Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

RENDEMEN KAYU KARET RAKYAT DAN SENGON PADA PRODUKSI VENEER CORE PLYWOOD Asmunriyan, Raja; Yanti, Rina Novia; Ratnaningsih, Ambar Tri
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 10 No. 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v10i1.616

Abstract

Suplai bahan baku industri plywood pada saat ini terbatas karena kondisi hutan alam yang tidak memungkinkan lagi untuk memenuhinya. Salah satu upaya yang ditempuh untuk memenuhi kebutuhan bahan baku adalah mencari sumber bahan baku yang berasal dari hutan tanaman, hutan rakyat ataupun perkebunan diantaranya tanaman Karet rakyat dan Sengon yang dimanfaatkan sebagai bahan baku veneer core. Perbedaan jenis bahan baku veneer core akan menghasilkan perbedaan rendemen. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rendemen kayu karet rakyat dan sengon dalam pembuatan veneer core di industri plywood PT. Ewan Superwood yang terletak di Propinsi Riau dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi rendemen . Populasi penelitian ini adalah kayu karet rakyat dan sengon dengan mengambil sampel sebanyak 60 batang yang terdiri dari 30 batang kayu karet rakyat dan 30 batang kayu sengon yang diambil secara acak. Rata -rata nilai rendemen veneer core yang berasal dari Kayu Karet Rakyat adalah 66,63 %. Rata -rata nilai rendemen veneer core yang berasal dari Kayu Sengon adala h 74,65 %. Faktor yang mempengaruhi rendemen veneer core pada kayu karet adalah Kondisi bahan baku ,diameter, keselindrisan dan cacat kayu yang disebabkan oleh bekas sadapan. Sedangkan pada kayu sengon dipengaruhi oleh adanya empelur yang rapuh. Kata kunci : Rendemen, plywood, vener core, kayu karet, kayu sengon
POTENSI LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU Novia Yanti, Rina; Hutasuhut, Ika Lestari
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 15 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v15i2.4696

Abstract

Oil palm plantations produce solid biomass waste, namely replanting stems, midribs, empty fruit bunches (EFB), shells and fruit fibers. In 2018 the area of ​​oil palm plantations in Indonesia reached 14.3 million ha and the area of ​​oil palm plantations in the Riau Province until 2018 was 2.7 million hectares. The availability of oil palm plantation waste in Riau Province, such as waste production in gardens and palm oil mill waste (PKS) needs to be studied further, so that the amount of oil palm biomass waste will be illustrated. The purpose of this study was to calculate the potential for biomass waste from oil palm plantations in the form of replanting stems, midribs, EFB, shells and fruit fibers. The method used in this study is calculating waste based on mass balance and the data were analyzed using linear regression. The results of this study indicate an increasing trend in the amount of waste produced. The most potential amount of waste is oil palm empty bunches (TKKS) of 6 663 956 tonnes per year on average.
ANALISIS KARAKTERISTIK FUNGSI ZEOLIT ALAM AKTIF SEBAGAI KATALIS SETELAH DIIMPREGNASI LOGAM NIKEL Rina Novia Yanti; Erliza Hambali; Gustan Pari; Ani Suryani
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2021.39.3.138-147

Abstract

Catalytic cracking adalah proses konversi dengan memotong rantai karbon molekul minyak menjadi hidrokarbon sederhana. Proses pemutusan rantai hidrokarbon bisa dilakukan dengan cara kimia menggunakan katalis dan gas hidrogen. Jenis katalis yang biasa digunakan dalam industri kimia adalah logam seperti Nikel (Ni), seng (Zn), dan kadmium (Cd). Logam tersebut dapat digunakan sebagai katalis secara langsung, tetapi pada saat proses catalytic cracking akan menyebabkan penggumpalan katalis, sehingga tidak bisa digunakan secara berulang. Oleh karena itu, katalis logam harus diimpregnasi ke dalam bahan pengemban seperti zeolit. Penelitian ini bertujuan mempelajari proses preparasi dan karakterisasi katalis zeolit alam aktif impregnasi logam nikel (ZAA/Ni) yang terdiri atas karakteristikluas permukaan, XRD, dan FTIR serta morfologi untuk mendapatkan katalis yang terbaik. Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit dari Bayah Banten yang sudah diaktifasi. Fungsi katalis sebagai pemutus rantai karbon dapat ditingkatkan dengan adanya pengemban, yaitu logam nikel. Pengembang berperan sebagai tempat tersebarnya inti aktif yang dapat meningkatkan efektifitas katalis, sehingga katalis dapat dipergunakan secara berulang. Hasil penelitian menunjukkan ZAA/Ni, rasio Si/Al yang tertinggi adalah 6,66 yang termasuk katalis intermediate dengan rasio Si/Al = 2 – 10. Luas permukaan katalis terluas adalah pada ZAA/Ni 3 % sebesar 974,44 m2/g, nilai kristalinitas terbesar adalah 70,09%. Zeolit asal Bayah Banten yang sudah diimpregnasi logam nikel dapat digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan kualitas (upgrading) bio oil menjadi bahan bakar dengan konsentrasi ZAA/Ni 3%.
KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT YANG DIMPREGNASI LOGAM NIKEL SEBAGAI KATALIS Rina Novia Yanti; Erliza Hambali; Gustan Pari; Ani Suryani
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.3.129-138

