Ahmad Farih Dzakiy, Ahmad Farih
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Iklila: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Menikahi Seorang Pezina, bolehkah? (Aplikasi Metodologi Penafsiran Abdullah Saeed) Dzakiy, Ahmad Farih
Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 5 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abdullah Saeed sebagai seorang intelektual muslim yang konsen dalam mengembangkan teori double movement yang digagas Fazlur Rahman, setidaknya telah berhasil memberikan langkah-langkah sistematis perihal bagaimana menafsirkan al-Quran dengan paradigma kontekstualis. Artikel ini dibuat atas dasar mencoba menafsirkan al-Quran sebagai bentuk aplikasi dari pendekatan kontekstualis versi Abdullah Saeed. Ayat yang dibahas di sini berkenaan dengan pernikahan antara seorang mukmin dan pezina (QS. AlNu>r 24: 3). Secara literal, seorang penafsir akan memahami ayat ini sebagai bentuk totalitas siapa pun yang pernah berzina, ia diharamkan menikah dengan seorang mukmin. Namun, dalam hal ini, diuraikan dan diperjelas siapa pezina, siapa mukmin, mengapa ayat ini begitu penting dalam mengatur relasi di dalam pernikahan dan pada akhirnya pesan utama apa yang dapat diambil ayat ini untuk bisa di terapkan pada isu-isu kekinian, khususnya dalam hal pernikahan. Keyword: Zina, Pezina, Pernikahan, taubat, Kontekstual
HERMENEUTIKA HASSAN HANAFI Dzakiy, Ahmad Farih
Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hermeneutika merupakan sebuah disiplin ilmu yang mulai gencar didengungdengungkan dalam tradisi penafsiran al-Quran. Terlepas dari pro-kontra terhadap ilmu ini, pada dasarnya para pemikir dan pengkaji hermeneutika mencoba untuk mengembangkan metodologi ilmu dalam memahami alQuran (Ulu>m al-Qura>n). Hassan Hanafi dalam hal ini juga mencoba memberikan sumbangsih keilmuan yang hermeneutis. Gagasan yang ia berikan adalah penafsiran haruslah berangkat dari realitas untuk realitas. Sehingga metodologi tafsir apa pun bentuknya harusnya memiliki orientasi untuk kemashalahatan ummat dan tidak ada penghegemonian pemahaman yang hanya untuk melanggengkan kemashlahatan kelompok atau kekuasaan tertentu