Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DENGAN METODE AUDIO VISUAL Kartika Sari; Rini Susanti; Isri Nasifah
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v2i1.71

Abstract

AbstrakKanker payudara merupakan salah satu prevalensi kanker tertinggi di Indonesia, yaitu 50 per 100.000 penduduk. Sementara itu, kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk. Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 menyatakan perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah. Tercatat 53,7% masyarakat tidak pernah melakukan SADARI, sementara 46,3% pernah melakukan SADARI. Pencegahan yang tepat dan maksimal untuk penyakit tidak menular seperti kanker payudara adalah dengan dilakukannya promosi kesehatan dan deteksi dini antara lain berupa pencegahan primer, sekunder dan tertier. pencegahan yang paling mudah dan murah dilakukan adalah pencegahan primer yaitu dengan SADARI karena pemeriksaan SADARI dapat dilakukan oleh individu itu sendiri tanpa perlu ke petugas kesehatan. Pemberian informasi dengan media audio visual akan lebih praktis dan fleksibel bagi masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan SADARI. Sebab media tersebut merupakan sumber informasi yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental. Sampel penellitian ini adalah remaja putri di MA Darul Maarif. Metode yang akan dilakukan adalah ceramah, diskusi dan pemutaran video sadari. Hasil penelitian di MA Darul Maarif, sebagian besar siswi memiliki pengetahuan sedang sejumlah 25 siswi (54%) saat pretest sedangkan pengetahuan saat posttest sebagian besar siswi memiliki pengetahuan tinggi sejumlah 33 siswi (72%). Dan terdapat peningkatan pengetahuan di sekolah tersebut saat sebelum intervensi dan sesudah intervensi dengan media audio visual. AbstractBreast cancer is one of the highest cancer prevalence in Indonesia, which is 50 per 100,000 population. Meanwhile, breast cancer is included in the top 10 causes of death in women in Indonesia with a mortality rate of 21.5 per 100,000 population. Non-Communicable Disease Research (PTM) 2016 states that community behavior in early detection of breast cancer is still low. It was recorded that 53.7% of the people had never done breast self-examination, while 46.3% had done breast self-examination. Appropriate and maximum prevention for non-communicable diseases such as breast cancer is by conducting health promotion and early detection, among others in the form of primary, secondary and tertiary prevention. The easiest and cheapest prevention is primary prevention, namely with breast self-examination because breast self-examination can be done by the individual himself without the need for health workers. Providing information with audio visual media will be more practical and flexible for the community to increase knowledge about the importance of BSE examination. Because the media is a source of information that can affect the level of knowledge. This type of research is pre experimental. The research sample was young women at MA Darul Maarif. The method to be carried out is lecture, discussion and conscious video playback. The results of research in MA Darul Maarif, most of the students had moderate knowledge of 25 students (54%) at the pretest while the knowledge at the posttest most of the students had high knowledge of 33 students (72%). And there is an increase in knowledge in the school before and after the intervention with audio-visual media.  
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI DI WILAYAH DESA CANDIREJO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Siti Haryani; Ana Puji Astuti; Kartika Sari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i1.104

Abstract

Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan Di Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan peringkat ke lima kejadian stunting pada balita di dunia. Di Indonesia, stunting disebut kerdil, artinya ada gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak pada anak.Prevalensi stunting di Jawa Tengah tergolong tinggi yaitu sebesar 33,6%,sedangkan data Puskesmas Ungaran 2017 mencatat prevalensi stunting di Ungaran sekitar 6,14% dimana salah satu desa yaitu desa Candirejo memiliki balita stunting 19 anak.Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mencegah angka kejadian pada Balita Di Desa Candirejo. Metode pendekatan yang dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang stunting dan dampaknya, menjelaskan cara pemberian asupan makanan bergizi melalui kegiatan demonstrasi pembuatan makanan tambahan, cara melakukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan cuci tangan kepada para ibu PKK di wilayah RW 1 Desa Candirejo. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan didapatkan 90% Ibu PKK RW 1 Desa Candirejotelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai stunting, 85 % Ibu PKK RW 1 telah mengikuti edukasi mengenai PHBS dan pemberian makanan tambahan. Kesimpulan pengabdian kepada masyarakat di wilayah RW 1 desa Candirejo yaitu ibu-ibu PKK mampu menjelaskan kembali tentang pencegahan stunting dan menerapkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui gerakan mencuci tangan serta membuat makanan tambahan Kata kunci: Stunting, komunikasi informasi edukasi (KIE)
Pelayanan Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2017 Rini Susanti; Kartika Sari
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.174 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i1.42

