p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal FARMASAINKES
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) DENGAN METODE BSLT Aris Munandar; M Pandapotan Nasution; Haris Munandar Nasution; D Elysa Putri Mambang
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 2 (2023): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.91 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i2.1892

Abstract

Kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) berasal dari kacang hijau merupakan salah satu jenis kacang yang relatif banyak dikonsumsi masyarakat sebagai makanan fungsional. Kacang hijau berasal dari famili Fabaceae. Kacang hijau dan kecambahnya bermanfaat banyak bagi kesehatan. Kecambah kacang hijau mengandung Vitamin E sangat tinggi sehingga baik bagi peremajaan kulit dan juga membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menstruasi dan gangguan akibat menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksisitas ekstrak etanol kecambah kacang hijau dan juga senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kecambah kacang hijau. Pengujian skrining fitokimia dan evaluasi sifat digunakan pada penelitian ini. kecambah kacang hijau. Pengujian sitotoksisitas ekstrak kecambah kacang hijau menggunakan beberapa variasi konsentrasi metode Brine Shrimp Lethality Test. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid. Hasil pengujian karakterisasi kecambah kacang hijau pada kadar air 8,66 %, kadar sari larut air 36,54%, kadar sari larut etanol 24,62 %, kadar abu total 7,655%, kadar abu tidak larut asam 1,078%. Hasil analisa probit pengujian sitotoksisitas ekstrak etanol kecambah kacang hijau dengan metode BSLT diperoleh nilai LC50 262,7241 µg/ml, dengan kategori toksik dan berpotensi sebagai antikanker.
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BAMBU (Dendrocalamus Asper (Schult.F.) Backer) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Novriani Putri Santia; D Elysa Putri Mambang; Minda Sari Lubis; Yayuk Putri Rahayu
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 2 (2023): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.923 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i2.1893

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel yang ganas dan abnormal sehingga dapat merusak jaringan tubuh yang dapat menyebabkan melemahnya kondisi tubuh dan juga mengakibtkan kematian. Indonesia memiliki beragam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengobatan. Daun bambu (Dendrocalamus asper (Schult.f.) Backer) merupakan salah satu yang dapat dimanfaatkan yang memiliki metabolit sekunder, salah satunya flavonoid. Metode BSLT digunakan dalam ini agar mengetahui sitotoksisitas ekstrak etanol daun bambu sehingga dapat dilakukan penentuan nilai LC50 Uji yang dilakukan diantaranya skrining fitokimia dan uji sitotoksisitas ekstrak daun bambu menggunakan metode BSLT. Metode BSLT dilakukan dengan cara melihat jumlah larva yang mati akibat pengaruh ekstrak dengan melihat hasil nilai LC50, konsentrasinya 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000µg/mL. Hasil yang didapatkan dari uji skrining metabolit sekunder diketahui mengandung tanin, steroid, flavonoid, saponin dan alkaloid pada ektrak etanol daun bambu. Nilai LC50 sebesar 364.5860 µg/mL diperoleh dari uji sitotoksisitas yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bamboo berpotensi sebagai antikanker namun bersifat toksik.