Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS PERFORMA CIRCULATING WATER PUMP PADA INDUSTRI PEMBANGKITAN (STUDI KASUS PLTU BOLOK NTT) Mirmanto, Heru; Ikhwan, Nur
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Circulating Water Pump (CWP) adalah pompa yang digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin (air laut) kondensor pada industri pembangkitan (PLTU). Apabila performa pompa mengalami penurunan, maka jumlah uap yang dapat dikondensasikan menjadi cair kembali mengalami penurunan. Sehingga biaya produksi akan meningkat akibat air kondensat yang ditambahkan lebih banyak dan efisiensi siklus Rankine semakin menurun.Pada operasinya, karakteristik kerja performa CWP tidak hanya di sebabkan oleh kondisi pompa itu sendiri, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi instalasi (konstruksi intake canal, saluran pipa dll). Parameter performa CWP adalah Kapasitas, Head, Daya dan Efisiensi. Pada PLTU Bolok Kupang, NTT, CWP menggunakan pompa jenis mixed flow centrifugal pump. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penurunan performa CWP. Analisis performance dilakukan secara analitis dan numerik menggunakan simulasi CFD. Hasil analisis diharapkan dapat meberikan masukan guna perbaikan performa PLTU.
SIMULASI DESAIN GEOMETRI DENGAN METODE CFD UNTUK MENDAPATKAN NILAI PUSAT MASSA DAN HIDRODINAMIK KOEFISIEN PADA AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE (AUV) SEGOROGENI Nurhadi, Hendro; Noor, Dedy Zulhidayat; Mirmanto, Heru; Jati, Ahadiyat Luhung
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negeri dengan wilayah perairan yang luas. Di dalamnya terkandung potensi alam yang melimpah seperti garam, terumbu karang, minyak bumi, serta ribuan spesies ikan dengan berbagai macam bentuk dan warnanya. Laut telah menyumbang hingga US$ 2 Milyar/tahun untuk devisa negara Menurut , Agus Setiawan, peneliti dari Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, potensi penangkapan ikan di selatan Pulau Jawa mencapai 45.562 ton per tahun, sementara potensi penangkapan di barat Sumatera sekitar 8.293 ton per tahun. Untuk menjawab tantangan alam dalam pengoptimalkan potensi laut dan eksplorasi laut yang lainnya para peneliti mengembangkan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) sebagai alat untuk mengekplorasi benda-benda di laut. Dalam paper ini dibahas mengenai simulasi desain geometri AUV. Simulasi ini menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil yang didapat setelah  penggambaran  geometri adalah pusat massa dari geometri AUV. Selanjutnya dilakukan meshing agar dapat dilakukan proses analisa menggunakan software CFD. Dari hasil analisa akan di dapatkan data berupa hasil iterasi dari AUV, dapat juga mengetahui kecepatan dan tekanan fluida pada AUV. Data-data yang telah didapat tersebut digunakan untuk mendapatkan nilai hidrodinamik koefisien yang terdiri atas drag coefficient dan lift coefficient.Dari hasil perhitungan yang menggunakan software maka di dapat pusat massa AUV Segorogeni x=1.22 mm, y=124.88 mm, z= 304.60 mm. Cd AUV Segorogeni = 0.4697Cl AUV Segorogeni = 0.4358
STUDI NUMERIK SEPARASI ALIRAN 3D AKIBAT PENAMBAHAN FFST PADA BIDANG TUMPU AIRFOIL ASIMETRI Nurjannah, Ika; Sasongko, Herman; Mirmanto, Heru
Otopro Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v16n1.p12-17

Abstract

3D flow separation is a form of flow loss that cannot be avoided on turbo engines. In the axial compressor, 3D flow separation is due to the interaction between the blade boundary layer and the casing boundary layer or the hub boundary layer. The result of the secondary flow causes blockage of the flow which causes the pressure on the compressor to decrease. Efforts to reduce secondary flow are carried out by adding a FFST to endwall. This research was conducted in a numerical simulation using FLUENT 6.3.26 software. The parameters used in the free stream flow Re = 1.64 x 105 and Turbulence Intensity Tu = 0.3% to assess the comparison of the flow characteristics on the endwall of the British 9C7 / 22.5C50 asymmetric airfoil due to the addition of a FFST and without FFST with variations angle of attack (α) of 00, 80, 120, 140, 160 .The results show that the addition of FFST can increase the turbulent intensity in the area near the wall which turns into momentum, so that it has an impact on the ability of the flow to overcome the adverse pressure in the trailing edge area and further backward (delayed) separation which results in smaller wake. With the addition of the angel of attack, the saddle point position is more directed to the lower side and the attachment line is not induced by the horseshoe vortex, so that the flow is more able to follow the contours of the body, as a result the curling flow is weaker and the wake is narrower and the blockage (energy loss) can be reduced. The most effective energy reduction due to secondary flow through FFST occurs at α = 8 ° at 7.36%.
