Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL KARYA ILMIAH MULTIDISIPLIN

Kualitas Briket Arang Serbuk Gergajian dengan Perekat Tepung Tapioka dan Sagu Ambar Tri Ratnaningsih -; Ambar Tri Ratnaningsih; Hadinoto
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.094 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v2i1.9192

Abstract

Ketersedian energi yang berasal dari fosil semakin hari semakin menurun. Perlu upaya memanfaatkan energi alternatif untuk menggantikan energi dari Fosil. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi bioenergi dengan briket. Kualitas briket ditentukan oleh bahan baku, jenis perekat dan konsentrasi perekat. Penelitian bertujuan 1) Mengetahui karakteristik briket yang dihasilkan dari limbah serbuk kayu, 2) Menentukan komposisi perekat yang paling tepat agar dihasilkan briket yang memiliki kualitas terbaik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer diperoleh dengan melakukan eksperimen di laboratorium membuat briket dari limbah serbuk gergajian kayu, menggunakan perekat tapioka dan tepung sagu untuk melakukan pengujian terhadap kualitas briket. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar air briket terbaik sesuai SNI No.01-6235-2000 pada komposisi perekat yaitu 2% yaitu 3.30%.Zat menguap briket terbaik pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 6% yaitu 21,12%, dan zat menguap briket terbaikpada komposisi tepung sagu adalah 4% yaitu 22,92%. Kadar abu terendah pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 10% yaitu 16,66%, dan kadar abu terendah terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 21,89%. Kadar Karbon Terikat tertinggi pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 2% yaitu 57,19 %, dan kadar karbon terikat terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 5.90 %. Nilai Kalor nilai tertinggi Nilai kalor dengan perekat tepung tapioka adalah 4% yaitu 7,32%, nilai tertinggi pada perekat tepung sagu adalah 8% yaitu 7,55% sedangkan komposisi perekat yang tepat untuk menghasilkan briket arang adalah tapioka 4%.
Kualitas Briket Arang Serbuk Gergajian dengan Perekat Tepung Tapioka dan Sagu Ambar Tri Ratnaningsih -; Ambar Tri Ratnaningsih; Hadinoto
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.094 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v2i1.9192

Abstract

Ketersedian energi yang berasal dari fosil semakin hari semakin menurun. Perlu upaya memanfaatkan energi alternatif untuk menggantikan energi dari Fosil. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi bioenergi dengan briket. Kualitas briket ditentukan oleh bahan baku, jenis perekat dan konsentrasi perekat. Penelitian bertujuan 1) Mengetahui karakteristik briket yang dihasilkan dari limbah serbuk kayu, 2) Menentukan komposisi perekat yang paling tepat agar dihasilkan briket yang memiliki kualitas terbaik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer diperoleh dengan melakukan eksperimen di laboratorium membuat briket dari limbah serbuk gergajian kayu, menggunakan perekat tapioka dan tepung sagu untuk melakukan pengujian terhadap kualitas briket. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar air briket terbaik sesuai SNI No.01-6235-2000 pada komposisi perekat yaitu 2% yaitu 3.30%.Zat menguap briket terbaik pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 6% yaitu 21,12%, dan zat menguap briket terbaikpada komposisi tepung sagu adalah 4% yaitu 22,92%. Kadar abu terendah pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 10% yaitu 16,66%, dan kadar abu terendah terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 21,89%. Kadar Karbon Terikat tertinggi pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 2% yaitu 57,19 %, dan kadar karbon terikat terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 5.90 %. Nilai Kalor nilai tertinggi Nilai kalor dengan perekat tepung tapioka adalah 4% yaitu 7,32%, nilai tertinggi pada perekat tepung sagu adalah 8% yaitu 7,55% sedangkan komposisi perekat yang tepat untuk menghasilkan briket arang adalah tapioka 4%.
Potensi Karbon di Desa Merangin, Cagar Alam Bukit Bungkuk Kabupaten Kampar Aziza Latifa Idris; Ambar Tri Ratnaningsih*; Azwin Azwin
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.687 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v2i2.9694

Abstract

Hutan merupakan penyerap karbon terbesar di daratan yang memiliki peranan penting dalam siklus karbon global dan dapat menyimpan karbon lebih besar dibandingkan dengan tipe vegetasi lainnya. Hutan berperan penting dalam menjaga kestabilan iklim global karena kemampuannya menyerap CO2 melalui proses fotosistesis. Cagar Alam Bukit Bungkuk merupakan salah satu kawasan konservasi yang berada di Riau. Cagar Alam ini berada di beberapa desa antaranya yaitu Desa Tanjung Alai, Desa Balung, Desa Bukit Melintang, Desa Pulau Terap dan Desa Merangin. Penelitian ini dilakukan di Desa Meragin, Cagar Alam Bukit Bungkuk Kabupaten Kampar. Penelitian ini bertujuan untuk menduga potensi karbon yang tersimpan di Desa Merangin, Cagar Alam Bukit Bungkuk Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan cara non-destructive dengan mengukur diameter tiang dan pohon dengan phiband. Teknik sampling yang digunakan adalah Systematic Sampling with Random Start dengan jumlah sampel plot sebanyak 25 plot. Pendugan potensi biomassa dengan menggunakan persamaan alometrik. Berdasarkan hasil penelitian diduga potensi biomassa yang ada di Desa Merangin adalah sebesar 94.124,95 ton, potensi karbon tersimpan sebesar 47.061,81 ton dan potensi serapan CO2 172.719,01 ton.