Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Faktor Terhadap Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Fitria Eka Resti Wijayanti; Erlina HB; Milda Ratu; Andi Arfah; Andi Hartati; Endang Werdyaningsih
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (November)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.582 KB) | DOI: 10.59585/bajik.v1i1.39

Abstract

Salah satu faktor penentu baik-buruknya mutu dan citra Puskesmas, pelayanan keperawatan yang seoptimal mungkin dan untuk meningkatkan asuhan keperawatan perlu adanya suatu standar sebagai pedoman kerja bagi tenaga keperawatan. Tujuan standar asuhan keperawatan adalah: (1) meningkatkan kwalitas asuhan keperawatan, (2) mengurangi biaya asuhan, (3) melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. Di Puskesmas khususnya ruang rawat inap, pelaksanan standar asuhan keperawatan masih belum sesuai harapan. Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah cross sectional dengan variabel-variabel, independen dan variable dependen dilakukan pada saat bersamaan. Dan pengukuran variabel independen dan variabel dependen dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data. Penelitian ini menggunakan intrumen dalam bentuk check list dan kuisioner tertutup. Pelaksanaan standar asuhan keperawatan adalah: pengetahuan, sikap, dan motivasi, menggunakan kuisioner tertutup dengan katagori data ordinal berdasarkan teori ” Likert Scale”. Data terkumpul dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan perhitungan Regresi linier . Untuk menganalisis faktor dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan standar asuhan keperawatan, dengan tingkat signifikasi P< 0,05. Seluruh tehnis pengolahan data statistikal, dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan Software Product and Service Solution (SPSS Versi 10.0)
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI ENDOFIT DAUN DAN UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia Merr) SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTI OKSIDAN Andi Arfah
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungi endofit adalah kelompok fungi yang sebagian atau seluruh hidupnya berada dalam jaringan tumbuhan hidup dan biasanya tidak merugikan pada inangnya. Fungi endofit umumnya memproduksi metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis yang bermanfaat. Metabolit fungi endofit memiliki aktivitas senyawa- senyawa seperti anti kanker, anti virus, anti bakteri dan anti oksidan. Sumber-sumber antioksidan dapat berupa antioksidan sintetik maupun antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan fungi endofit dari tanaman bawang dayak sebagai sumber penghasil senyawa antioksidan dan mengetahui golongan senyawa antioksidan yang dihasilkan. Isolasi fungi endofit dilakukan dengan metode tanam langsung (direct seed plant) pada media PDA yang ditambahkan kloramfenikol 0,005% b/v. Identifikasi fungi endofit secara molekuler serta uji mikroskopik. Pengukuran aktivitas antioksidan dari ekstrak hasil fermentasi menggunakan metode penangkap radikal bebas DPPH. Identifikasi golongan senyawa antioksidan dilakukan dengan metode pereaksi warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 isolat fungi dari daun Bawang Dayak dengan kode DBD1, DBD2 dan DBD3 serta 1 isolat fungi dari umbi Bawang Dayak dengan kode UBD. Analisi hasil BLAST menunjukkan kekerabatan isolat UBD, DBD1 dan DBD3 ke dalam jamur marga Aspergillus. Namun perkerabatan spesies DBD3 lebih dekat dengan Aspergillus tamari isolat 27-M-3 daripada UBD dan DBD1, Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak hasil fermentasi dan ekstrak etil asetat positif mengandung alkaloid dan flavonoid. Hasil uji KLT autografi dengan menggunakan pereaksi DPPH menunjukkan ekstrak hasil fermentasi dan ekstrak etil asetat positif mengandung antioksidan. Perhitungan Kadar IC50 (bpj) dari ekstrak hasil fermentasi yang termasuk sebagai antioksidan sedang adalah umbi bawand dayak sebesar 215,72 bpj dan daun bawang dayak 1 sebesar 164,29 bpj. Sedangkan yang termasuk sebagai antioksidan lemah adalah daun bawang dayak 2 sebesar 348,32 bpj dan daun bawang dayak 3 sebesar 368,06 bpj. Hal ini menunjukkan bahwa isolat fungi daun dan umbi bawang dayak memiliki kemampuan sebagai antioksidan sedang.
Penggunaan Alat Peraga Untuk Pengenalan Kesehatan Organ Reproduksi Pada Remaja Putri Arfiani; Andi arfah; Andi hariati; Rahmaniyah R; Antonius Ali Wutun
JCS Vol. 6 No. 2 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. During this period, adolescents experience changes both on the outside and inside of the body, both changes in body structure and function. Adolescence begins with very rapid growth which is usually called puberty. Problems related to reproductive health often stem from a lack of information, understanding and awareness to achieve reproductive health. There are many things related to this, starting from an introduction to reproductive organs, an understanding of the need to maintain the cleanliness of reproductive organs, an understanding of reproductive processes and the impact of irresponsible behavior. Therefore, providing an understanding of the health of reproductive organs and their functions as well as how to maintain health for teenagers is necessary. The aim of this activity is to increase female students' knowledge about Introduction to Reproductive Organ Health in Adolescents by using teaching aids. Using preparation, implementation and evaluation methods, the value obtained increased after introducing the reproductive organs and their functions as well as how to maintain and care for them. From these results it can be proven that providing education has a positive impact, namely increasing female students' knowledge. And the use of teaching aids is very helpful according to the results of this PKM activity. The use of props for female reproductive organs in counseling can increase female students' knowledge.