Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH SWEDISH MASSAGE TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI PUSKESMAS SIMPANG PERIUK KOTA LUBUK LINGGAU Esning Haryadi; Nunu Harison; Feny Marlena
INJECTION : Nursing Journal Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.684 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Swedish massage dengan teknik effleurage, petrissage/kneding mempengaruhi sistem saraf parasimpatis yang dapat menimbulkan respon relaksasi. ketika tubuh relaksasi, menandakan penurunan hormon kortisol yang berperan terhadap stres serta berpengaruh terhadap sirkulasi darah. manfaat swedish massage dapat mengurangi tingkat metabolisme dan oksigen berlebihan, menurunkan tekanan darah pada hipertensi dan menurunkan irama jantung. Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya lansia yang memiliki tekanan darah tinggi di Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuk Linggau. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahui pengaruh swedish massage terhadap tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuk Linggau. Metode : Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimental design menggunakan pre dan post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat, uji statistik yang digunakan uji T. Nilai rata-rata tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah dilakukan swedish massage adalah 152,93 mmhg/ 98,20 mmhg dan 143,20 mmhg/91,20 mmhg. Disimpulkan ada pengaruh swedish massage terhadap tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi (p = 0,000). Simpulan : Diharapkan hasil penelitian ini dapat menyediakan panduan dan standar praktek swedish massage atau SOP sehingga tindakan swedish massage dapat dilakukan oleh siapapun khususnya oleh perawat. Kata Kunci : Swedish Massage, Tekanan Darah, Hipertensi
PENGARUH SENAM DIABETES MELITUS TERHADAP PROFIL LIPID KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS Yusiyana Yusiyana; Miki Kurnia Fitrizah; Nunu Harison; Angga Nugraha
INJECTION : Nursing Journal Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.64 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar penatalaksanaan DM, berdasarkan keterangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa salah satu solusi untuk menurunkan kadar gula darah adalah dengan melakukan olahraga seperti senam. Masalah penelitian adalah terjadinya peningkatan jumlah kunjungan pasien DM 2. Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh senam diabetes melitus terhadap profil lipid klien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Dr.Sobirin Kabupaten Musi Rawas.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperiment. Populasi sebanyak 185 orang dan sampel penelitian sebanyak 10 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data primer.Analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik uji t pada taraf signifikansi 0,05.Hasil : Ada pengaruh senam diabetes terhadap profil lipid (kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL) pada klien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas dengan profil lipid kolesterol dengan nilai p = 0,009, berarti p < 0,05 (α), profil lipid trigliserida dengan nilai p = 0,036, berarti p < 0,05 (α), profil lipid HDL dengan nilai p = 0,038, berarti p < 0,05 (α) dan profil lipid LDL dengan nilai p = 0,019, berarti p < 0,05 (α).Simpulan : Bagi Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas dapat menjadikan SOP senam diabetes sebagai aplikasi kepada pasien dengan DM tipe 2.Kata Kunci : Senam Diabetes Mellitus, Profil Lipid, Diabetes Mellitus Tipe 2. ABSTRACT.Background : Acupressure is a way of treatment by providing stimulation of emphasis (massage) at Physical activity is  one of the pillars of DM management, based on this information it can be said that one solution to lower blood sugar levels is to do sports such as gymnastics. The research problem is the increase in the number of visits by DM 2 patients. The aim of the study was to determine the effect of diabetes mellitus exercise on the lipid profile of clients with type 2 diabetes mellitus at Dr. Sobirin Hospital, Musi Rawas Regency. Method : The type of research used is pre-experimental. The population is 185 people and the research sample is 10 people. The type of data used in this research is using primary data. Data analysis in this study used t-test statistics at a significance level of 0.05. Result : The average lipid profile (total cholesterol, triglycerides, LDL, and HDL) after diabetes exercise in type 2 diabetes mellitus clients at Dr. Hospital. Sobirin, Musi Rawas Regency, namely cholesterol 221.20, triglycerides 215.20, HDL 50.20 and LDL 121.50. There is an effect of diabetes exercise on lipid profiles (total cholesterol, triglycerides, LDL, and HDL) in type 2 diabetes mellitus clients at Dr. Hospital. Sobirin, Musi Rawas Regency with cholesterol lipid profile with p value = 0.009, meaning p < 0.05 (α), triglyceride lipid profile with p value = 0.036, meaning p < 0.05 (α), HDL lipid profile with p value = 0.038, meaning p < 0.05 (α) and LDL lipid profile with p value = 0.019, meaning p < 0.05 (α) Conclusion : For Dr. Hospital. Sobirin Musi Rawas Regency can make diabetes exercise SOPs as an application for patients with type 2 DM.Keywords: Diabetes Mellitus Exercise, Lipid Profile, Type 2 Diabetes Mellitus
PENGARUH BLADDER TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL ELIMINASI URINE PADA PASIEN POST OPERASI BPH DI RS RAFFLESIA KOTA BENGKULU Satryo Prayoga; Nunu Harison; Hetty Pusfita
