yang memproduksi jajanan keripik tempe. Selain dijual didalam negeri, keripik tempe yang diproduksi juga keluar negeri, terutama Korea dan Jepang. Akan tetapi UKM ini memperoleh kendala dimana kualitas produk keripik tempe yang dihasilkan tidak bisa sama. Hal ini dikarena dalam proses produksinya (proses pemotongan) masih dilakukan secara manual. Sehingga mengakibatkan ketebalan keripik tempe yang dihasilkan tidak sama dan waktunya lama. Selain itu proses pomotongan manual mengakibatkan kehigienisan produk keripik tempe menjadi berkurang. Dari observasi permasalahan yang ada pada mitra dan diskusi dengan praktisi terkait mesin pemotong tempe, tim Pengabidan masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember menawarkan solusi yakni penerapan teknologi provent mesin pemotong tempe otomatis. Dengan dengan diimplementasikannya mesin ini akan meningkatkan kapasitas, kualitas, dan waktu produksi secara signifikan, serta UKM Syafrida Snack dapat meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan permintaan keripik tempe dalam negeri dan mancanegara. Dengan meningkatnya kapasitas produksi, perekonomian UKM Syafrida Snack dan masyarakat sekitar akan meningkat.
Kemitraan Pembangunan Desa untuk Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Waktu Kerja Petani dalam Mencapai Ketahanan Pangan melalui Pemanfataan TTG Transplanter Sistem Jajar Legowo pada Komunitas Petani NU Wilayah Cabang Jatirejo, Mojokerto Liza Rusdiyana; Suhariyanto; Bambang Sampurno; Budi Luwar Sanyoto; Mashuri
Sewagati Vol 6 No 6 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.715 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i6.185

Abstract

Kelompok Tani ini memiliki tanah mereka sendiri yang terbilang cukup luas per orangnya, akan tetapi keuntungan yang mereka dapatkan dari hasil Tanah (Sawah) mereka sendiri terbilang kurang begitu besar karena ongkos yang begitu besar dalam proses penanaman hingga proses pemanenan padi, dikarenakan untuk memberi upah sekitar Rp. 60.000-, per orang per ru tidak termasuk ongkos Makan dan Rokok kalaupun ada yang merokok sedangkan kapasitas kerjanya untuk satu petak sawah membutuhkan sekitar 3-4 orang dan memakan waktu sehari penuh, sedangkan dengan menggunakan Mesin yang berada dipasaran saat ini membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menanam 1 hektar sawah dengan ongkos Rp. 150.000-, per ru ( 1 hektar sama dengan 700 ru ). Ditinjau dari segi efisiensi masih terbilang sangat kurang dengan proses tradisional tersebut, sehingga para petani lebih memilih menggunakan mesin penanam padi yang modern tersebut, akan tetapi harga dari mesin mesin tersebut masih terbilang mahal untuk para petani dan harga sewa pun juga masih lumayan menguras kantong para petani. Proses penyemaian, penanaman hingga pemanenan yang sangat sederhana membutuhkan banyak tenaga kerja dan proses waktu yang lama. Hal ini terjadi karena petani masih menggunakan metode tanam konvensional. Komunitas Petani NU Wilayah Cabang Jatirejo saat ini mulai mencoba system jajar legowo. Sistem ini memudahkan petani untuk melakukan ativitas perawatan seperti pembersihan gulma (dadak), pemupukan, serta ternyata dengan system ini jumlah bibit tanam lebih sedikit namun hasil anakan juga bisa lebih banyak. Menurut para teman-teman petani NU ini, aplikasi penggunaan mesin penanm padi juga sangat dibutuhkan. Namun harga mesin baik pembelian maupun sewa sangat memberatkan petani. Selain itu system penanaman bibitnya juga masih sama dengan system tanam konvensional bukan system tanam jajar legowo. Berdasarkan permasalahan inilah, kami mencoba memberikan solusi agar dalam proses penanaman bibit padi ini tidak membutuhkan banyak tenaga, biaya dan waktu yang lama, yaitu dengan menciptakan sebuah alat bantu dengan mengaplikasikan sistem tanam jajar legowo yang dapat dioperasikan secara mudah untuk dapat dioperasikan oleh semua masyarakat petani dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas, mempersingkat waktu tanam, hemat biaya serta dapat dikembangkan oleh para petani itu sendiri dengan harga yang cukup terjangkau.