Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak dengan ISPA di Desa Kebondowo Banyubiru Putri Yunanda Pratiwi; Eka Adimayanti
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.101

Abstract

Ineffective airway clearance is a disease characterized by a buildup of secretions in the airways that causes airway insufficiency. This writing aims to provide a description or description of the management of ineffective airway clearance in children with ARI in the village of Kebondowo Banyubiru. The type of management is descriptive with a case study approach in the form of assessment, data analysis, formulating nursing diagnoses, planning, implementation, and evaluation in the handling of ineffective airway clearance. The population is toddler age children with ineffective airway clearance. The sampling technique is 1 person. With the criteria of toddler age children, experiencing cough and cold, composmentis awareness, the patient or patient's family is able to communicate verbally and cooperatively. Ineffective airway clearance management was performed for 3 days in An. A with data collection techniques using interviews, physical examination and observation. Then the nursing plan is carried out, namely chest physiotherapy, postural drainage, percussion, vibration. The final result was RR: 32x/minute, auscultation: vesicular, percussion: sonor. Based on the nursing actions taken, it can be concluded that the ineffective airway clearance has been resolved. It is expected that the community or patient's family always maintains cleanliness and can carry out nursing actions for acute respiratory infections (ARI) independently and utilize health facilities for treatment. Abstrak Bersihan jalan napas tidak efektif adalah penyakit yang ditandai dengan adanya penumpukkan sekret pada jalan nafas yang menyebabkan ketidakpatenan jalan nafas. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif pada anak dengan ISPA di Desa Kebondowo Banyubiru. Jenis pengelolaan deskriptif dengan pendekatan studi kasus berupa pengkajian, analisis data, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam penanganan bersihan jalan napas tidak efektif. Populasi adalah anak usia toddler dengan bersihan jalan napas tidak efektif. Teknik pengambilan sampel 1 orang. Dengan kriteria anak usia toddler, mengalami batuk pilek, kesadaran composmentis, pasien atau keluarga pasien mampu berkomunikasi secara verbal dan kooperatif. Pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif dilakukan selama 3 hari pada An. A dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Kemudian dilakukan rencana keperawatan yaitu fisioterapi dada, postural drainage, perkusi, vibrasi. Didapatkan hasil akhir RR: 32x/menit, auskultasi: vesikuler, perkusi: sonor. Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bersihan jalan napas tidak efektif sudah terata. Diharapkan masyarakat atau keluarga pasien selalu menjaga kebersihan dan dapat melakukan tindakan keperawatan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) secara mandiri dan memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk berobat.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TATALAKSANA DIARE BALITA DI WILAYAH KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Eka Adimayanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i1.7

Abstract

Latar belakang: Diare adalah penyebab utama kedua kematian balita di seluruh dunia saat ini. Salah satu penyebab hal tersebut yaitu perilaku keluarga tentang perawatan balita diare masih sangat rendah di Indonesia, oleh karena itu sangat penting agar petugas kesehatan yang memberikan perawatan balita diare perlu menginformasikan dan melibatkan keluarga dalam tatalaksana diare dan memberitahukan kepada ibu/pengasuh balita cara melakukan tatalaksana diare di tingkat rumah tangga. Pendidikan kesehatan dipandang sebagai salah satu kunci utama dari beberapa kebijakan dan strategi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit diare. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet dengan pemberian pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan poster terhadap sikap dan pengetahuan ibu dalam tatalaksana diare balita di rumah. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan rancangan nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita dengan rentang usia 6 bulan-5 tahun, sebanyak 60 responden. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet, sementara kelompok kontrol diberikan pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan poster. Pemilihan sampel secara purposive dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap. Data diolah dengan program komputer menggunakan uji statistik Kolmogorof-smirnov, paired t-test dan regresi linier. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap setelah pendidikan kesehatan pada masing-masing kelompok(p0,05). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet dan poster terbukti memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam tatalaksana diare balita di wilayah dengan akses sarana kesehatan terbatas.
PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM DI RSUD UNGARAN Siti Haryani; Eka Adimayanti; Ana Puji Astuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.648 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v0i0.212

Abstract

Anak merupakan potensi penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu perkembangan anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua dan juga dari pemerintah.  Jika anak dipupuk dan dipelihara dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula, akan tetapi apabila anak tidak dipupuk dan dipelihara maka anak tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami demam di rumah sakit Ungaran. Adapun luaran yang akan dihasilkan pada penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan perawat dalam prosedur tepid sponge, sehingga bisa diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak untuk menurunkan  suhu dengan melibatkan orangtua. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Uji analisis bivariat menggunakan Paired  t Test. Uji Pengaruh dengan Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan suhu sebelum sebelum dilakukan tepid sponge sebagian besar ( 73, 34 %) berada pada suhu 38-39° Celcius. Suhu tubuh setelah dilakukan tepid sponge sebagian besar (63 %) berada pada suhu 37 -38° Celsius. Perbedaan suhu tubuh anak pada uji t berpasangan untuk kelompok intervensi diperoleh nilai signifikansi  0.000 (p < 0.05). Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh. Kesimpulan penelitian ini adalah Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh Kata Kunci : Tepid Sponge, Suhu tubuh, anak pra sekolah
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH YANG DI RAWAT INAP DI RSUD UNGARAN Eka Adimayanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 1 (Maret 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.647 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i1.307

