Ahmad Farih Dzakiy, Ahmad Farih
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hadis Dan Resepsi Estetis Pesantren (Studi Kitab Fad’il Ramadan Karya Taufiqul Hakim) Dzakiy, Ahmad Farih
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 16 No 1 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsk.v16i1.744

Abstract

This article describes Fada’il Ramadan, a book composed by a Pesantren leader in Jepara, Central Java, which has some unique features, particularly in the context of Hadits studies in the archipelago. The most unique character of the book is the aesthetic reception of some Hadiths about excellence of Ramadan (fada’il ramadan), as it represented within the content structure. Various hadits texts citated from some hadits literatur, are transformed into several stanzas of nazham, in  three  languages;  Arabic,  Javanese,  and Indonesian. This article tries to investigate the book. Starts on the breif summary of the author’s profile, it explain the identity of the book in addition to explore some uniqueness within the content, in the context of Hadits studies in the archipelago.
Pembacaan QS. Al-Nas (114): 4-5 dan Konsep Original Sins (Analisis The Quran and The West Karya Kenneth Cragg) Dzakiy, Ahmad Farih; Mufid, Abdul; Masuwd, Mowafg
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 18 No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/002024182134100

Abstract

AbstractThis study investigated Surah Al-Nas verses 4-5, which describe the concept of original sin in Christianity and compare it to the concept of original sin in Islam. This study employed the Qur'anic text analysis approach and compared it to Kenneth Cragg's ideas in his book The Qur'an and the West. The Qur'anic text analysis method was utilized to thoroughly understand the verse's content. In contrast, Cragg's thought approach examines the perceived concept of original sin in Western tradition. The outcomes of this study demonstrate a fundamental distinction between the concept of original sin in Christianity, which regards sin as an inheritance from Adam, and the concept in Islam, which emphasizes individual responsibility for one's acts. This study adds to the knowledge of the fundamental distinctions between the two major religious traditions in their views on the original sin and their recognition of the human concept of God.Keywords: Original sin; Religious Understanding; The Qur’an and The West. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Surah Al-Nas ayat 4-5 yang menggambarkan konsep dosa asal dalam agama Kristen, dan membandingkannya dengan konsep dosa asal dalam Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis teks al-Qur'an dan membandingkannya dengan pemikiran Kenneth Cragg dalam bukunya The Qur’an and The West. Metode analisis teks al-Qur'an digunakan untuk memahami makna ayat secara mendalam, sedangkan pendekatan pemikiran Cragg digunakan untuk melihat bagaimana konsep dosa asal dipahami dalam tradisi Barat. Temuan penelitian ini menunjukkan perbedaan mendasar antara konsep dosa asal dalam agama Kristen, yang menempatkan dosa sebagai warisan Adam, dengan konsep dalam Islam, yang tekanan tanggung jawab individu atas perbuatannya sendiri. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang perbedaan esensial antara dua tradisi agama besar dalam pandangan terhadap asal mula dosa dan kesadarannya terhadap pemahaman manusia tentang dasar-dasar dengan Tuhan. Kata Kunci: Dosa Asal; Pemahaman Agama; The Quran and The West.
Menikahi Seorang Pezina, bolehkah? (Aplikasi Metodologi Penafsiran Abdullah Saeed) Dzakiy, Ahmad Farih
Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 5 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abdullah Saeed sebagai seorang intelektual muslim yang konsen dalam mengembangkan teori double movement yang digagas Fazlur Rahman, setidaknya telah berhasil memberikan langkah-langkah sistematis perihal bagaimana menafsirkan al-Quran dengan paradigma kontekstualis. Artikel ini dibuat atas dasar mencoba menafsirkan al-Quran sebagai bentuk aplikasi dari pendekatan kontekstualis versi Abdullah Saeed. Ayat yang dibahas di sini berkenaan dengan pernikahan antara seorang mukmin dan pezina (QS. AlNu>r 24: 3). Secara literal, seorang penafsir akan memahami ayat ini sebagai bentuk totalitas siapa pun yang pernah berzina, ia diharamkan menikah dengan seorang mukmin. Namun, dalam hal ini, diuraikan dan diperjelas siapa pezina, siapa mukmin, mengapa ayat ini begitu penting dalam mengatur relasi di dalam pernikahan dan pada akhirnya pesan utama apa yang dapat diambil ayat ini untuk bisa di terapkan pada isu-isu kekinian, khususnya dalam hal pernikahan. Keyword: Zina, Pezina, Pernikahan, taubat, Kontekstual
HERMENEUTIKA HASSAN HANAFI Dzakiy, Ahmad Farih
Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hermeneutika merupakan sebuah disiplin ilmu yang mulai gencar didengungdengungkan dalam tradisi penafsiran al-Quran. Terlepas dari pro-kontra terhadap ilmu ini, pada dasarnya para pemikir dan pengkaji hermeneutika mencoba untuk mengembangkan metodologi ilmu dalam memahami alQuran (Ulu>m al-Qura>n). Hassan Hanafi dalam hal ini juga mencoba memberikan sumbangsih keilmuan yang hermeneutis. Gagasan yang ia berikan adalah penafsiran haruslah berangkat dari realitas untuk realitas. Sehingga metodologi tafsir apa pun bentuknya harusnya memiliki orientasi untuk kemashalahatan ummat dan tidak ada penghegemonian pemahaman yang hanya untuk melanggengkan kemashlahatan kelompok atau kekuasaan tertentu