Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOBILISASI KADER POSYANDU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Maulida Maulida; Suriani Suriani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh. Ini bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk,. Upaya mencegah stunting yang telah dilakukan lebih difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui dan baduta dalam hal mewujudkan terpenuhinya nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan. Tujuan penelitian adalah untuk menidentifikasi apakah ada pengaruh komunikasi dan mobilisasi kader terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting, khususnya ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang mempunyai balita dalam program germas dengan melaksanakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitive.Metode: Penelitian dilakukan korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian di Lokasi Fokus Stunting Desa Seunebok Panton Kecamatan Darul Falah Kabupaten Aeh Timur . penelitian dilakukan pada bulan JuliAgustus 2020Hasil: Hasil uji statistik Komunikasi diperoleh nilai p=0.001 maka dapat disimpulkan Ada pengaruh komunikasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR= 18,40, artinya kader yang melakukan komunikasi 18 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting dan variabel mobilisasi diperoleh nilai p=0.000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh Mobilisasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR=41.23, artinya kader yang melakukan mobilisasi 41 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting.Simpulan: Kinerja dan dedikasi kader dalam menjalankan kegiatan Posyandu sangat menentukan pencapaian penurunan Stunting.Kaca kunci: komunikasi, mobilisasi, stunting, kader, pencegahan.
PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOBILISASI KADER POSYANDU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Maulida; Suriani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.V8i1.15734

Abstract

Tujuan: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh. Ini bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk,. Upaya mencegah stunting yang telah dilakukan lebih difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui dan baduta dalam hal mewujudkan terpenuhinya nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan. Tujuan penelitian adalah untuk menidentifikasi apakah ada pengaruh komunikasi dan mobilisasi kader terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting, khususnya ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang mempunyai balita dalam program germas dengan melaksanakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitive. Metode: Penelitian dilakukan korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian di Lokasi Fokus Stunting Desa Seunebok Panton Kecamatan Darul Falah Kabupaten Aeh Timur . penelitian dilakukan pada bulan JuliAgustus 2020 Hasil: Hasil uji statistik Komunikasi diperoleh nilai p=0.001 maka dapat disimpulkan Ada pengaruh komunikasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR= 18,40, artinya kader yang melakukan komunikasi 18 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting dan variabel mobilisasi diperoleh nilai p=0.000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh Mobilisasi Kader terhadap upaya pencegahan stunting, diperoleh nilai OR=41.23, artinya kader yang melakukan mobilisasi 41 kali lebih baik dalam dalam upaya perubahan perilaku terhadap pencegahan stunting. Simpulan: Kinerja dan dedikasi kader dalam menjalankan kegiatan Posyandu sangat menentukan pencapaian penurunan Stunting.
HUBUNGAN KECEMASAN IBU TENTANG ISU HALAL HARAM IMUNISASI DENGAN KEJADIAN KEIKUTSERTAAN IMUNISASI DALAM PEMEMBERIAN VAKSIN PADA BALITA (0-5) TAHUN Rehmaitamalem Rehmaitamalem; Maulida Maulida
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.472

Abstract

Pendahuluan: Imunisasi atau vaksin merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan kekebalan pada bayi. Dalam fatwa MUI dijelaskan bahwa Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. WHO menunjukan tahun 2015 terdapat 19,4 juta anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Negara Equatorial Guinea 20%, dan 16% Indonesia  menempati  urutan  ke-  4  dengan  persentase  81%  setelah  Negara  Etophia. Saat  ini  berdasarkan Riset  Kesehatan  dasar  (Rikesdas)  tahun 2015,  cakupan imunisasi  dasar  lengkap  secara  nasional baru  mencapai  53,8  %, sedangkan  propinsi  Aceh  baru mencapai 37,0 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecemasan ibu tentang isu halal haram imunisasi dengan kejadian ibu tidak memberi vaksin pada balita (0-5) tahun. Metode: pada Penelitian menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Julok dengan Jumlah Populasi 50 orang responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik Total Sampling. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Kecemasan ibu tentang isu halal haram imunisasi dengan kejadian ibu tidak memberi vaksin pada balita (0-5) tahun dan didapatkan nilai  (P-Value =0,013< 0,05). Kesimpulan: Saran dari penelitian ini diharapkan ibu dapat mencari informasi yang sebenarnya tentang isu halal haram imunisasi tidak hanya percaya terhadap isu – isu yang beredar sekarang ini dan diharapkan bagi Pihak desa yang bersangkuta perlu lebih memperhatikan kembali masyarakat – masyarat nya terutama tenaga kesehatan yang ada didesa seprti pada saat posyandu dan pada saat pemberian imunisasi dasar terhadap anak balita.
ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN RESTRAIN PADA PASIEN DENGAN PSYCHOMOTOR AGITATION DI RUANG RAWAT INTENSIF Aina Fitri; Eridha Putra; Maulida Maulida
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.481