Abstract

Hospitalisasi dan perawatan bisa menimbulkan stres bagi anak. Stresor yang dialami anak yang dihospitalisasi meliputi kecemasan terhadap perpisahan dengan orangtua, ketakutan karena ketidaktahuan, kehilangan kontrol dan otonomi, cidera tubuh yang mengakibatkan ketidaknyamanan, nyeri dan mutilasi, serta ketakutan akan kematian.Di lingkungan rumah sakit, bermain dan aktivitas ekspresif lainnya memberikan kesempatan sebanyak mungkin pada anak untuk menentukan pilihan guna mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stres. Salah satu aktivitas yang menggunakan banyak otot adalah senam otak atau lebih dikenal dengan brayn gym. Brain gym adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui pengaruh brain gym terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah yang dirawat di rumah sakit.Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah anak usia prasekolah dengan rentang usia 3-6 tahun, sebanyak 32 responden. Kelompok intervensi diberikan intervensi dengan latihan brain gym, sementara kelompok control hanya  diberikan leaflet. Pemilihan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan, temperamen, dan pengalaman dirawat dirumahsakit. Data diolah dengan program komputer menggunakan uji statistik.  Terdapat penurunan tingkat kecemasan pada anak yang dirawat dirumahsakit setelah dilakukan pemberian intervensi brain gym, dengan nilai p>0,05). Pemberian intervensi brain gym dan leaflet brain gym efektif  menurunkan tingkat kecemasan pada anak yang dirawat di rumahsakit. Kata Kunci: brain gym, kecemasan, anak prasekolah, dirawat dirumahsakit.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG BERMAIN AIR PADA ANAK USIA TODDLER Eka Adimayanti; Siti Haryani; Anggun Arief Wibowo
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 6, No 2 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2646.385 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v6i2.192

Abstract

Bermain merupakan kegiatan utama dalam dunia anak. Dengan bermain anak dapat memperoleh kesenangan dan pengetahuan. Pada usia toddler (1-3 tahun) anak mampu menyerap pengetahuan dengan mudah. Bila spons adalah otak anak, stimulasi lingkungan adalah air yang bisa diserap dengan cepat. Banyak orang tua yang menganggap bermain air hanya akan membuat anak sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang bermain air pada anak usia toddler di PAUD Kartika Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler (1-3 tahun) di PAUD Kartika dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling didapat 23 orang tua. Alat pengukuran data berupa kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang bermain air. Analisa statistik dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (8,7%), cukup sebanyak 11 orang (47,8%), dan baik sebanyak 10 orang (43,5%). Saran untuk orang tua yang memiliki anak usia toddler diharapkan tidak perlu melarang anaknya untuk bermain air karena bermain air dapat membantu perkembangan anak, bagi tenaga kesehatan untuk lebih memberikan informasi tentang bermain air pada anak usia toddler (1-3 tahun) baik melalui penyuluhan atau konseling oleh bidan dan tenaga kesehatan lain. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Bermain air, Anak usia toddler (1-3 tahun)
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian Asi Eksklusif yang Baik pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Gogodalem Barat Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Ana Puji Astuti; Eka Adimayanti
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.882 KB)

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Iklan – iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir bahwa ASI yang diberikannya kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data menggunakan data sekunder dan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan tehnik total sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dari total populasi 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner ini sudah diujikan atau sudah uji validitas di Desa Gogodalem Timur K ecamatan Bringin, pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7%),dan berpengetahuan baik sejumplah 4 orang (13,3%). Saran untuk tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI Eksklusif terutama pada ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan supaya mereka tahu akan pentingnya ASI Eksklusif baik bagi ibu maupun bayi usia 0 – 6 bulan
Pengaruh Konseling Kader pada Pelatihan Ccd (Care For Child Development) Terhadap Kualitas Asuhan Caregiver Eka Adimayanti
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.094 KB)

