Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi pendarahan, hematomageli dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan pengelolaan keperawatan resiko perdarahan pada anak usia sekolah dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Anggrek RSUD Salatiga. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan, diantaranya melalui pengkajian meliputi pemeriksaan fisik, observasi, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosa keperawataan, implementasi dan evaluasi. Implementasi resiko perdarahan dengan monitor koagulasi, monitor tanda tanda vital, monitor tanda dan gejala perdarahan, pertahankan bed rest selama perdarahan, jelaskan tanda dan gejala perdarahan, anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi, anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K, anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan, kolaborasi pemberian obat saat terjadi perdarahan. Hasil pengelolaan yang didapatkan sudah tidak mimisan, sudah tidak ada darah yang keluar di gusi, sudah tidak demam tinggi, dan hasil pemeriksaan laboratorium trombosit 38000 /µL, dari hasil di atas membuktikan bahwa implementasi yang dilakukan pada pasien secara sudah teratasi sebagian. Saran bagi orang tua agar bisa lebih mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya perdarahan pada Demam Berdarah Dengue. Kata kunci: Resiko Perdarahan, Demam Berdarah Dengue (DBD)