Studi Aliran Sekunder Pada Kaskade Kompresor Linear Stagger Lemah dan Tanpa Tip Clearance Menggunakan Computational Fluid Dynamics Heru Mirmanto; Herman Sasongko; IKAP Utama
Jurnal Teknik Mesin (Sinta 3) Vol. 7 No. 2 (2005): OCTOBER 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In an axial compressor, endwall region is a region with significant rise total losses. At this region, the complex phenomena of three dimensional flows (3D flow) happened which includes the interaction of blade boundary layer with casing-hub boundary layer. This interaction will cause secondary vortices that finally become secondary flow. The secondary flow formation will be followed by a blockage effect, a change in deflection angle and flow contraction to mid span. The worst effect of thesecondary flow is secondary losses. Based on that idea, this study is performed to examine structure three dimensional (3-D) field flows near endwall at linear compressor cascade without tip clearance. The experiment conducted numerically, Computational Fluid Dynamics with software FLUENT 6.0, model 3d, dp, segregate, RNG k-e turbulent. Cascade configuration using British airfoil 9C7/32,5C50 with stagger angle 300, and blade loading (a = 140, 180, 220). The research shows that with increasing blade loading on cascade causes saddle point movement to pressure side, intensity of cross passage flow and curl flow become stronger so blockage effect and energy losses occurring has a bigger value. Abstract in Bahasa Indonesia : Pada kompresor aksial, daerah endwall merupakan daerah dimana terjadi kenaikan total losses yang cukup besar. Pada daerah ini terjadi fenomena kompleks aliran tiga dimensi (3D) yang melibatkan interaksi antara lapisan batas sudu dengan lapisan batas hub atau casing. Interaksi ini akan mengakibatkan terjadinya vortisitas sekunder, yang akhirnya menjadi aliran sekunder. Terbentuknya aliran sekunder akan diikuti dengan penyumbatan aliran, perubahan sudut defleksi dan kontraksi aliran kearah midspan. Efek yang terbesar dari aliran sekunder ini adalah timbulnya kerugian sekunder. Berdasarkan pemikiran tersebut, dalam penelitian ini dilakukan kaji struktur medan aliran 3-D dekat dinding pada linear kaskade kompresor tanpa tip clearance. Penelitian dilakukan secara numerik, Computational Fluid Dynamics menggunakan paket program FLUENT 6.0, model 3d, dp, segregate, RNG k-e turbulent. Konfigurasi kaskade menggunakan airfoil British 9C7/32,5C50 dengan sudut stagger 300 dan pembebanan (a = 140, 180, 220). Hasil penelitian menunjukkan dengan meningkatnya sudut pembebanan pada kaskade menyebabkan saddle point bergerak ke arah pressure side, intensitas cross passage flow dan curl flow semakin kuat, sehingga penyumbatan aliran dan kerugian energi yang terjadi semakin besar. Kata kunci: Kaskade kompresor, saddle point, cross passage flow, curl flow.