Abstract

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menangani penyebaran HIV/AIDS (Depkes, 2006). VCT perlu dilakukan karena merupakan pintu masuk untuk menuju keseluruh layanan HIV/AIDS, dapat memberikan keuntungan bagi klien dengan hasil tes positif maupun negative dengan vokus pemberian dukungan terapi ARV (Anti Retroviral), dapat membantu mengurangi stigma di masyarakat, serta dapat memudahkan akses keberbagai layanan kesehatan maupun layanan psikolososial yang dibutuhkan klien. Bagaimana pelayanan Klinik VCT/CST di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang dilihat dari Pelayanan klinik VCT dan Fasilitas Sarana Prasarana. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis menggunakan deskriptif analisis. Sebanyak 0.97 % responden menilai sarana dan prasarana Klinik VCT yang dinilai baik adalah papan nama atau papan petunjuk ruangan/klinik sudah jelas, terdapat ruang tunggu yang nyaman, ruang tunggu terdapat kotak saran, ruang tunggu tersedia meja dan kursi yang nyaman, jam layanan konseling dan testing sesuai dengan jam kerja di rumah sakit,dan jam layanan konseling dan testing buka setiap hari,sebanyak 1% responden menilai layanan Klinik VCT/CST yang dinilai baik adalah penampilan petugas terlihat rapi, dan penampilan petugas terlihat bersih. Sarana dan prasaran Klinik VCT secara umum sudah baik. Sarana dan prasarana yang masih kurang yaitu belum tersedianya jam layanan VCT pada sore hari, pintu masuk ruangan konseling masih sama dengan pintu keluar.Layanan VCT secara umum sudah berjalan lancar namun beberapa kendala yang masih dihadapi yaitu dari segi konselor, dibutuhkan jumlah konselor yang cukup agar layanan dapat dilakukan dan pasien tidak menunggu lama.
Pengaruh Hipnosis Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Ari Andayani; Rini Susanti; Kartika Sari
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.292 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i1.1491

Abstract

The incidence of dysmenorrhea in adolescents in Asia is 74.5%. In Hispanic adolescent girls, the prevalence of dysmenorrhea is 85%. Meanwhile, the incidence rate in Indonesia is 55%. Seeing these data, it can be interpreted that almost all women have experienced dysmenorrhea. Reducing menstrual pain can use various alternatives including hypnotherapy. The advantage of hypnotherapy is that it can overcome physical problems such as reducing excessive pain intensity, and can make the body relax. Hypnotherapy is one therapy by giving suggestions that are expected to reduce the scale of menstrual pain. This study aims to determine the effect of hypnotherapy on the reduction of menstrual pain. This study uses a quasi-experimental research (quasi-experimental) with a one group pre test post test design. The sample in this study was 16 students who experienced menstrual pain and the treatment time of each sample was 30 minutes a day. There is an effect of hypnotherapy on the reduction of menstrual pain with a value of 0.000 (P value <0.05) and a Z value of -3.654. It is expected that students can know and be able to apply hypnotherapy as a therapy to reduce menstrual pain.AbstrakAngka kejadian dismenorea pada remaja di Asia adalah 74.5%. Pada remaja putri hispanic prevalensi dismenore sebesar 85%. Sedangkan angka kejadian di Indonesia adalah 55%. Melihat data tersebut, dapat diartikan bahwa hampir semua wanita pernah mengalami dismenore. Mengurangi nyeri menstruasi dapat menggunakan berbagai alternatif diantaranya hipnoterapi. Keunggulan dari hipnoterapi yaitu dapat mengatasi masalah fisik seperti mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan, serta dapat membuat tubuh menjadi rileks. Hipnoterapi merupakan salah satu terapi dengan memberikan sugesti diharapkan dapat menurunkan skala nyeri menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri menstruasi. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi eksperiment) dengan rancangan one group pre test post test design. Sampel pada penelitian ini 16 siswa yang mengalami nyeri menstruasi dan waktu perlakuan masing-masing sampel 30 menit dalam sehari. Ada pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri menstruasi dengan nilai α sebesar 0,000 (nilai P < 0,05) dan nilai Z -3.654. Diharapkan siswa dapat mengetahui dan dapat menerapkan hipnoterapi sebagai salah satu terapi untuk mengurangi nyeri menstruasi.
Tepid Sponge sebagai Upaya Penanganan Hipertermi di TK Islam Nurul Izzah Siti Haryani; Ana Puji Astuti; Joyo Minardo; Kartika Sari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.345 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1959