Abstract

Arang aktif yang berasal dari biomassa dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, karena memiliki porositas yang tinggi. Salah satu pemanfaatan arang aktif adalah sebagai bahan baku katalis. Arang aktif dalam penelitian ini berasal dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik arang aktif yang dimpregnasi logam Nikel (Ni) sebagai bahan baku katalis dalam proses upgrading bio oil. Aktivasi arang TKKS menggunakan larutan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% yang direndam selama 24 jam, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 750°C dan steam uap selama 60 menit. Aktivasi terbaik dari arang aktif menggunakan asam fosfat 10%, selanjutnya diimpregnasi logam nikel dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%. Hasil karakteristik arang aktif impregnasi logam nikel  adalah daya serap iodin554-756 mg/g, daya serap metilen biru 38-90 mg/g dan luas permukaan 96-218 m2/g dengan diameter pori 8,48-16,21 µ.
OPTIMASI PENGGUNAAN TENAGA KERJA KELUARGA PETANI TERNAK SAPI DI SEKITAR HUTAN ADAT KABUPATEN KAMPAR Latifa Siswati; Rina Novia Yanti
Jurnal Peternakan Vol 5, No 2 (2008): September 2008
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v5i2.286

Abstract

Labour optim.a1ization reached by selecting the suitable subfarming system with labour capability and teamwork system. The objective of the study was to know the allocation of family labour to maximize the income of <:attle farming family who live around adat forest The study was conducted in adapt forest Rumbio in Kampar. The data collected in two stages sampling technique. First, to get three villages from nine one, was used purposive random sampling and simple random sampling. Then, the responden was choiced with criteria have cattle and plantation. The data analyzed using linear programming. The result indicated that the allocation of family labour higher in plantation than cattle farming. Through optimalization the family labour, the family income will beincrease.
Pembuatan bio-briket dari produk pirolisis biochar cangkang kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif Rina Novia Yanti; Ambar Tri Ratnaningsih; Hanifah Ikhsani
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 19 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v19i1.7815

Abstract

Fossil fuel sources are non-renewable energy sources and someday will experience scarcity due to the increasing population; it is necessary to look for alternative fuels. Several renewable energies that can replace fossil fuels are water, solar energy, wind, thermal energy, and biomass energy. One biomass energy from plantations is biomass from oil palm plantation waste. Riau Province is Indonesia's largest palm oil producer, with a total land area of ​​2.89 million until 2021. The results of harvesting coconuts will produce waste, i.e., oil palm shells. Oil palm shells can be treated with pyrolysis technology. In the pyrolysis process, three products are produced: liquid, solid (biochar), and oil products (bio-oil). In this study, the pyrolysis product of oil palm shell waste in the form of biochar was used as raw material to produce bio-briquettes. Producing bio-briquettes resulted from pulverized biochar pyrolysis, mixed with tapioca flour adhesive with a percentage of 4% and 8%. Then, the biochar mixture with adhesive was put in a mold and compressed. The results of the bio-briquettes were tested for water content, ash content, volatile matter content, and calorific value. The test results were compared with the Indonesian National Standard (SNI) No. 01-6235-2000. The research results on bio briquettes from the pyrolysis of palm oil shell waste showed the best results at 4% reactant content with 4.45% water content, 5.1% ash content, volatile matter content 40.40%, and the calorific value was 5,999.93 cal/gram.
ANALISIS KARAKTERISTIK FUNGSI ZEOLIT ALAM AKTIF SEBAGAI KATALIS SETELAH DIIMPREGNASI LOGAM NIKEL Rina Novia Yanti; Erliza Hambali; Gustan Pari; Ani Suryani
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2021.39.3.138-147