INJECTION : Nursing Journal Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.319 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan pertumbuhan nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk dalam prostat. Kasus Benigna Prostatic Hiperplasi (BPH) di Indonesia merupakan urutan kedua setelah batu saluran kemih dan diperkirakan ditemukan pada 50% pria berusia diatas 50 tahun dengan angka harapan hidup rata-rata di Indonesia yang sudah mencapai 65 tahun. Tujuan pada penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh bladder training terhadap kemampuan mengontrol eliminasi urine pada pasien post operasi BPH di RS Rafflesia Kota Bengkulu.Metode : Metode Penelitian yang digunakan yaitu pra-experiment, dengan rancangan one group pre-test and post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien BPH yang dirawat di RS Rafflesia Kota Bengkulu tahun 2021 yaitu 152 responden. Sesuai dengan minimal pengambilan sampel minimal penelitian experiment, yaitu berjumlah 10 responden.Hasil : Hasil penelitian didapatkan rata-rata kemampuan mengontrol eliminasi urine sebelum dilakukan bladder training yaitu 575 ml/24 jam. Rata-rata kemampuan mengontrol eliminasi urine setelah dilakukan bladder training yaitu 1.250 ml/24 jam. Analisis bivariat dengan nilai p Value < 0,05 yaitu 0,000.Simpulan : Disimpulkan bahwa ada pengaruh bladder training terhadap kemampuan mengontrol eliminasi urine pada pasien post operasi BPH di RS Rafflesia Kota Bengkulu.  Disarankan bagiresponden untuk menerapkan terapi bladder training dengan baik sehingga meningkatkan meningkatkan eliminasi urine sampai dengan batas normal.Kata Kunci :Benigna prostat hiperplasia (BPH), Eliminasi Urine, Bladder Training ABSTRACT Background: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is the growth of multiple fibroadenomatous nodules in the prostate. Cases of Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) in Indonesia are second only to urinary tract stones and are estimated to be found in 50% of men aged over 50 years with an average life expectancy in Indonesia which has reached 65 years. The purpose of this study was to determine the effect of bladder training on the ability to control urine elimination in postoperative BPH patients at Rafflesia Hospital, Bengkulu City.Method: The research method used is pre-experiment, with a one-group pre-test and post-test design. The population in this study were all BPH patients who were treated at the Rafflesia Hospital in Bengkulu City in 2021, namely 152 respondents. In accordance with the minimum sampling, the minimum experimental research is 10 respondents.Results: The results showed that the average ability to control urine elimination before bladder training was 575 ml/24 hours. The average ability to control urine elimination after bladder training was 1,250 ml/24 hours. Bivariate analysis with p value < 0.05, which is 0.000.Conclusion: It is concluded that there is an effect of bladder training on the ability to control urine elimination in postoperative BPH patients at Rafflesia Hospital, Bengkulu City. It is recommended for respondents to apply bladder training therapy properly so as to increase urine elimination to normal limits.Keywords: Benign prostatic hyperplasia (BPH), Urine Elimination, Bladder Training
HUBUNGAN KEPATUHAN DIIT DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KENAIKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM TAIS KABUPATEN SELUMA Liani Chantya; Nunu Harison
INJECTION : Nursing Journal Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit dengan kelainan dalam metabolisme glukosa (salah satu jenis gula monosakarida di dalam tubuh) tubuh manusia. Sebagai salah satu penyakit tidak menular, yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya kadar gula darah adalah aktivitas fisik dan kepatuhan diit. Rumusan masalah adalah masih banyaknya pasien yang tidak patuh melakukan diit dan aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Tais. Tujuan penelitian diketahui hubungan kepatuhan diit dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Tais.Metode : Metode menggunakan desain kuantitatif dengan mengggunakan metode analitik dengan pendekatan "Cross sectional study Sampel penelitian sebanyak 79 orang dengan jumlah populasi 378 dan teknik pengambilan sampel teknik accidental sampling. Analisis data yaitu analisis univariat dan bivariate dengan uji statistic Chi-square.Hasil :  penelitian didapatkan 51,9% tidak patuh dan 48,1% patuh dalam menjalani diit diabetes mellitus tipe 2, aktivitas fisik sebanyak 55.7% memiliki aktivitas fisik yang ringan dan 44,3% aktivitas fisik sedang, 55.7% kadar gula darah yang tidak normal dan 44,3% kadar gula normal di RSUD Tais.Simpulan : ada hubungan kepatuhan diit dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Tais. Saran diharapkan untuk lebih mengembangkan strategi untuk kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes tipe 2.Kata Kunci : diabetes tipe, kadar gula darah, kepatuhan diit, aktivitas fisik ABSTRACTBaground : Diabetes mellitus is a disease with abnormalities in the metabolism of glucose (a type of monosaccharide sugar in the body) in the human body. As a non-communicable disease, which lasts a long time or is chronic and is characterized by high blood sugar levels. One of the factors that affect high blood sugar levels is physical activity and diet adherence. The formulation of the problem is that there are still many patients who do not adhere to diet and physical activity in type 2 diabetes mellitus patients at Tais Regional General Hospital. The aim of the study was to determine the relationship between diet adherence and physical activity with increasing blood glucose levels in type 2 diabetes mellitus patients at Tais General Hospital.Method : The method uses a quantitative design using analytic methods with the approach of "Cross sectional study" The study sample was 79 people with a total population of 378 and the sampling technique was accidental sampling technique. Data analysis was univariate and bivariate analysis with Chi-square statistical test.Results : The results showed that 51.9% were non-adherent and 48.1% adherent in undergoing type 2 diabetes mellitus diet, physical activity as much as 55.7% had light physical activity and 44.3% moderate physical activity, 55.7% sugar levels abnormal blood pressure and 44.3% normal sugar levels at Tais Hospital.Conclusion : In conclusion, there is a relationship between diet adherence and physical activity with blood sugar levels in type 2 diabetes mellitus patients at Tais Hospital. Suggestions are expected to further develop strategies for blood glucose levels in patients with type 2 diabetes.Keywords: type diabetes, blood sugar level, diet adherence, physical activity