Abstract

The incidence of fever often increases the morbidity and mortality rates in children under five. Based on the survey results in March 2022, it showed that 87% of Nurul Izzah Kindergarten children had experienced fever accompanied by an increase in temperature above normal. Fever can cause hyperthermia. Hyperthermia is an increase in body temperature above normal (above 37.7oC). If hyperthermia is not treated properly, it can cause seizures which can hamper the development of the child. The purpose of this activity is to provide an overview of the treatment of hyperthermia with the tepid sponge procedure. The method used is to provide health education with the demonstration method of the tepid sponge procedure. The result of this activity is that 92% of participants can explain and demonstrate again about the Tepid Sponge procedure.ABSTRAKKejadian demam seringkali meningkatkan angka keasakitan dan angka kematian pada Balita. Berdasarkan hasil survey bulan Maret 2022, menunjukkan bahwa 87% anak-anak TK Nurul Izzah pernah mengalami demam disertai penigkatan suhu diatas normal. Demam dapat menyebabkan hipertermi. Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh diatas normal (diatas 37,7oC). Jika hipertermi tidak ditangani secara baik dapat menyebabkan kejang yang akan mempengaruhi perkembangan anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran tentang penanganan hipertermi dengan prosedur tepid sponge . Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kesehatan dengan metode demonstrasi prosedut tepid sponge. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta 92% dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan kembali tentang prosedur Tepid Sponge ..
Penyuluhan Tentang Konsumsi Minuman Jahe sebagai Upaya Mengurangi Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 9 Kota Semarang Jatmiko Susilo; Rini Susanti; Kartika Sari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2320

