Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakter, Peliputan, dan Bahasa Radio serta Radio Komunitas dan Radio Komersial Winda Kustiawan; Elvira Zahra; Cindy Satika Lesmana; Sophia Lajuba; Nandini Nandini; Vira Nabila; Intan Farinnisa; Abdi Verdiansyaf; Abdul Rahman; Muhammad Hafiz Sapriadi; Farhan Sauqi Abdi Harahap; Dimas Siswanda
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 2 No 2 (2022): Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.64 KB)

Abstract

Radio merupakan media massa satu arah yang berperan menyebarkan informasi (berita, informasi dan hiburan) kepada khalayak luas. Radio hadir jauh sebelum media menjadi media komunikasi massa seperti sekarang ini. Terdapat beberapa jenis radio seperti, radio publik, radio swasta, radio komunitas dan radio berlangganan. Pada penelitian ini, komunitas radio dan komersial hanya akan dipahami. Radio komunitas adalah komunitas radio Stasiun yang diselenggarakan khusus untuk penduduk lokal di wilayah, kawasan atau wilayah tertentu, dan memuat program-program yang berciri utama muatan lokal, serta dikelola dan dikelola oleh penduduk setempat. Sedangkan radio komersial adalah stasiun yang lebih berorientasi pada industri penyiaran yang menghasilkan atau menghasilkan keuntungan. Di era modern ini, rasanya radio sudah tidak ada dan jadul. Namun tanpa kita ketahui, radio terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Radio di era ini, di era yang serba digital ini, mengikuti perkembangan zaman. Program yang ditawarkan juga bervariasi dari waktu ke waktu, dengan konten yang lebih kreatif. Setiap daerah juga memiliki banyak saluran siaran. Di era teknologi modern dan teknologi canggih ini, Gen Z membutuhkan pendidikan dan minat yang lebih dalam mengembangkan radio untuk mengikuti perkembangan zaman. Karena jika tidak, kapan pun radio berdurasi lebih cepat akan ada dalam nama hanya akan menjadi sejarah. Di era teknologi modern dan teknologi canggih ini, Gen Z membutuhkan pendidikan dan minat yang lebih dalam mengembangkan radio untuk mengikuti perkembangan zaman. Karena jika tidak, kapan pun radio berdurasi lebih cepat akan ada dalam nama hanya akan menjadi sejarah. Di era teknologi modern dan teknologi canggih ini, Gen Z membutuhkan pendidikan dan minat yang lebih dalam mengembangkan radio untuk mengikuti perkembangan zaman. Karena jika tidak, kapan pun radio berdurasi lebih cepat akan ada dalam nama hanya akan menjadi sejarah.
Ukhuwah Islamiyah Envelops the Life of the Mesjid Village Community Amidst the Difference Between the Muhammadiyah Community and the NU Community Zulfah Hannum Bahri; Heny Trie Dina Aliya; Sallimah Zarli Lubis; Farhan Sauqi Abdi Harahap
MAQOLAT: Journal of Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2023): Transformative Islamic Thought Based on the Qur'an
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/maqolat.v1i3.18

Abstract

Kelurahan Masjid is one of the strategic locations in the spread of Islamic dakwah because of its strategic location in the middle of the city.  The Mosque Community with different organizational backgrounds, namely Muhammadiyah and NU, worship in four different mosques, but all four are active mosques in the field of organization, namely: Raya Al Maksum Mosque Medan, Taqwa Muhammadiyah Mosque of Mahkamah, Ar Raudha Mosque and An Nazhafah Mosque  .  The majority of the people who cover the environment are Muhammadiyah people.  The Muhammadiyah community in that environment tends to carry out worship activities at the Taqwa Muhammadiyah Mosque of Mahkamah.  Likewise with the NU community who carry out worship activities at the Ar Raudha and An Nazhafah Mosques.  At first the Kelurahan Masjid community was quite homogeneous because there was only one ideology of Muhammadiyah.  Only then did Nahdatul Ulama appear.  Since the emergence of Nahdatul Ulama, the community which was originally a homogeneous society, then there has been a transition to become a heterogeneous society so that there was a categorization of NU and Muhammadiyah and even had conflicts even though it was only in the form of criticism.
DAMPAK PRAKTIKUM SIARAN RADIO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA DI DEPAN UMUM STUDI KASUS MAHASISWA KOMUNIKASI Winda Kustiawan; Abdul Rahman Pais Nasution; Farhan Sauqi Abdi Harahap; Muhammad Hafiz Sapriadi; Muhammad Izwan; Rakhas djuniardi
Jurnal Publikasi Manajemen Informatika Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL PUBLIKASI MANAJEMEN INFORMATIKA
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jupumi.v4i1.3629

Abstract

This study aims to analyze the impact of radio broadcasting practicums on the public speaking abilities of Communication and Islamic Broadcasting students at the State Islamic University of North Sumatra. A qualitative approach was employed, involving observations and semi-structured interviews with five active participants in the broadcasting practicum. The findings reveal that radio broadcasting practicums significantly enhance students' speaking skills, through improved articulation, intonation, and effective listening abilities. Factors such as direct interaction with listeners and strong academic support were found to be crucial in facilitating these improvements. The study recommends enhancements to practicum facilities, integration of more effective feedback sessions, and emotional management training to support students in handling the pressures of live broadcasting.