Ma’ruf Tafsin
Program Studi Peternakan-Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN POD KAKAO (Theobroma cacao L.) DIFERMENTASI DENGAN Rhizhopus sp, Saccharomyces sp DAN Lactobacillus sp TERHADAP PERFORMANS BABI PERANAKAN LANDRACE JANTAN: The Utilization of Cacao Pods (Theobroma cacao l.) Fermented by Rhizopus sp, Saccharomyces sp and Lactobacillus sp on Performances of Male Croosbreed Landrace Swine Benediktus Sijabat; Tri Hesti Wahyuni; Ma’ruf Tafsin
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 2 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.692 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i2.2653

Abstract

performans ternak babi peranakan Landrace jantan. Untuk itu suatu penelitian telah dilakukan di Jln.Pintu Air IV, Gg. Maju VI Simalingkar B, Kecamatan Medan Johor pada Juli-September 2012 menggunakan 20ekor ternak babi peranakan Landrace jantan dengan rancangan percobaan menggunakan rancangan acakkelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 5 kelompok dengan rataan bobot badan: 24,76±1,31 kg; 29,73±1,15kg; 36,30±4,41 kg; 43,38±2,22 kg; dan 49,43±2,32 kg. Perlakuan yang diberikan adalah P0, P1, P2 dan P3 (0%,10%, 20% dan 30% pod kakao fermentasi dalam ransum). Parameter penelitian adalah konsumsi pakan,pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan rataan konsumsi pakan(g/ekor/hari) pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut 2.431,15; 2.404,87; 2.396,21 dan P3:2.371,00.Rataan pertambahan bobot badan (g/ekor/hari) pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut 575,00; 558,21;536,79 dan 461,07. Rataan konversi pakan pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut 4,30; 4,39; 4,55 dan5,26. Hasil analisis statistik menunjukkan penambahan pod kakao fermentasi dalam pakan berpengaruh sangatnyata (P<0,01) menurunkan konsumsi, pertambahan bobot badan serta meningkatkan angka konversi pakan,tetapi tingkat penggunaan 20% masih memberikan hasil tidak berbeda nyata dibandingkan kontrol. Kesimpulanhasil penelitian ini adalah pod kakao fermentasi dapat dijadikan sebagai pakan alternatif untuk ransum babi.Pemberian pod kakao fermentasi sampai tingkat 20% dalam ransum masih dapat digunakan sebagai penggantidedak. Namun, pemberian pod kakao fermentasi lebih dari 30% dapat menurunkan konsumsi pakan,pertambahan bobot badan serta meningkatkan angka konversi pakan.
EFEK BENTUK FISIK RANSUM TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA AYAM BROILER: The Effect Physical Form of Diet on Protein Utilization of Broiler Indra Panjaitan; Ma’ruf Tafsin; Zulfikar Siregar
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 2 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.118 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i2.2661

Abstract

Bentuk fisik ransum dapat berpengaruh terhadap pemanfaatan protein ransum pada ayam broiler.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk fisik ransum terhadap efisiensi penggunaan proteindalam ransum ayam broiler. Metode yang dilakukan untuk menentukan efisiensi penggunaan protein adalahdengan cara menghitung retensi protein dan rasio efisiensi protein. Rancangan penelitian yang digunakan adalahrancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji tersusun atas P1 (tepung), P2(fine crumble), P3 (crumble), P4 (coarse crumble) dan P5 (pellet). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efekbentuk fisik ransum memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap retensi protein tetapi tidakberpengaruh nyata terhadap rasio efisiensi protein (P>0,05). Retensi protein tertinggi pada fase starter diperolehtepung (94,23%) dan terendah diperoleh crumble (92,34%) sedangkan pada fase finisher ransum berbentukcoarse crumble menunjukkan hasil yang sama dengan ransum berbentuk pellet. Dapat disimpulkan bahwaransum fase starter dapat menggunakan tepung atau fine crumble sedangkan ransum fase finisher dapatmenggunakan coarse crumble atau pellet.
PENGGUNAAN TEPUNG KULIT BUAH MARKISA YANG DIFERMENTASI DENGAN Phanerochaete chrysosporium TERHADAP KARKAS KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH: The Utilization of Fermented (Passiflora edulis) by Phanerochaete chrysosporium on Carcass of Weaning Male Rex Rabbit Frinando S Pakpahan; Ma’ruf Tafsin; Nevy Diana Hanafi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 1 (2015): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.713 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i1.2778

