Nevy Diana Hanafi
Program Studi Peternakan-Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KECERNAAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN PROBIOTIK STARBIO PADA DOMBA JANTAN LOKAL: The Digestibility of Rice Straw Fermented by Probiotic Starbio to Local Male Sheep Gema Pirngadi Gultom; Tri Hesti Wahyuni; Nevy Diana Hanafi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 2 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.301 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i2.2659

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level pemanfaatan jerami padi fermentasi denganprobiotik Starbio terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik domba jantan lokal. Penelitian inimenggunakan 4 ekor domba jantan lokal dengan bobot awal 11,87 ± 1,98 kg. Rancangan yang digunakan dalampenelitian ini adalah rancangan bujur sangkar latin dengan 4 perlakuan. Perlakuan terdiri atas P0 (jerami padi tanpafermentasi), P1(0,4 kg Starbio + 0,4 kg urea/ 100 kg jerami padi), P2 (0,6 kg Starbio + 0,6 kg urea/ 100 kg jeramipadi) dan P3 (0,8 kg Starbio + 0,8 kg urea/ 100 kg jerami padi). Hasil penelitian menunjukkan rataan konsumsibahan kering (g/ekor/hari) 467,06; 465,72; 489,52 dan 481,1. Rataan konsumsi bahan organik (g/ekor/hari) 391,49;391,05; 412,92 dan 403,65. Rataan kecernaan bahan kering 47,57; 46,59; 50,07 dan 49,17. Rataan kecernaan bahanorganik 57,06; 56,69; 59,85 dan 58,12. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan Starbio sampai level 0,8 kg tidakmemberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi bahan kering dan bahan organik serta kecernaan bahan keringdan bahan organik pada domba jantan lokal.
PENGGUNAAN TEPUNG KULIT BUAH MARKISA YANG DIFERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium TERHADAP KARKAS KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH: The Utilization of Fermented (Passiflora edulis) by Phanerochaete chrysosporium on Carcass of Weaning Male Rex Rabbit Frinando S Pakpahan; Ma’ruf Tafsin; Nevy Diana Hanafi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 1 (2015): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.713 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i1.2778

Abstract

Salah satu potensi bahan pakan alternatif adalah kulit buah markisa yang difermentasi denganPhanerochaete chrysosporium. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian tepung kulit buahmarkisa yang difermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium terhadap karkas kelinci rex jantan lepas sapih.Penelitian dilaksanakan di Rukun Farm Berastagi, pada bulan Agustus-Oktober 2015. Rancangan yangdigunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari20 ekor kelinci rex jantan lepas sapih dengan rataan bobot badan awal 918±75,18 g. Perlakuan dengan berbagailevel kulit buah markisa fermentasi Phanerochaete chrysosporium dalam ransum terdiri dari P0 (0%); P1 (10%);P2 (20%) dan P3 (30%). Parameter yang diteliti adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobotrelatif organ dalam dan bobot relatif organ luar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruhnyata (P<0,05) terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot relatif saluran pencernaan danbobot relatif kulit. Sebaliknya, tidak berbeda nyata (P>0,05) pada bobot relatif jantung, paru-paru, hati, ginjal,kepala dan kaki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung kulit buah markisa yang difermentasidenganPhanerochaete chrysosporium sampailevel 30% dalam ransum dapat meningkatkan bobot potong, bobotkarkas dan persentase karkas kelinci rex jantan.
PENGGUNAAN MULTI MIKROBA LOKAL DENGAN BERBAGAI DOSIS DAN LAMA INKUBASI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PELEPAH KELAPA SAWIT IN VITRO: The Utilization of Local Multi Microbial With Different Dose and Duration Incubation Time on the Dry Matterand Organic Matter Digestibility of Oil Palm Frond In Vitro Nevy Diana Hanafi; Ma’ruf Tafsin; Wike Sujana
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 2 (2106): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.713 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i2.2788

Abstract

Pelepah kelapa sawit merupakan salah satu limbah perkebunan kelapa sawit, dimana keberadaannyacukup tersedia melimpah sepanjang tahun di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuanuntuk mengkaji kemampuan mikroorganisme dengan dosis dan waktu inkubasi yang berbeda dalammeningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik terhadap fermentasi pelepah kelapa sawitsecara in vitro. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial.Perlakuan terdiri dari dosis 0,2% dan 0,4% dan lama inkubasi 0, 3, 6 dan 9 hari. Pelepah daun kelapa sawitfermentasi multi mikroba lokal (Aspergillus niger + Saccharomyces cerevisiae + isolat bakteri kerbau.Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa dosis memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) akan tetapi lamafermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahanorganik. Dosis multi mikroba lokal sebesar 0.4% menunjukkan nilai koefisien cerna bahan kering (KCBK) dankoefisien cerna bahan organik (KCBO) pada pelepah kelapa sawit lebih tinggi dibanding dosis 0.2%,sebaliknya lama inkubasi 0 - 9 hari tidak mempengaruhi nilai kecernaan. Tidak ada interaksi antara dosis danlama inkubasi terhadap koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahan organik. Hal ini disimpulkanbahwa dosis multi mikroba lokal dapat meningkatkan kecernaan pada pelepah kelapa sawit in vitro.