Pendidikan merupakan sesuatu yang menjembatani proses pembentukan karakter, dalam lingkungan pendidikan tidak terlepas dari kurikulum. Salah satunya yaitu kurikulum merdeka, dimana kurikulum merdeka meliputi program yaitu pembelajaran intrakulikuler dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu program pada kurikulum merdeka yaitu proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik serta mewujudkan pelajar pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dalam membentuk karakter mandiri peserta didik di MIN 4 Garut, untuk mengetahui upaya dan hasil, faktor pendukung dan penghambat, karakter mandiri peserta didik serta dampak dalam implementasi proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dalam membentuk karakter mandiri peserta didik di MIN 4 Garut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru kelas I, dan peserta didik, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman observasi dan wawancara, Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclution drawing/verification). Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber, teknik dan waktu. Dan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa (1) Implementasi proyek P5 di MIN 4 Garut dilaksanakan dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga kegiatan gelar karya. (2) Upaya dan hasil yang dilakukan, upaya dengan melibatkan berbagai pihak yaitu guru, peserta didik dan orang tua kemudian hasilnya yaitu peserta didik mampu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, membedakan jenis sampah dan mengetahui manfaat dari kegunaan sampah. (3) Faktor pendukung sarana dan prasarana, guru, fasilitas, orang tua dan biaya, sedangkan faktor penghambat fasilitas serta lahan khusus yang belum tersedia, penyesuaian terhadap peserta didik, referensi terkait kegiatan P5, keluhan peserta didik dan biaya. (4) Karakter mandiri peserta didik mulai terbentuk dalam proses pembelajaran proyek serta dilihat dari pengukuran serta dilihat pada peningkatan dan perubahan dari kebiasan sehari-hari peserta didik disekolah. (5) Dampak yang dirasakan pada kenyataanya sangat berdampak pada pembentukan karakter mandiri peserta didik.