Dani Miarso
Dinas Kesehatan Kota Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Literasi TBC dengan Stigma Tuberkulosis Masyarakat di Kelurahan Pekunden Semarang Yusthin Meriantti Manglapy; Tiara Fani; Lice Sabata; Dani Miarso
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 22, No 1 (2023): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v22i1Supp.8047

Abstract

Community TB stigma is one of the obstacles to seeking TB treatment. Therefore it is necessary to know how the role of health literacy in TB disease against TB stigma.An observational study with a cross-sectional approach was conducted to measure the relationship between TB literacy and TB stigma. The number of respondents in this study was 102, who live in Pekunden Village and aged >= 18 years were taken incidentally. TB literacy and TB stigma were measured using interviews using a questionnaire.The results showed that 70.6% of respondents were female, most were 47 years old, 54% were unemployed, and 79.4% had heard of TB information before. As many as 48% of respondents are in the problematic and inadequate literacy category. As many as 48% of respondents gave a negative TB stigma. Spearman's rank test results with a 95% confidence level showed a relationship between TB literacy and tuberculosis stigma (p=0.0001; r=0.344)The prevention carried out becomes an action that is considered a stigma for the community. Follow-up is needed to see from the perspective of TB literacy and the behavior of TB patients.
Kegiatan Skrining TBC pada Balita Stunting sebagai Upaya Percepatan Eliminasi Tahun 2028 di Kota Semarang Nur Dian Rakhmawati; Dani Miarso; Baiq Diken Safitri; Muhamad Zakki Saefurrohim; Mustika Suci Susilastuti; Amanda Hesti Pratiwi; Warsono Warsono
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/sjpkm.v3i1.12469

Abstract

Kasus TBC anak di Kota Semarang hingga Januari 2023 terdapat 140 kasus (32,56%). Anak dengan kategori stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar TBC. Status gizi terutama stunting pada anak berhubungan dengan daya tahan tubuh. Gejala TBC pada anak stunting seperti anoreksia, muntah, batuk, demam, dan penurunan berat badan. Bahaya TBC pada balita stunting terlihat pada peningkatan kerentanan terhadap infeksi, status gizi yang terganggu, dan potensi konsekuensi psikososial. Sangat penting untuk memprioritaskan kegiatan skrining TBC pada balita stunting, deteksi dini, dan pengobatan segera untuk mengurangi bahaya ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai Upaya Penemuan kasus TBC Anak, dan penemuan kasus ILTB untuk diberikan TPT. kegiatan dilakukan selama 4 hari yang dibagi 2 hari pemeriksaan dan 2 hari pembacaan TST (tuberculin skin test). Kegiatan dilakukan di aula kelurahan Mijen dengan sasaran anak dibawah 5 tahun yang berada di wilayah kerja puskesmas Mijen, Karangmalang, Ngaliyan, dan Purwoyoso. Kegiatan ini bermitra dengan IDI, IDAI, dan Udinus. Jumlah balita yang datang 149 balita, 16 balita tidak memiliki data antropometri (Berat Badan dan Tinggi Badan) yang lengkap. Berdasarkan pengukuran antropometri terdapat 111 (74,5%) balita stunting, 32 (21,5%) balita diantaranya positif TBC, 28 (25,22%) balita TBC Klinis, dan 7 (6,3%) balita TBC Laten. Balita positif TBC segera dilakukan inisiasi pengobatan dan pemantauan kepatuhan, dukungan nutrisi dan pemantauan pertumbuhan, dukungan psikososial dan pemantauan perkembangan yang dilakukan secara komprehensif