Abstract

Menstrual pain (dysmenorrhea) is painful menstruation and can interfere with a girl's ability to go to school, study, or sleep (Fitria, 2019). Menstrual pain is painful in nature, felt in the lower abdomen, up to the waist and thighs, can be accompanied by nausea and even vomiting, even with headaches (Haryono, 2016). The incidence of dysmenorrhea in adolescents in Asia is 74.5%. In Hispanic adolescent girls the prevalence of dysmenorrhea is 85%, while the incidence rate in Indonesia is 55%. (Setyowati, 2018). Dysmenorrhea or menstrual pain is often experienced by young women of reproductive age and can have an economic impact and decrease the quality of life. Treatment of menstrual pain can use pharmacology and non-pharmacology. Pharmacological treatment includes giving anti-pain drugs including drugs that are classified as analgesics, while non-pharmacological treatment for adolescents who experience menstrual pain includes exercise, muscle stretching exercises, consuming healthy foods, acupressure, and hypnotherapy. (Setyowati, 2018). The advantages of hypnotherapy are that it can overcome physical problems such as reducing excessive pain intensity, and can make the body relax. (Syapudin, 2014). Ginger rhizome, Zingiber officinale R. has traditionally been used to reduce inflammatory symptoms. Treatment of primary dysmenorrhea in female students with ginger for 5 days had a significant effect on reducing the intensity and duration of pain (Rahnama et al, 2012), and research by Chen et al, (2016) that oral ginger can be an effective treatment for menstrual pain. The findings of Lakhan et al, (2015) indicate that Zingiberaceae extract is a clinically effective hypoalgesic agent and exhibits a better safety profile than non-steroidal anti-inflammatory drugs.   ABSTRAK                 Nyeri menstruasi (dismenorea) adalah menstruasi yang menyakitkan dan dapat mengganggu kemampuan seorang gadis untuk bersekolah, belajar, atau tidur (Fitria, 2019). Nyeri menstruasi sifatnya nyeri, terasa di bagian perut bagian bawah, sampai  ke pinggang dan paha, bisa disertai mual bahkan muntah, bahkan sampai dengan nyeri kepala (Haryono, 2016). Angka kejadian dismenorea pada remaja di Asia adalah 74.5%. Pada remaja putri hispanic prevalensi dismenore sebesar 85%, sedangkan angka kejadian di Indonesia adalah 55%. (Setyowati, 2018).  Dismenore atau nyeri menstruasi sering dialami oleh remaja putri usia produktif dan dapat berdampak ekonomi, dan penurunan kualitas hidup. Penanganan nyeri menstruasi dapat menggunakan farmakologi dan nonfarmakologi. Penanganan farmakologi meliputi pemberian obat-obatan anti nyeri meliputi obat yang tergolong analgetik, sedangkan penanganan nonfarmakologi pada remaja yang mengalami nyeri menstruasi meliputi olahraga, latihan peregangan otot, mengkonsumsi makanan sehat, akupresur, dan hipnoterapi. (Setyowati, 2018).  Keunggulan dari hipnoterapi yaitu dapat mengatasi masalah fisik seperti mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan, serta dapat membuat tubuh menjadi rileks. (Syaripudin, 2014). Rimpang jahe, Zingiber officinale R. secara tradisional telah digunakan untuk mengurangi gejala inflamasi. Pengobatan dismenore primer pada mahasiswi dengan jahe selama 5 hari berpengaruh signifikan terhadap penurunan intensitas dan durasi nyeri (Rahnama et al, 2012), dan  Penelitian Chen et al, (2016) bahwa jahe oral dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk nyeri menstruasi. Temuan Lakhan et al, (2015) menunjukkan bahwa ekstrak Zingiberaceae  merupakan agen hipoalgesik yang efektif secara klinis dan menunjukkan profil keamanan yang lebih baik daripada obat antiinflamasi nonsteroid.
Penerapan Akupresur sebagai bagian Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Meningkatkan Imunitas Dewi Siyamti; Kartika Sari; Eka Adimayanti
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 2 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v2i1.2072

