Studi ini bertujuan untuk menelaah secara menyeluruh sejauh mana pendekatan pembelajaran PjBL mampu mendorong peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam konteks matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dalam mata kuliah Fungsi Variabel Kompleks, dengan memperhatikan peran Adversity Quotient (AQ) sebagai faktor pendukung. Penelitian ini mengadopsi pendekatan eksperimen dengan rancangan satu kelompok pretest-posttest, di mana satu kelas mahasiswa menjadi subjek perlakuan melalui implementasi model pembelajaran berbasis proyek (PjBL). Partisipan penelitian adalah mahasiswa semester enam dari Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Medan, yang dipilih secara purposive berdasarkan kriteria tertentu, dengan total sampel sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan berpikir kritis matematis serta angket untuk mengukur tingkat Adversity Quotient (AQ). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan besar antara skor pretest dan posttest, yang menunjukkan bahwa bahwa implementasi PjBL memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis. Lebih lanjut, analisis N-Gain memperlihatkan rata-rata peningkatan sebesar 63,7%, yang berada dalam kategori cukup efektif. Temuan tambahan menunjukkan bahwa mahasiswa dengan profil AQ Climber mengalami peningkatan yang lebih menonjol dibandingkan dengan kelompok AQ Camper. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek berhasil tidak hanya dipengaruhi oleh modelnya semata, tetapi juga oleh ketangguhan individu dalam menghadapi hambatan pembelajaran Kata Kunci: Project Based Learning, kemampuan berpikir kritis matematis, Adversity Quotient