Abstract

Pendahuluan: Pasien dengan psychomotor agitation yang dirawat di ruang intensif mengalami pergerakan yang tidak dapat terkontrol sehingga restrain sering dilakukan untuk mengatasi pergerakan pasien, namun penerapan restrain masih banyak menyebabkan cedera pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi pengalaman perawat dalam melakukan restrain pada pasien di ruang perawatan intensif. Metode: Jenis penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi, pengumpulkan data menggunakan indepth interview pada delapan partisipan di ruang rawat intensif, analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil: Hasil penelitian ini menghasilkan dua tema yaitu restrain sebagai dampak dari beban kerja perawat dan mengurangi tindakan invasif berulang. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan permasalahan dalam pelaksanaan restrain dan beban kerja perawat perlu di perhatikan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Direkomendasikan agar menyesuaikan rasio perawat dan pasien serta beban kerja perawat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Maulida Hanafiah; Mahruri Saputra; Reza Ayuni
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jaia.v8i2.411

Abstract

Dismenore umumnya menjadi keluhan umum pada perempuan dan meskipun jarang berbahaya, dapat mengganggu aktivitas mereka. Remaja putri yang mengalami dismenore saat berada dalam proses pembelajaran mungkin mengalami penurunan semangat, gangguan konsentrasi, bahkan sulitnya menerima materi pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian jahe merah dalam meredakan nyeri dismenore pada remaja di MAN 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pretest dan posttest pada satu kelompok. Instrumen yang digunakan meliputi SOP pembuatan minuman jahe merah dan lembar observasi NRS (Numeric Rating Score). Hasil Penelitian di dapatkan bahwa dari 63 responden di MAN 3 Banda Aceh sebelum diberikan jahe merah didapatkan bahwa yang berada pada skala nyeri 0 (tidak nyeri) sebanyak 20,6%, nyeri ringan sebanyak 23,8%, nyeri sedang sebanyak responden 34,9% dan nyeri berat sebanyak 17,5%.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami skala nyeri sedang yaitu 34,9% sebelum diberikan jahe merah dan skala nyeri dismenore siswi MAN 3 Banda Aceh setelah dilakukan diberikan jahe merah, yang berada pada skala nyeri 0 (tidak nyeri) 74,6%, dan memiliki nyeri ringan sebanyak 7,9% responden. Kesimpulan adalah Pemberian jahe merah efektif digunakan dalam menurunkan nyeri dismenore. Uji Wilcoxon signed-rank menunjukkan hasil signifikan (Asymp.sig 2-tailed) sebesar 0,000 < ? = 0,05
PENGARUH KADAR GULA DARAH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PROLANIS DI PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Maulida Maulida; Rehmaita Malem; Intan Mauliza
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17149