Separasi Aliran Tiga Dimensi pada Kaskade Kompressor Aksial dengan Sudu Berbeda Kelengkungan Herman Sasongko; Heru Mirmanto
Jurnal Teknik Mesin (Sinta 3) Vol. 10 No. 2 (2008): OCTOBER 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In an axial compressor, it is common to find out a complicated secondary flow (three dimensional flows) which occurred on interaction area between blade boundary layer and hub/ casing boundary layer. This phenomenon to some extent can decrease the compressor pressure. It is due to disturbance generated by this secondary flow affected the flow characteristics on the interaction area. Moreover, it can create a blockage effect and secondary losses which ultimately decreases the compressor pressure. As it has been known, the axial compressor secondary losses plays major parts (50%) on total hydraulic losses while other losses contributed to the total hydraulic losses are annulus wall friction, friction and two dimensional separations on the axial compressor blade profiles. Hence, more serious effort should be devoted to increase the axial compressor performance by reducing the secondary losses. From previous research, geometrical arrangement and cascade compressor configuration have been proved to contribute on development of the secondary flow in an axial compressor. In this paper, the authors conducted three dimension separation flow characteristic visualization in blade passage. The visualization is represented by flow visualization, velocity vector distribution, pressure coefficient distribution (Cp) and pressure losses coefficient distribution (v). The authors also investigated some parameters that affected the cascade compressor configuration performance. One of the parameter is blade camber. The experiment was conducted on blade profile of British 9C7/32,5C50 and 9C7/32,5C50. Those profiles are similar in their geometry but have different camber. Wind tunnel experiments have been conducted with velocity of 20 m/s (Rel = 1.6 x 105). Flow visualization was performed by method of oil flow visualization (OFV) using a mixture compound of titanium powder and bio oil. The pressure distributions along the blades were measured using pressure transducer and inclined manometer. Computational Fluid Dynamics was employed to modeling and analyzing the velocity vector with setting parameter of 3d-dp, segregated, RNG k-ε. By using those methods, the authors capable to visualize flow separation inside blade passage and cascade output. In the cascade configuration, blade camber with fixed load angle has a significant role for the development of three dimensional flow separation (horse shoe vortex appears) in front of the leading edge. This phenomenon was started by the appearance of forward saddle point. This forward saddle point will move if the camber angle is changed. The increasing camber angle from θ = 32.5o to θ = 42.5o shifted the forward saddle point and changed three dimension separation line width. For blade airfoil 9C7/42,5C50, the position of forward saddle point is far away in front of leading edge but almost in line with blade chord line. On the other hand for blade cascade with 9C7/32,5C50, the position of forward saddle point is much closer to the leading edge but far below the blade chord line. The upper shifting of the forward saddle point for blade with higher camber also pushed the low pressure area on the upper side zone further back. It also pushed the high pressure area on lower side in the same direction as the one on the upper side. This phenomenon subsequently increasing the intensity of cross passage flow at the back side of blade passage and curl flow at the trailing edge. This increasing intensity of the secondary flow near hub junction will ultimately increase the blockage effect and total pressure losses. Abstract in Bahasa Indonesia: Pada kompresor aksial, fenomena aliran sekunder tiga dimensi yang sangat rumit terjadi pada interaksi antara lapisan batas sudu dengan lapisan batas hub/casing. Akibat yang ditimbulkan fenomena ini adalah terpengaruhnya karakteristik medan aliran di daerah interaksi tersebut yang pada akhirnya berkaitan dengan efek penyumbatan (blockage effect) serta kerugian sekunder (secondary losses) yang dapat menurunkan tekanan kompresor. Kerugian sekunder diketahui menyumbang sekitar 50% dari total kerugian hidrolis yang terjadi pada kompresor aksial, sementara kerugian akibat friksi pada dinding annulus serta kerugian friksi dan separasi dua dimensi pada profil berkontribusi 30% dan 20%. Dengan demikian, upaya serius untuk mengurangi kerugian aliran sekunder akan banyak membantu meningkatkan kinerja (efisiensi) kompresor aksial. Berdasarkan kajian pustaka beberapa hasil eksperimen, bentuk geometri dan susunan konfigurasi