Abstract

Masyarakat luas telah memeperoleh pengalaman berharga dari adanya pandemi Covid-19. Pandemi yang berlangsung lama memebrikan dampak luas kepada masyarakat di berbagai aspek.  Penerapan adaptasi kebiasaan baru dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan menjadi perhatian bersama saat melakukan aktifitas sehari-hari. Menjaga kesehatan dilakukan dengan memelihara dan meningkatkan imunitas melalui gizi seimbang, aktfitas cukup, istirahat cukup dan akupresur. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan melatih masyarakat melakukan akupresur mandiri untuk membantu meningkatkan imunitas. Tahapan pelaksanaan dimulai dengan survey ke lokasi mitra, menjalin kerjasama dengan mitra, berkoordinasi dengan kader dan pengurus, merencanakan solusi dan tahapannya. Penyuluhan dilakukan dengan topic imunitas dan akupresur kemudian dilanjutkan dengan pelatihan akupresur untuk meningkatkan imunitas. Titik akupresur yang digunakan yaitu SP6, PC6 dan Li4, titik dipilih karena terletak pada area tangan kaki, mudah ditemukan dan ditentukan titiknya secara mandiri. Pemijatan pada titik meridian dilakukan memutar searah jarum jam sebanyak 30 kali pada masing masing titik bergantian pada ekstrmitas kanan dan kiri. Hasil pos tes yang didapatkan pengetahuan peserta terhadap akupresur untuk meningkatkan imunitas signifikan dengan pengetahuan kurang 0% dan sangat baik meningkat menjadi 33.3%. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat bermanfaat dan di lakukan mandiri oleh masyakarat sebagai salah satu upaya meningkatka imunitas.
Efektivitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Bayi Shinta Lutfiani; Kartika Sari; Sita Salsha Bellatika; Yulinda Yasa Putri; Vanisa; Nur Baiti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infancy or toddlerhood is a golden period for children's growth and development that needs special attention. One of the factors that influence growth and development is sleep and rest. Deep sleep is very important for the baby's growth, because during sleep the baby's brain growth reaches its peak (Vina, 2010 in Minarti 2012). Therefore, babies who sleep longer, the baby's growth and development will be achieved optimally and it will allow the baby's body to repair and renew all cells in the body (Walker et al., 2017). The quality of baby sleep can be obtained by paying attention to the way of sleep, the environment, as well as comfort and sleep patterns. Such as paying attention to room temperature, comfortable clothes, room lighting and giving touches such as massage (orreca, et al. 2017). Many experts have proven that infant massage performed by parents (especially mothers) can provide many benefits such as weight and length, better sleep, relief and reduction of abdominal pain, better physiological and behavioral responses (Dalili et al., 2016). The purpose of this study was to determine the effectiveness of infant massage on respiratory distress and improved infant sleep quality. The method used is analysis with literature review studies. The source for conducting this literature review uses Google Scholar and ProQuest. At the journal search stage using the keyword "Baby Massage", the articles used were between 2016 and 2021. By using 5 (five) articles as references. The results of this journal research show that massage therapy is a very effective method in reducing respiratory distress in children and improving sleep quality. Abstrak Masa bayi atau balita merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu faktor yang memengaruhi tumbuh kembang adalah tidur dan istirahat. Tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena saat tidur pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya (Vina, 2010 dalam Minarti 2012). Oleh karena itu, bayi yang tidur lebih lama, pertumbuhan dan perkembangan bayi akan tercapai secara optimal dan itu akan memungkinkan tubuh bayi untuk memperbaiki dan memperbarui semua sel dalam tubuh (Walker et al., 2017). Kualitas tidur bayi dapat diperoleh dengan memperhatikan cara tidur, lingkungan, serta kenyamanan dan pola tidur nya. Seperti hal nya memperhatikan suhu ruang, pakaian yang nyaman, penerangan ruangan dan pemberian sentuhan seperti pijatan (orreca, et al. 2017). Banyak ahli yang telah membuktikan bahwa pijat bayi yang dilakukan oleh orang tua (terutama ibu) dapat memberikan banyak manfaat seperti berat dan panjang, tidur yang lebih baik, menghilangkan dan mengurangi sakit perut, respons fisiologis dan perilaku yang lebih baik (Dalili et al., 2016). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pijat bayi terhadap peningkatan kualitas tidur bayi. Metode yang digunakan yaitu analisis dengan studi literature review. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini menggunakan Google Cendekia dan ProQuest. Pada tahap pencarian jurnal menggunakan kata kunci "Pijat Bayi", artikel yang digunakan antara tahun 2016 sampai 2021. Dengan menggunakan 6 (enam) artikel sebagai referensi. Hasil Penelitian jurnal ini menunjukkan bahwa terapi pijat merupakan metode yang sangat efektif dalam mengurangi meningkatkan kualitas tidur.
Prenatal Yoga sebagai Upaya untuk Mengatasi Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil TM II dan III Pirawati; Kartika Sari; Nur Suci Khairunisa; Asti Puspita; Tesa Dwiputri
