Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi telah mengeluarkan kebijakan agar seluruh perguruan tinggi di Indonesia melakukan transformasi pendidikan tinggi sesuai dengan delapan indikator kinerja utama perguruan tinggi yang salah satunya adalah internasionalisasi perguruan tinggi. Pencapaian tersebut diperoleh dari mobilitas dan kerja sama internasional yang dilakukan oleh sivitas akademika, yaitu dosen dan mahasiswa. Program studi pendidikan kimia FKIP universitas Tanjungpura berupaya berkonstribusi melalui mobilitas internasional dosen dan mahasiswa. Namun, kendala yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan berbahasa asing dan minimnya informasi mengenai peluang mobilitas dan kerja sama internasional ini di kalangan mahasiswa. Hal ini menyebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan berskala internasional. Melihat hal itu, program pengabdian kepada masyarakat kepada para mahasiswa mengenai peluang mobilitas internasional dilaksanakan agar membuka wawasan dan meningkatkan motivasi mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang narasumber yang berkompeten dan membagikan angket kuisioner dan wawancara untuk mendapatkan respon dan pendapat mahasiswa mengenai kegiatan ini. Peluang dan strategi perolehan kerja sama dan hibah dari organisasi internasional, terutama eropa, disampaikan dengan gamblang oleh narasumber. Respon sangat positif diberikan oleh mahasiswa. Data angket kuisioner dan interview memperlihatkan bahwa mahasiswa termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa asingnya dan memiliki kemauan untuk terlibat dalam mobilitas internasional.