kaskade (cascade) kompresor diduga mempunyai pengaruh signifikan terhadap terbentuknya aliran sekunder. Pada penelitian ini dilakukan visualisasi karakteristik (struktur) separasi aliran tiga dimensi di dalam lorong sudu berupa visualisasi jejak aliran, distribusi vektor kecepatan, distribusi koefisien tekanan (Cp) dan distribusi koefisien kerugian tekanan (v). Parameter yang berpengaruh terhadap susunan konfigurasi kaskade adalah perubahan kelengkungan sudu, sedangkan profil sudu yang digunakan adalah profil sudu British 9C7/32,5C50 dan 9C7/42,5C50 yang secara geometris mirip satu sama lain namun memiliki kelengkungan berbeda. Eksperimen dilakukan pada lorong anginh dengan kecepatan 20 m/s (Rel = 1,6 x 105) dan visualisasi aliran dengan teknik oil flow visualization (OFV) menggunakan campuran serbuk titanium dan minyak nabati. Pengukuran tekanan menggunakan pressure transducer dan inclined manometer, sedangkan Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk mempresentasikan vektor kecepatan aliran menggunakan perangkat lunak Fluent 6.0, 3d-dp, segregated, RNG k-ε. Hasil penelitian terbukti mampu memvisualisasikan separasi aliran di dalam lorong sudu maupun di keluaran kaskade. Pada susunan konfigurasi kaskade, kelengkungan sudu pada sudut pembebanan yang tetap, sangat berpengaruh terhadap formasi separasi aliran tiga dimensi (terbentuknya horse shoe vortex) di depan leading edge yang diawali dengan terbentuknya forward saddle point. Pada kaskade 9C7/42,5C50 posisi forward saddle point lebih jauh di depan leading edge namun hampir segaris terhadap chord line sudu, sebaliknya untuk kaskade 9C7/32,5C50 posisi forward saddle point lebih dekat terhadap leading edge tetapi lebih jauh di bawah chord line sudu. Bergesernya lokasi saddle point lebih ke atas untuk sudu yang lebih lengkung juga berakibat bergesernya daerah tekanan rendah pada zona upper side dan daerah tekanan tinggi pada zona lower side lebih ke belakang. Hal inilah yang mendorong penguatan intensitas cross passage flow pada bagian belakang blade passage dan curl flow pada trailing edge sudu. Penguatan intensitas aliran sekunder di dekat hub junction tersebut, berakibat pada menguatnya penyumbatan aliran dan kerugian tekanan total. Kata kunci: Separasi aliran tiga dimensi, blockage effect, secondary losses, saddle point, horse shoe vortex.
Numerical Study of Mixed Convection in A Cooled Room Dedy Zul Hidayat Noor; Heru Mirmanto; Eddy Widiyono; liza rusdiyana
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 26, No 1 (2015)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v26i1.570

Abstract

The present work is carried out to study laminar mixed convection heat transfer inside a rectangular cooled room numerically. The chosen model is considered as a representation of a room facing the sun with a floor releasing heat resulted by electronic components or human activities. The Reynolds number and Richardson number are varied from 100 to 400 and 0 to 3, respectively, in order to cover laminar mixed convection phenomena. For the considered range of Re dan Ri, the flow regimes fall into  three modes. The higher Nusselt numbers are found at the higher values of Re, on the other hand, the forced convection leads to higher heat transfer rate than the free/natural convection.
3-D Numerical Study of CFB 110 MW: Fluidization in Furnace and Cyclone with Loads And Air Combustion Variation Ari Wirahadi; Heru Mirmanto
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 30, No 2 (2019)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.476 KB) | DOI: 10.12962/j20882033.v30i2.4999

Abstract

Circulating Fluidized Bed (CFB) Boiler has advantages when uses low rank coal compared to Pulverized Boiler. It will be less operational cost but it has greater risk in degradation because of sands material inside the process. Air combustion between primary air and secondary air is one importance parameter that influence fluidization of CFB. Numerical simulation of commercial CFD was used with Eulerian multiphase model implemented to analyzed sand volume of fraction, air and sand velocity including distribution of pressure around furnace. It was used 55%-45% air combustion ratio of primary and secondary air as reference when boiler operated at 63% and 100% based on operation performance of CFB and then it was simulated with additional variation of air combustion ratio with 50%-50%. Simulation of 110% load was added using all of variation of air combustion. The simulation showed that fluidization with air combustion ratio 50%-50% and 55%-45% executed well when operated at 63%. Meanwhile, fluidization 100% and 110% with all those air combustion ratios would cause a great number of sands entered inlet cyclone and higher sands and air velocities.