Abstract

Penyakit diabetes melitus mempunyai resiko terkena banyak masalah kesehatan yang mematikan, pengurangan kualitas hidup, dan peningkatan resiko kematian, dan kadar gula darah tinggi yang berkelanjutan menyebabkan kerusakan pembuluh darah secara umum yang mempengaruhi jantung, mata, ginjal, dan saraf. Sehingga diperlukan kegiatan pergerakan tubuh secara teratur.  Pada orang yang jarang berolahraga, zat makanan yang masuk kedalam tubuh tidak dibakar sehingga ditimbun didalam tubuh sebagai lemak dan gula, saat insulin tidak mencukupi, glukosa didalam tubuh tidak dapat diubah energi maka akan menyebabkan DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Wilayah kerja Peskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian adalah Quasy eksperimental dengan membandingkan hasil pengecekan gula darah sebelum dan setelah melakukan senam prolanis. Jumah sampel 33 orang. Hasil penelitian dari 33 responden sebelum melakukan senam proglanis didapatkan bahwa Mayoritas responden mempunyai diabetes (>200 mg/dl) sebanyak 28 responden (84,8%) dan mayoritas responden mempunyai prediabetes sebanyak 27 responden (81,8%) setelah melakukan senam proglanis. Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa senam proglanis berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah. Dimana uji Wilcoxon signed Rank Test didapatkan hasil Asymp.sig (2-tailed) 0,000 < ? = 0,05 yang berarti senam proglanis efektif untuk menurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Wilayah kerja Peskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
COMMUNITY KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH HANDLING OF SYMPTOMS OF INCREASED URIC ACID LEVELS IN KAYEE LEE VILLAGE KECAMATAN WANTING JAYA ACEH BESAR DISTRICT Aina Fadhla; Maulida Maulida; Eridha Putra
International Conference on Education, Science, Technology and Health (ICONESTH) 2023: ICONESTH
Publisher : International Conference on Education, Science, Technology and Health (ICONESTH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/iconesth.vi.58

Abstract

Gout is one of several diseases that will be a problem for sufferers because it not only interferes with health but can also cause physical disabilities. High uric acid levels in the blood exceeding normal limits cause a buildup of uric acid in the joints and other organs of the body. This buildup of uric acid makes joints ache, sore and inflamed. As humans, they must have different behaviors to deal with their illness according to the behavior they have, the behavior itself has components in which there are knowledge, attitudes, and actions. This study aims to determine the relationship between community knowledge and treatment of symptoms of increased uric acid levels in Kayee lLee Village, Wanna Jaya District, and Aceh Besar District. The design of this study will use a cross-sectional type of analytics. The population in this study were those who actively participated in the elderly Posyandu and had been diagnosed with gout as many as 32 people. The sampling technique used a total sampling technique of 32 respondents. The reason for using total sampling is because the population is less than 100. This research was conducted on June 12 - July 18, 2023, using a questionnaire sheet measurement method. Data processing was carried out using the Chi-Square test. The results showed that most of the respondents with good knowledge of handling were 18 (78.3%) respondents, and those with good knowledge but no handling were 5 (21.7%). While the majority of respondents who had sufficient knowledge with handling 1 (11.1%) respondents, and those who had sufficient knowledge but no treatment were 8 (88.9%) respondents. The results of the chi-square test p-value 0.001 (p <0.05) so that it can be concluded that Ha is accepted, indicating that there is a significant relationship between knowledge and treatment of symptoms of increased uric acid levels.
Family Support with the Occurrence of TB Treatment Compliance Ferdi Riansyah; Maulida Maulida; Gadis Halizasia; Dina Andriani Br Karo; Mela Hayani
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.5137

Abstract

Tuberculosis has been known for more than a century since the discovery of the germ that causes Tuberculosis by Robert Koch in 1882. WHO in 1993 said that TB is a very important and serious public health problem throughout the world and is a disease that causes a global emergency, because one in three of the world's population is estimated to have been infected with Mycobacterium tuberculosis (also called Acid-Fast Bacillus = AFB) as the germ that causes TB as evidenced by the Mantoux test. Geographically, the most cases of TB are in Southeast Asia (45.6%), Africa (23.3%) and the Western Pacific (17.8%), and the smallest in the Eastern Mediterranean (8.1%), The Americas (2.9%) and Europe (2.2%). This study uses a quantitative approach, by formulating a hypothesis which is then subjected to statistical testing to accept or reject the hypothesis. This study aims to determine the relationship between family support and treatment compliance in tuberculosis patients. Based on the table above about instrumental support shows that less instrumental support (10%) in non-compliant patients is lower compared to good instrumental support (57.1%). Based on statistical tests, the p-value on instrumental support is 0.001 which means there is a significant relationship between instrumental support and tuberculosis treatment compliance.