Cyska Lumenta
Staf Pengajar Program Studi Budidaya Perairan FPIK UNSRAT

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Substitusi tepung cangkang Kijing Taiwan (Sinanodonta woodiana) dalam pelet komersial sebagai sumber mineral bagi pertumbuhan benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) Metlin Boroallo; Cyska Lumenta; Ockstan J. Kalesaran; Jeffrie F. Mokolensang; Hengky J. Sinjal; Winda M. Mingkid
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol. 11 No. 2 (2023): April - Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.v11i2.48248

Abstract

Penggunaan tepung cangkang kijing Taiwan sebagai sumber mineral bagi pertumbuhan benih ikan nila merupakan upaya untuk mengurangi limbah cangkang kijing Taiwan yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah substitusi tepung cangkang kijing Taiwan dengan dosis berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi benih ikan nila, menentukan perlakuan yang memiliki tingkat pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi tertinggi dan menetapkan nilai ratio konvesi pakan (FCR) dan efisiensi pakan terbaik. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila berukuran 1-2 gram. Pakan uji yang digunakan adalah pelet komersial yang disubstitusi tepung cangkang kijing Taiwan. Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah wadah plastik sebanyak 12 buah. Sebelum penelitian, ikan uji diaklimatisasi selama 7 hari, selanjutnya, ikan ditebar kedalam wadah pemeliharaan sebanyak 5 ekor/wadah yang diisi air sebanyak 10 liter, ikan diberi pakan 3 kali sehari yaitu pukut 08.00, 12.00 dan 14.00 WITA secara ad libitum.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah substitusi A (0%), B (2%), C (4%) dan D (6%) tepung cangkang kijing Taiwan. Data yang diamati adalah pertumbuhan mutlak, nisbi, kelangsungan hidup, ratio konvesi pakan) dan efisiensi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung cangkang kijing Taiwan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, pertumbuhan nisbi, ratio konvesi pakan dan nilai efisiensi pakan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila. Sebagai kesimpulan pertumbuhan mutlak dan nisbi terbaik terdapat pada perlakuan C (4%) yaitu 3,38 gram dan 219,76%, nilai ratio konvesi pakan dan efisiensi pakan terbaik juga diperoleh pada perlakuan C (4%) dengan nilai 1,22 dan 82,93%. Kata kunci: pertumbuhan mutlak, pertumbuhan nisbi, kelangsungan hidup, ratio konversi pakan, efisiensi pakan
Pertumbuhan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) (von Martens, 1868) yang diberi pakan eceng gondok Pontederia crassipes dan Keong Mas, Pomacea canaliculata (Lammark,1819) Junaidi Asnawi; Winda M. Mingkid; Henneke Pangkey; Cyska Lumenta; Jeti K. Rangan
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol. 11 No. 2 (2023): April - Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.v11i2.48265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian dan menghitung tingkat kelangsungan hidup (SR) udang karang (Cherax quadricarinatus) melalui aplikasi eceng gondok Pontederia crassipes dengan keong mas dengan dosis berbeda yang dipelihara dalam wadah akuarium. . Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Lobster air tawar diambil dari Danau Tondano dengan kisaran bobot 15 – 29 gram sebanyak 40 ekor. Pakan gabungan yang diberikan pakan eceng gondok dan keong mas sebanyak 20% dari total bobot lobster. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pukul 08.00 WIB dan 17.00 WIB, masing-masing sebanyak 10% pada pagi hari dan 10% pada sore hari. Pengukuran yang dilakukan dan data yang diamati dari penelitian ini adalah: pertambahan berat badan mutlak individu yang diukur setiap satu minggu sampai akhir masa pengamatan, laju pertumbuhan harian dan persentase individu yang hidup sampai akhir masa pengamatan (1 bulan). ). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pertambahan berat badan mutlak pada perlakuan A (2,61%), B (3,66%), dan C (4,03%) sedangkan laju pertumbuhan harian pada masing-masing perlakuan adalah perlakuan A (0,36%), B (0,54%). ), dan C (0,59%). Tingkat kelangsungan hidup menunjukkan bahwa perlakuan A dan B memiliki tingkat kelangsungan hidup tertinggi (92%) dan terendah ditemukan pada perlakuan D (75%). Hasil analisis varians pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan harian menunjukkan bahwa perbedaan komposisi eceng gondok dan keong mas sebagai pakan lobster air tawar tidak berpengaruh nyata terhadap perbedaan pertumbuhan lobster air tawar. Kata kunci: budidaya, kelangsungan hidup, Danau Tondano, pakan ikan, kualitas air
Pemanfaatan media fermentasi kotoran kuda dalam perbanyakan Alona sp. Mutiara Hariawan; Henneke Pangkey; Jeffrie F. Mokolensang; Cyska Lumenta; Indra R.N Salindeho; Juliaan Ch. Watung
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol. 11 No. 2 (2023): April - Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.v11i2.49684

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effectiveness of fermented horse manure media for the propagation of Alona sp. The research took place at the Aquaculture Technology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Sam Ratulangi University, Manado. The study used an experimental method with 12 experimental units, consisting of treatment A: fermented horse manure with EM4 solution, treatment B: unfermented horse manure, treatment C: yeast (5 ppm), and treatment D: water. Each experimental unit was inoculated at the initial stage by 10 Alona sp. which is placed in a glass jar with a volume of 500 ml. The water quality of Alona sp. culture media was measured including temperature, DO, and pH. The results of propagation of Alona sp. according to the analysis of variance, it was found that the differences in treatment between the culture media had a significant effect. The results of the BNJ follow-up test showed that treatment A was significantly different from treatments B and D, but not significantly different from treatment C. Water quality measurements on day 6 to day 15 for treatments A, B, C, and D ranged from temperature, 26.3-27.3°C, DO 6.5-7.3 ppm and pH 6.2-6.5. Keywords: life food, horse manure, fermentation, aquaculture