KOTAK AMAL PINTAR BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN METODE PENGHITUNGAN UANG SECARA OTOMATIS Mashuri Mashuri; Heru Mirmanto; Athallah Ramadhan; Dyon Athallah Ramadhan; Ferdina Ramadhansyah; Gilang Firmansyah; Saktiawan Okto Bertha Agustien
Jurnal Nasional Aplikasi Mekatronika, Otomasi dan Robot Industri (AMORI) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j27213560.v2i2.11647

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Potensi penerimaan zakat,infaq, dan shodaqoh di Indonesia pun sangat besar. Dalam penerimaannya, lembaga yang menampung seperti Baznasataupun pengurus masjid wajib menjamin transparansi dan akuntabilitas organisasi. Dari hal tersebut maka diperlukanalat yang dapat mengelola penerimaan zakat, infaq, dan shodaqoh. KOMAL (Kotak Amal) merupakan alat yang dapatmenerima berupa uang dan mengelolanya menjadi masukan berupa data uang kemudian disimpan menjadirekapitulasi penerimaan yang dapat diakses menggunakaninternet. Analisis yang didapatkan pada karya tulis ini, yaitualat dapat bekerja dengan baik untuk mendeteksi uang kertas dan logam. Kemudian alat dapat mengirimkan data hasilpembacaan ke internet dan membuat pembukuan berupa laporan pemasukan. Data yang disimpan di internet dapatdiakses secara real-timemelalui aplikasi atau web. Didalam proposal telah dijabarkan perkembangan pekerjaan disertaidengan bukti dokumentasi.
ANALISIS PERFORMA CIRCULATING WATER PUMP PADA INDUSTRI PEMBANGKITAN (STUDI KASUS PLTU BOLOK NTT) Heru Mirmanto; Nur Ikhwan
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Circulating Water Pump (CWP) adalah pompa yang digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin (air laut) kondensor pada industri pembangkitan (PLTU). Apabila performa pompa mengalami penurunan, maka jumlah uap yang dapat dikondensasikan menjadi cair kembali mengalami penurunan. Sehingga biaya produksi akan meningkat akibat air kondensat yang ditambahkan lebih banyak dan efisiensi siklus Rankine semakin menurun.Pada operasinya, karakteristik kerja performa CWP tidak hanya di sebabkan oleh kondisi pompa itu sendiri, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi instalasi (konstruksi intake canal, saluran pipa dll). Parameter performa CWP adalah Kapasitas, Head, Daya dan Efisiensi. Pada PLTU Bolok Kupang, NTT, CWP menggunakan pompa jenis mixed flow centrifugal pump. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penurunan performa CWP. Analisis performance dilakukan secara analitis dan numerik menggunakan simulasi CFD. Hasil analisis diharapkan dapat meberikan masukan guna perbaikan performa PLTU.
SIMULASI DESAIN GEOMETRI DENGAN METODE CFD UNTUK MENDAPATKAN NILAI PUSAT MASSA DAN HIDRODINAMIK KOEFISIEN PADA AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE (AUV) SEGOROGENI Hendro Nurhadi; Dedy Zulhidayat Noor; Heru Mirmanto; Ahadiyat Luhung Jati
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negeri dengan wilayah perairan yang luas. Di dalamnya terkandung potensi alam yang melimpah seperti garam, terumbu karang, minyak bumi, serta ribuan spesies ikan dengan berbagai macam bentuk dan warnanya. Laut telah menyumbang hingga US$ 2 Milyar/tahun untuk devisa negara Menurut , Agus Setiawan, peneliti dari Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, potensi penangkapan ikan di selatan Pulau Jawa mencapai 45.562 ton per tahun, sementara potensi penangkapan di barat Sumatera sekitar 8.293 ton per tahun. Untuk menjawab tantangan alam dalam pengoptimalkan potensi laut dan eksplorasi laut yang lainnya para peneliti mengembangkan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) sebagai alat untuk mengekplorasi benda-benda di laut. Dalam paper ini dibahas mengenai simulasi desain geometri AUV. Simulasi ini menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil yang didapat setelah  penggambaran  geometri adalah pusat massa dari geometri AUV. Selanjutnya dilakukan meshing agar dapat dilakukan proses analisa menggunakan software CFD. Dari hasil analisa akan di dapatkan data berupa hasil iterasi dari AUV, dapat juga mengetahui kecepatan dan tekanan fluida pada AUV. Data-data yang telah didapat tersebut digunakan untuk mendapatkan nilai hidrodinamik koefisien yang terdiri atas drag coefficient dan lift coefficient.Dari hasil perhitungan yang menggunakan software maka di dapat pusat massa AUV Segorogeni x=1.22 mm, y=124.88 mm, z= 304.60 mm. Cd AUV Segorogeni = 0.4697Cl AUV Segorogeni = 0.4358