Abstract

Catalytic cracking adalah proses konversi dengan memotong rantai karbon molekul minyak menjadi hidrokarbon sederhana. Proses pemutusan rantai hidrokarbon bisa dilakukan dengan cara kimia menggunakan katalis dan gas hidrogen. Jenis katalis yang biasa digunakan dalam industri kimia adalah logam seperti Nikel (Ni), seng (Zn), dan kadmium (Cd). Logam tersebut dapat digunakan sebagai katalis secara langsung, tetapi pada saat proses catalytic cracking akan menyebabkan penggumpalan katalis, sehingga tidak bisa digunakan secara berulang. Oleh karena itu, katalis logam harus diimpregnasi ke dalam bahan pengemban seperti zeolit. Penelitian ini bertujuan mempelajari proses preparasi dan karakterisasi katalis zeolit alam aktif impregnasi logam nikel (ZAA/Ni) yang terdiri atas karakteristikluas permukaan, XRD, dan FTIR serta morfologi untuk mendapatkan katalis yang terbaik. Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit dari Bayah Banten yang sudah diaktifasi. Fungsi katalis sebagai pemutus rantai karbon dapat ditingkatkan dengan adanya pengemban, yaitu logam nikel. Pengembang berperan sebagai tempat tersebarnya inti aktif yang dapat meningkatkan efektifitas katalis, sehingga katalis dapat dipergunakan secara berulang. Hasil penelitian menunjukkan ZAA/Ni, rasio Si/Al yang tertinggi adalah 6,66 yang termasuk katalis intermediate dengan rasio Si/Al = 2 – 10. Luas permukaan katalis terluas adalah pada ZAA/Ni 3 % sebesar 974,44 m2/g, nilai kristalinitas terbesar adalah 70,09%. Zeolit asal Bayah Banten yang sudah diimpregnasi logam nikel dapat digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan kualitas (upgrading) bio oil menjadi bahan bakar dengan konsentrasi ZAA/Ni 3%.
KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT YANG DIMPREGNASI LOGAM NIKEL SEBAGAI KATALIS Rina Novia Yanti; Erliza Hambali; Gustan Pari; Ani Suryani
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.3.129-138

Abstract

Arang aktif yang berasal dari biomassa dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, karena memiliki porositas yang tinggi. Salah satu pemanfaatan arang aktif adalah sebagai bahan baku katalis. Arang aktif dalam penelitian ini berasal dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik arang aktif yang dimpregnasi logam Nikel (Ni) sebagai bahan baku katalis dalam proses upgrading bio oil. Aktivasi arang TKKS menggunakan larutan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% yang direndam selama 24 jam, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 750°C dan steam uap selama 60 menit. Aktivasi terbaik dari arang aktif menggunakan asam fosfat 10%, selanjutnya diimpregnasi logam nikel dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%. Hasil karakteristik arang aktif impregnasi logam nikel  adalah daya serap iodin554-756 mg/g, daya serap metilen biru 38-90 mg/g dan luas permukaan 96-218 m2/g dengan diameter pori 8,48-16,21 µ.
Pendampingan Penyusunan Organisasi dan Kelembagaan Pengelola Obyek Wisata Alam Pulau Semut Eno Suwarno; Rina Novia Yanti; Bambang Supeno
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i3.8290

Abstract

The tourism sector is currently the government's flagship program, one of which is ecotourism. Inaccordance with government regulations, the development of natural tourism is required to empower localcommunities through the active role of the community in planning, utilization, and control activities.Communities who are members of the Pengambang Hamlet Tourism Awareness Group are currently activelyworking together to build the Semut Island ecotourism object on the banks of the Siak River. They still need alot of help from other parties, one of which is assistance in the preparation of organizational andinstitutional structures. This task was carried out by the Lancang Kuning University Service Team. Thepreparation of the organizational structure is carried out through a deliberation process, where themanagement is filled by all active members. Meanwhile, the institutional arrangement is in the form of draftregulations which will later become the material for the Articles of Association and Bylaws. Assistance topartners requires a long duration of time along with the stages of development to the stage of operating inan established manner. Therefore, assistance for managing the organization and making the Articles ofAssociation and Bylaws is still needed.
Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Terbarukan Rina Novia Yanti
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/dli.10.1.p.7-11

Abstract

Indonesia is the world's largest palm oil producer with a land area of 14.3 million as of 2019. With this area, it will produce biomass in the form of replanted stems, midribs, empty palm oil bunches (TKKS), shells and fruit fibers. Biomass waste, including palm oil solid waste, has the potential to be used as raw material for renewable energy or bioenergy. This study aims to utilize palm oil plantation waste into bio oil and bio briquettes. The raw materials used in this study were empty oil palm fruit bunches (TKKS) and palm oil shell waste. Bio oil is made by the pyrolysis process. This research produces pyrolysis products, namely bio oil as a substitute for diesel fuel from EFB waste and from shells to produce bio briquettes. Found in pyrolysis products, namely bio-oil, aromatic compounds, aliphatic hydrocarbon compounds, acid compounds and hydrocarbon compounds. Hydrocarbon compounds are compounds that exist in fuel oil. In OPEFB bio oil, 19 types of hydrocarbon compounds were found. Meanwhile, bio briquettes from oil palm shells produce a calorific value of > 5000 which has met the Indonesian national standard (SNI) 01-6235 in 2000. Meanwhile, the water content value meets the Indonesian National Standard, which is a maximum of 15%.