Abstract

Salah satu potensi bahan pakan alternatif adalah kulit buah markisa yang difermentasi denganPhanerochaete chrysosporium. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian tepung kulit buahmarkisa yang difermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium terhadap karkas kelinci rex jantan lepas sapih.Penelitian dilaksanakan di Rukun Farm Berastagi, pada bulan Agustus-Oktober 2015. Rancangan yangdigunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari20 ekor kelinci rex jantan lepas sapih dengan rataan bobot badan awal 918±75,18 g. Perlakuan dengan berbagailevel kulit buah markisa fermentasi Phanerochaete chrysosporium dalam ransum terdiri dari P0 (0%); P1 (10%);P2 (20%) dan P3 (30%). Parameter yang diteliti adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobotrelatif organ dalam dan bobot relatif organ luar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruhnyata (P<0,05) terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot relatif saluran pencernaan danbobot relatif kulit. Sebaliknya, tidak berbeda nyata (P>0,05) pada bobot relatif jantung, paru-paru, hati, ginjal,kepala dan kaki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung kulit buah markisa yang difermentasidenganPhanerochaete chrysosporium sampailevel 30% dalam ransum dapat meningkatkan bobot potong, bobotkarkas dan persentase karkas kelinci rex jantan.
FERMENTASI HASIL SAMPING INDUSTRI DAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PROBIOTIK LOKAL TERHADAP PERFORMANS DOMBA: Fermented Oil Palm Industry and Plantation by Product by Local Probiotics on Performances of Sheep Srimastuti Simanjuntak; Yunilas; Ma’ruf Tafsin
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 1 (2015): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.507 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i1.2784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan fermentasi hasil samping industi kelapasawit dengan probiotik lokal terhadap performans domba. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi TernakProgram Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dimulai bulan Juni 2014 - September2014. Penelitian ini menggunakan 15 ekor domba dengan bobot awal 15.13±0.64 kg dan rancangan yang digunakanadalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas ransumP0=(tanpa fermentasi), P1= (fermentasi dengan isolat hasil limbah sawit), P2= (fermentasi dengan isolat asal cairanrumen kerbau). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan hasil samping industri kelapa sawitfermentasi dengan probiotik lokal memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap konsumsi pakan g/ekor/hari(702.95±59.576; 866.37±52.062; 698.46±119.52), memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobotbadan g/ekor/hari (78.50±20.91; 112.71±14.12; 78.23±29.96) dan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadapkonversi pakan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah fermentasi hasil samping indutri dan perkebunan kelapasawit menggunakan isolat bakteri asal limbah sawit berpengaruh positif terhadap konsumsi pakan, pertambahanbobot badan dan konversi pakan pada domba hair sheep
DOSIS DAN LAMA FERMENTASI KULIT BUAH MARKISA (Passiflora edulis var.edulis) OLEH Phanerochaete chrysosporium TERHADAP KUALITAS FISIK DAN KIMIA PAKAN: Dose and Duration Fermentation (Passiflora edulis var. edulis) by Phanerochaete chrysosporium on The Physical and Chemical Feed Quality Wahyu Cristine A. Br Pinem; Ma’ruf Tafsin; Tri Hesti Wahyuni2
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 1 (2015): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.865 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i1.2785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh fermentasi tepung kulit buah markisa denganPhanerochaete chrysosporium terhadap kualitas fisik dan kimia pakan. Penelitian dilaksanakan di LaboratoriumPemuliaan dan Reproduksi Ternak, pada bulan juni-juli 2015. Rancangan yang digunakan adalah rancanganacak lengkap (RAL) pola faktorial. Perlakuan terdiri dari 2 faktor yaitu dosis inokulum (104 CFU/g, 106 CFU/g)dan lama fermentasi (0;7;14 dan 21 hari). Parameter yang diteliti adalah kerapatan tumpukan, kerapatanpemadatan tumpukan, berat jenis, kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa faktor lama hari berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kerapatan tumpukan, kerapatanpemadatan tupukan dan berat jenis. Faktor dosis dan lama hari masing-masing memberikan pengaruh sangatnyata (P<0,01) terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar. Sedangkan interaksi antara dosis dan lamafermentasi hanya terdapat pada kerapatan tumpukan dan kandungan protein kasar. Kesimpulan dari penelitianini adalah dosis 106 CFU/g, lama fermentasi terbaik 14 hari dan interaksi terbaik adalah dosis 106 CFU/g denganlama fermentasi 14 hari untuk memfermentasi kulit buah markisa oleh Phanerochaete chrysosporium.
PENGGUNAAN MULTI MIKROBA LOKAL DENGAN BERBAGAI DOSIS DAN LAMA INKUBASI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PELEPAH KELAPA SAWIT IN VITRO: The Utilization of Local Multi Microbial With Different Dose and Duration Incubation Time on the Dry Matterand Organic Matter Digestibility of Oil Palm Frond In Vitro Nevy Diana Hanafi; Ma’ruf Tafsin; Wike Sujana
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 2 (2106): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.713 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i2.2788

Abstract

Pelepah kelapa sawit merupakan salah satu limbah perkebunan kelapa sawit, dimana keberadaannyacukup tersedia melimpah sepanjang tahun di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuanuntuk mengkaji kemampuan mikroorganisme dengan dosis dan waktu inkubasi yang berbeda dalammeningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik terhadap fermentasi pelepah kelapa sawitsecara in vitro. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial.Perlakuan terdiri dari dosis 0,2% dan 0,4% dan lama inkubasi 0, 3, 6 dan 9 hari. Pelepah daun kelapa sawitfermentasi multi mikroba lokal (Aspergillus niger + Saccharomyces cerevisiae + isolat bakteri kerbau.Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa dosis memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) akan tetapi lamafermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahanorganik. Dosis multi mikroba lokal sebesar 0.4% menunjukkan nilai koefisien cerna bahan kering (KCBK) dankoefisien cerna bahan organik (KCBO) pada pelepah kelapa sawit lebih tinggi dibanding dosis 0.2%,sebaliknya lama inkubasi 0 - 9 hari tidak mempengaruhi nilai kecernaan. Tidak ada interaksi antara dosis danlama inkubasi terhadap koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahan organik. Hal ini disimpulkanbahwa dosis multi mikroba lokal dapat meningkatkan kecernaan pada pelepah kelapa sawit in vitro.