Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DISTRIBUSI SPASIAL KUALITAS AIR TANAH DAN DESKRIPSI PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN AIR DI DESA BRINGKENG, KECAMATAN KAWUNGANTEN, KABUPATEN CILACAP Siti Munfiah; Hajid Rahmadianto Mardihusodo; Tirta Wardana; Yudhi Wibowo; Joko Mulyanto
Medical and Health Journal Vol 2 No 2 (2023): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.431 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2023.2.2.8361

Abstract

Access to clean water is fundamental for the population health, but for many rural and remote areas in Indonesia include Cilacap Regency those accesses are still limited. Furthermore, studies that assess the water quality in remote and rural areas in Indonesia are still lacking. Most of the people in Cilacap regency use dug wells and ponds as sources of clean water. Preliminary observations indicate that well and pond water smells fishy, reddish-yellow, or brownish. This condition indicates high iron levels. The test results showed that the iron content exceeded the standard in the pond in Sumbereja Hamlet, RT 03 RW 02, which was 9.8 mg/l (standard quality of 1 mg/l). This study aims to determine the spatial distribution of the water quality and the health-related problems in the rural areas of Cilacap Regency, Central Java, Indonesia. This was a descriptive observational study with a cross-sectional approach. We purposely sampled 40 wells and ponds located in Bringkeng Village, Cilacap Regency, Indonesia and assess the water quality by measuring the level. The results showed the lowest and the highest level of TDS (125.90-5090 mg/l), color (40 -2047 TCU), iron (0.16-6.45 mg/l), manganese (<0.1- 3.61 mg/l). Health problems experienced by respondents and or their families during the last three months, namely 3 people with diarrhea, 7 people with diabetes, 12 people with gout arthritis, 10 people with hypertension, 1 person with nervous system disorders, and 7 people with dry skin disorders/scaly. All dug wells and ponds did not meet the quality standards based on TDS, color, iron, and manganese levels. Water from dug wells and ponds needs special treatment to obtain water that is suitable for hygiene and sanitation purposes.
Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan, Praktik Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Kelurahan Purwokerto Lor Yudhi Wibowo; Nendyah Roestijawati; Joko Mulyanto; Diah Krisnansari; Siti Munfiah; Fadel Rahman; Ivory Benaziria Aryadenta; Budiyanto Budiyanto
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9360

Abstract

Per tanggal 3 Oktober 2021, pandemi covid-19 telah menyebar ke 219 negara, tercatat 234.551.981 kasus dan 4.796.171 kematian. Di Indonesia tercatat 4.220.206 kasus dan 142.261 kematian. Di Jawa Tengah tercatat 482.353 kasus dan 32.050 kematian. Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas, tercatat 34.474 kasus dan 1.920 kasus kematian. Kepatuhan memakai masker 91-100%, namun kepatuhan menjaga jarak hanya 61-75%. Di Kelurahan Purwokerto Lor, sejak pandemi covid-19, tercatat 442 kasus terkonfirmasi dan 19 kematian covid-19, sementara itu kepatuhan memakai masker dan manjaga jarak berstatus merah atau < 60%. Pengetahuan dan sikap masyarakat sangat mempengaruhi kepatuhan terhadap upaya pencegahan dan pengendalian covid-19. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahun dan praktik pencegahan dan penangulangan covid-19. Metode dengan penyuluhan, simulasi dan praktik menggunakan masker dan cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang benar sesuai ketentuan. Hasil uji Friedman tidak didapatkan perbedaan rerata skor peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan, evaluasi 1 dan 2 (p=0,147). Untuk sikap tidak berbeda signifikan secara statistik sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan, evaluasi 1 dan 2 (p=0,088) dengan uji Repeated Anova. Implikasinya bahwa penyuluhan tetap bermanfaat menginformasikan pengetahuan terkini tentang covid-19. Simpulan bahwa masyarakat perlu diberi informasi terkini dan role model disiplin protokol kesehatan.
Sosialisasi Peningkatan Ketahanan Kesehatan di Era Transisi Pandemi Ke Endemi Covid-19 Melalui Revitalisasi Posbindu “Mugi Waras” Kelurahan Rejasari Kecamatan Purwokerto Barat Yudhi Wibowo; Nendyah Roestijawati; Joko Mulyanto; Diah Krisnansari; Siti Munfiah; Metta Saraswati
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10283

Abstract

Meskipun status telah menjadi endemik, namun covid-19 masih ada dan akan tetap menjadi risiko tinggi bagi masyarakat yang memiliki komorbid. Kelompok paling rentan adalah kelompok usia lanjut dan penderita penyakit komorbid seperti hipertensi, kanker, diabetes dan penyakit paru kronik yang merupakan penyakit tidak menular (PTM). Pandemi covid-19 telah menyebabkan 159.379 kematian dan 83% yang meninggal berusia >45 tahun dan komorbid per tanggal 21 November 2022. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Metode palaksanaan dengan penyuluhan dan dilakukan pre dan pos tes. Rerata usia peserta pengabdian adalah 42 tahun, 72,7% berjenis kelamin perempuan dan 63,6% merupakan kader. Uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,038 artinya terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rerata skor pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan dan menunjukkan nilai p = 0,004 artinya terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rerata skor sikap sebelum dan setelah penyuluhan. Penyuluhan terbukti meningkatkan pengetahuan tentang program posbindu dan sikap positif untuk melakukan upaya pencegahan dengan deteksi dini.