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is defined as fertilization or union of spermatozoa and ovum and followed by nidation or implantation. When calculated from the time of fertilization to the birth of the baby, a normal pregnancy will take place within 40 weeks or 10 months or 9 months according to the international calendar. So, it can be concluded that pregnancy is the meeting of the egg and sperm inside or outside the uterus and ends with the expulsion of the baby and the placenta through the birth canal. In the 2nd and 3rd trimester, pregnant women will feel more and more uncomfortable, and become more easily tired and tired. . One example of discomfort in pregnant women is back pain. Low back pain (LBP) is a musculoskeletal disorder caused by poor body activity. Low back pain can be experienced by everyone, regardless of old, young, female or male. Most of the lower back pain is caused by the muscles in the waist not being strong enough so that when you make an incorrect movement or stay in a position for a long time, it can cause muscle stretching which is characterized by pain.Practicing yoga in pregnancy is one solution that is useful as a medium of self-help that will reduce discomfort during pregnancy. This study aims to determine the level of knowledge of pregnant women TM II and TM III. What was done was counseling and training classically, starting with the pretest, then practicing yoga using leaflet media, and ending with the posttest. The evaluation of this activity showed that there was an increase in knowledge about yoga in the good and sufficient categories and a decrease in the percentage in the poor category. From all the activities that have been carried out, it can be concluded that community service activities by providing yoga to reduce discomfort for TM II and TM III pregnant women run smoothly. AbstrakKehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.Pada trimester 2 dan 3, ibu hamil akan semakin sering merasakan keidak nyamanan, serta menjadi lebih mudah lelah dan capek. Salah satu contoh ketidaknyaman pada ibu hamil yaitu nyeri punggung. Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik Gangguan nyeri pinggang bawah dapat dialami oleh semua orang, tidak memandang tua, muda, wanita atau pria. Sebagiaan besar nyeri pinggang bawah disebabkan karena otot – otot pada pinggang kurang kuat sehingga pada saat melakukan gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu posisi yang cukup lama dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai dengan rasa sakit. Berlatih yoga pada kehamilan merupakan salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan mengurangi ketidaknyamanan selama hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil TM II dan TM III. Yang dilakukan yaitu penyuluhan dan pelatihan secara klasikal diawali pretest., kemudian dilakukan praktik yoga dengan menggunakan media leaflet, dan diakhiri posttest. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang yoga setelah dilakukan pengabdian masyarakat. Dari semua kegiatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan yoga untuk mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil TM II dan TM III berjalan lancar.
Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat RT 08 RW 05 di Kelurahan Langensari Kabupaten Semarang Mardianti Rombebua Siampa; Kartika Sari; Fransiska Sunarti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This field work practice is an application of our theory that we got on campus in the field of community midwifery, so that later it can produce skilled, competent midwives according to their duties, roles and responsibilities as midwives. students are able to identify, plan, prioritize, implement, and evaluate the management of community midwifery services with community movement and empowerment techniques and educational approaches to individuals, families, special groups or in certain communities in achieving the SDG's.The implementation of this community midwifery practice was assessed by means of direct interviews, secondary data collection, and direct surveys. Elderly can participate in Elderly Posyandu activities regularly, Elderly can participate in elderly gymnastics activities well, Elderly can find out about the results of blood pressure and blood sugar examinations, Elderly are very enthusiastic in counseling activities. Then it was found that toddlers can get vitamin A on time and according to their age and toddlers can follow the toddler posyandu regularly.In an assessment conducted at RT.08/RW.05, it was found that the problems that occurred were the lack of participation of the elderly in the Posyandu activities for the elderly, the lack of knowledge of the elderly in overcoming insomnia, the lack of participation of children under five in participating in the Posyandu for toddlers and lack of knowledge about the importance of giving vitamin A to toddlers. Implementation has been carried out in the form of counseling, simulation and education using leaflets and video media. AbstrakPraktik kerja lapangan ini merupakan aplikasi dari teori kami yang kami dapatkan dikampus dalam bidang kebidanan komunitas, sehingga nantinya dapat menghasilkan bidan yang terampil, berkompeten sesuai dengan tugas, peran dan tanggung jawab sebagai bidan. mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, memprioritaskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajement pelayanan kebidanan komunitas dengan teknik pergerakan dan pemberdayaan masyarakat serta pendekatan edukasi pada individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada komunitas tertentu dalam mencapai SDG’s. Pelaksanaan praktik kebidanan komunitas ini pengkajian dilakukan dengan cara wawancara langsung, pengambilan data sekunder, survei secara langsung. Lansia dapata ikut serta dalam kegiatan Posyandu Lansia dengan rutin, Lansia dapat mengikuti kegiatan senam lansia dengan baik, Lansia dapat mengetahui tentang hasil pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, Lansia sangat antusias dalam kegiatan penyuluhan. Kemudian didapatkan pada Balita dapat memperoleh vitamin A tepat waktu dan sesuai dengan usianya dan balita dapat mengikuti posyandu balita secara rutin. Pada pengkajian yang dilakukan di RT.08/ RW.05 ditemukan masalah yang terjadi yaitu Kurangnya partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu lansia, Kurangnya pengetahuan lansia dalam mengatasi gangguan sulit tidur (insomnia), kurangnya partisipasi balita dalam mengikuti posyandu balita dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemberian vitamin A pada balita. Sudah dilakukan implementasi berupa penyuluhan, simulasi dan edukasi menggunakan media leaflet dan video.