Abstract

Anak harus mampu melewati proses tumbuh kembang yang optimal pada usia awal untuk mencapai potensi penuh. Pelatihan CCD (care for child development) diharapkan mampu meningkatkan sensitivitas keterampilan dan respon dalam praktik pengasuhan termasuk dalam pemberian makan, merawat anak yang sakit. Tujuan: mengidentifikasi pengaruh kualitas asuhan ibu setelah mendapatkan konseling kader yang telah mengikuti pelatihan (CCD). Metode: penelitian ini merupakan penelitian quasi-experiment dengan pendekatan pretest dan postest nonequivalent kontrol group design. Subjek penelitian ini adalah 20 kader berusia ≤50 tahun, mempunyai dan 98 ibu yang mempunyai balita usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Ungaran dan Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek penelitian direkrut dengan menggunakan tehnik cluster. Subjek penelitian dibagi dua, yaitu kelompok intervensi kader (n = 10) yang diberi pelatihan tentang CCD selama dua hari dan ibu (n = 49). Kelompok kontrol kader (n = 10) hanya diberikan pemaparan materi CCD dan pemutaran video CCD dan ibu (n = 49). Instrumen yang digunakan yaitu questioner dan lembar observasi IRS (interation rating scale). Uji statistik yang digunakan yaitu Paired t Test, Independent t Test. Hasil : terdapat perbedaan yang bermakana skor kualitas asuhan ibu sebelum dan sesudah mendapatkan konseling kader 9.61 (p = 0.00). Kesimpulan: pelatihan CCD (Care for Child Development) dapat meningkatkan keterampilan kader dalam memberikan konseling sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan ibu.
Acupressure to Reduce Dysmenorrhea in Adolescent Dewi Siyamti; Eka Adimayanti; Hapsari Windayanti
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Volume 6 Number 1 Year 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkkt.v0i0.222

Abstract

Background: Dysmenorrhea is uncomfort symptom which suffered by adolescents during menstruation period. Adolescents experienced with dysmenorrhea and this commonly primary. Dysmenorrhea affects almost half of all woman, and it is need the safe and effective pain management. One of non-medical treatment techniques is acupressure. The purpose of this study to analize the effect of acupressure to reduce dysmenorrhea in adolescents. Methods: The design was quantitative experiment with intervention group and control group for each 26 respondents. The acupoints are SP6, Li4, and PC6. Intervention group got acupressure for 2 days in early period with 30times massage for each accupoint twice a day. The pain was measured using visual analog scale (VAS) before and after intervention. Data analize using SPSS software. Results: The result showed diffreneces in pain severity after acupressure to intervention group with mean 2,43 and p value 0.027(p<0,005). Conclution: Acupressure at the SP6, Li4 and PC6 can reduce pain severity of dysmenorrhea in adolescents.
TERAPI BERMAIN ENGLISH GAMES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH Eka Adimayanti; Dewi Siyamti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 2 (2020) : Juli 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i2.84

Abstract

Anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada awal-awal kehidupan dimana proses itu tidak dapat diulang kembali sehingga kualitas perkembangan anak dimasa depannya ditentukan oleh stimulasi yang diperolehnya sejak dini. Anak Usia prasekolah memasuki tahap perkembangan pra operasional dimana mempunyai karakteristik menonjol anak telah mengkombinasi dan mentransformasi informasi,  mampu mengemukakan alasan dan menyatakan ide, mulai mengerti hubungan sebab akibat dan mempunyai cara berfikir egosentris. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Judul “Terapi Bermain (English Games) dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak Prasekolah.Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak TK IT Cahaya Ummat.Metode yang digunakan adalah dengan terapi bermain English games.Kegiatan tersebut bermain dengan English games.Hasil yang didapatkan adalah kemampuan anak dalam berfikir secara kognitif melalui tebak gambar, tebak huruf, tebak warna, tebak kata, menyebutkan nama nama hari, menyebutkan angka, menyebutkan nama buah, menyebutkan anggota tubuh, sehinga anak mampu memungpulkan banyak kosakata baru dalam permainan kartu bahasa inggris. Beberapa anak ada sudah mulai belajar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris.Kata Kunci :Terapi bermain, English games, kemampuan kognitif
PROGRAM BIMBINGAN MELALUI TERAPI BERMAIN UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU ADAPTIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Eka Adimayanti; Dewi Siyamti; Tri Susilo
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 2 (2019) : Juli 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i2.50

Abstract

Anak disabilitas dapat dikatakan sebagai anak yang terlambat dalam perkembangan motorik halusnya.Bermain merupakan salah satu stimulus atau perangsang dari lingkungan yang dapat membantu tumbuh kembang dan kecerdasan anak.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Judul “Terapi Bermain Peran Dengan Program Bimbingan Melalui Terapi Bermain Untuk Mengembangkan Perilaku Adaptif Pada Anak Berkebutuhan Khusus”.Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan adaptif  pada anak yang berkebutuhan khusus (Tunagrahita dan Autis). Metode yang digunakan adalah dengan program bimbingan melalui terapi bermain.Kegiatan tersebut meliputi bermain untuk menilai kemampuan menolong diri sendiri, kemampuan menolong diri sendiri dalam hal makan dan berpakaian, kemampuan bertindak sendiri, kemampuan bekerja dan mengisi waktu, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bergerak, kemampuan sosialisasi. Hasil yang didapatkan adalah kemampuan adaptif anak mulai meningkat dengan adanya Program bimbingan melalui terapi bermain Kata Kunci :Program bimbingan, terapi bermain, anak berkebutuhan khusus